Keesokkan harinya disaat ibunya sedang diperiksa oleh seorang dokter wanita.
"Gimana keadaan ibu saya dok?" Tanya Salsha yang penasaran dengan hasil pemeriksaan ibunya.
"Alhamdulillah kondisi jantung bu Fatimah sudah kembali normal" jawab bu dokter tersebut dengan ramah.
"Alhamdulillah" ucap mereka bersamaan dengan perasaan bahagia.
"Lalu bu Fatimah sekarang sudah diperbolehkan untuk pulang" sambung bu dokter tersebut sambil tersenyum ramah.
Setelah mendengar hal tersebut pun mereka langsung bersiap-siap mengemasi barangnya untuk pulang. Dan tidak lupa ayahnya Salsha untuk mengurusi biaya administrasi rumah sakit tersebut beserta obat-obatan untuk pemulihan istrinya.
Dengan kendaraan terpisah Farel lebih memilih untuk menaiki motor pribadinya sendiri daripada bergabung dengan orang tuanya Salsha di mobil milik mereka pribadi.
🦁🦁🦁
Ketika mereka sudah sampai di depan halaman rumah orang tuanya Salsha, Farel pun langsung berpamitan dengan Salsha dan orang tuanya karena ayahnya Farel memberikannya sebuah ancaman untuk dirinya kalau tidak menuruti perkataan ayahnya.
"Om, tante saya pamit dulu ya, soalnya orang tua saya lagi nyariin saya dirumah" izin Farel sambil menciumi tangan milik orang tuanya Salsha secara bergantian.
"Oh kamu ga mampir dulu sebentar disini, tadinya tante mau masakin makanan untuk berbuka puasa buat kamu lho, tapi karena kamu mau pulang duluan yaudah jadinya tante Cuma bisa ngasih ini aja " ucap Putri yang sudah menganggap Farel seperti anak sendiri sambil menyodorkan sebuah bingkisan yang berisi makanan yang tadi sempat Salsha beli di warung untuk ibunya.
"Gausah repot-repot tante, makasih" tolak Farel dengan halus.
"Eh, gapapa ambil aja dosa lho nolak rezeki" ucap Putri memaksa temannya Salsha untuk menerimanya.
"Tapi tan—" ucapan Farel terpotong oleh tindakan Salsha yang tidak begitu sabaran dengan merebut bingkisan tersebut yang sedang berada di tangan ibunya, lalu menaruhnya di stang motor milik Farel.
"Kalau dikasih tuh ambil" ucap Salsha dengan wajah datarnya sambil memasuki pintu rumahnya.
"Yaudah kalau gitu saya pamit dulu ya om, tante" pamit Farel sambil tersenyum ramah.
"Sal gue pulang dulu!" Ucapnya yang sedikit berteriak dikarenakan jarak mereka yang agak berjauhan.
Salsha pun hanya membalasnya dengan mengibaskan sebelah tangannya seolah sedang mengusirnya
🦁🦁🦁
Sementara itu dilain tempat terdapat dua orang yang sedang bercengkrama.
"Umi tadi bener nganterin Salsha sampai rumah sakit?" Tanya Zayn pada ibunya.
"Iya, emangnya kenapa Jay?" Jawab ibunya sambil bertanya balik pada anaknya. Ajay adalah nama panggilannya ketika dirumah jika bersama orang tuanya kalau dalam mode manja, jadi beda lagi kalau orang tuanya dalam mode tegas maka ia akan dipanggil dengan nama aslinya.
"Gapapa sih umi, cuma aku sedikit penasaran apakah benar Salsha adalah temenku waktu kecil?" Tebak Zayn sambil sedikit berpikir.
"Iya benar" jawab ibunya membenarkan tebakan anaknya.
"Oh, tapi kok dia ga kenal aku ya?" Ucapnya sambil sedikit memijat pangkal hidungnya.
"Huft, sebenarnya anak itu mengidap penyakit amnesia" jelas ibunya sambil menghelakan nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuy Hijrah!!
Teen Fiction(Jangan lupa untuk follow, vote, dan komennya ya) Salshabilla putri Abdurrahman adalah anak tunggal dari pasangan Dr. Abdurrahman Ar Razak dengan Drs. Fatimah putri Gautama yang berprofesi sebagai dokter terkenal saat ini. Salsha adalah nama panggil...