Part 2

71 12 31
                                    

Keesokan harinya.....

Hari dimana ia akan dimasukkan ke pesantren milik teman ayahnya itu.

Tok
Tok
Tok

"Caca ayo bangun bunda udah masakin makanan kesukaan kamu" kata ibunya dibalik pintu sambil mengetuk pintu kamar anaknya yang terkunci.

Cklek

"Hoaam, pagi Bun" sapa Salsha sambil mengucek matanya yang masih setengah terpejam.

"Ayo kamu mandi dulu gih, nanti kita sarapan bareng dibawah sana" suruh sang ibunda sambil merapikan rambut anaknya yang masih acak-acakan.

"Hm, iya Bun" ucapnya sambil menganggukkan kepalanya dengan rasa sedikit tidak bersemangat.

"Yaudah Bunda duluan ya" ucap sang Ibunda kemudian meninggalkannya sendirian dikamar.

Caca adalah nama panggilannya sejak kecil dan nama itu boleh digunakan hanya untuk penghuni di rumah ini saja.

🦁🦁🦁

Ting!

Bunyi tersebut berasal dari ponsel milik Salsha yang menandakan bahwa ada notifikasi yang masuk ke ponselnya.

Farel

Gue tunggu di markas ya Sal

Ya gue kesana sekarang
Read.

"Pagi Ayah, Bunda" sapa Salsha sambil menarik salah satu kursi dimeja makan tersebut.

"Pagi Ca" ucap mereka bersamaan.

"Ayo dimakan makanannya! Bunda yg masak ini lho pasti enak deh!" Ucap sang ibunda dengan percaya dirinya.

"Iya Bunda" ucap Salsha sambil tersenyum manis, karena walau bagaimanapun juga beliau adalah orang tuanya yang seharusnya dihormati.

Akhirnya mereka pun makan semua hidangan tersebut dengan khidmat. Yang terdengar hanyalah suara dentingan sendok dan piring saja, karena memang sudah menjadi aturan didalam keluarga tersebut ketika sedang makan tidak boleh berbicara.

🦁🦁🦁

Glek

"Ayah, Bunda!" Panggil Salsha kepada kedua orangtuanya.

"Caca mau pergi ke markas dulu ya, soalnya mau pamitan sama temen-temen Caca?" Pinta Salsha meminta izin ke orang tuanya untuk pergi ke sana.

"Yasudah tapi jangan coba-coba untuk kabur!" Perintah sang Ayah kepadanya.

"Enggak Yah" kata Salsha sambil menciumi punggung tangan milik kedua orangtuanya.

"Tapi kalo ada yg ngajak, GAS LAH" sambungnya sambil berlari secepat mungkin karena takut-takut Ayahnya akan mengamuk.

"SALSHA!" Bentak sang Ayah.

"CANDA YAH" teriaknya yang sudah hampir menjauh dari sana.

Sang Ayah pun hanya mengusap dadanya sabar atas tingkah laku anaknya itu.

"Haduh, lihat kelakuan anakmu itu Bun" ucap sang Ayah ke istrinya sambil memijat sedikit pangkal hidungnya.

"Anakmu juga lho" ucap sang istri yang tidak mau mengalah.

"Iya-iya anak kita berdua!" Finalnya lalu masuk kedalam rumah yang diikuti oleh sang istri.

Caca adalah nama panggilan kesayangan Salsha ketika dalam mode manja ke orang tuanya, tapi berbeda kalau kedua orangtuanya sedang dalam mode tegas terhadapnya ia akan dipanggil dengan nama aslinya yaitu Salsha.

Kuy Hijrah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang