Part 11

10 3 0
                                    

"Asstagfirullah" istigfar pemuda tersebut sambil melepaskan pelukkannya sehingga Salsha terjatuh kebawah tanah.

Brukk

"Woy lo kalo mau nolongin yg ikhlas dong jangan setengah-setengah gini!" Kesalnya sambil memegangi bokongnya yang terasa ngilu akibat terjatuh tadi.

"Untung bokong gue ga kenapa-kenapa, kalo sampai gue cedera lo yg tanggung jawab!" Omelnya sambil menunjuk ke wajah pemuda tersebut.

"Tapi disini bukannya anda yg salah ya" sindir pemuda tersebut yang tidak mau disalahkan oleh Salsha yang notabanenya hanya seorang perempuan.

"Untuk apa manjat tembok ini padahal didepannya ada pagar" sambungnya dengan angkuh.

"Apa anda mau maling dipesantren ini? Atau mau kabur dari pesantren ini? Jawab!" Tanya pria tersebut sambil mengangkat alisnya.

Jleb

"Kepo lo! Minggir gue mau jalan!" Ucapnya dengan gelagepan sambil berjalan didepannya.

"Eits mau kemana?" Tanya pria tersebut sambil memegangi tudung hoodie milik Salsha dari belakang.

"Bukan urusan lo! Lepasin gue!" Kesalnya.

"Ga semudah itu" ucap pria tersebut sambil menggeret Salsha seperti sedang menenteng seekor anak kucing.

Pria tersebut pun membawa Salsha sampai tepat didepan rumah pak Kyai dan bu Nyai pemilik ponpes tersebut yang merupakan orang tua dari pria tersebut.

Tok tok tok

"Assalamualaikum umi, abi" ucapnya sambil mengetuk pintu tersebut.

"Lo kok manggilnya umi, abi?" Tanya Salsha dengan raut wajah bingung sambil memakai tudung hoodie miliknya yang habis ditarik oleh pria tersebut.

"Emangnya kenapa? Suka-suka saya dong" jawabnya dengan wajah songongnya.

"Capek gue berdebat sama lo" ucap Salsha sambil memutar bola matanya malas.

"Lagian siapa suruh berdebat" balasnya sambil menatap lurus kedepan.

"Ck, songong banget nih orang, belum tau aja siapa gue" batin Salsha sambil memandangi punggung belakang pria tersebut dengan hati dongkol.

Tidak lama setelah itu pintu pun tebuka menampakkan seorang wanita paruh baya yang memandangi wajah pria tersebut dengan tatapan yang hangat.

"Waalaikumussalam ada apa nak" jawab bu Nyai sambil mengusap kepala anak bujangnya itu.

"Oh berarti dia anak pak Kyai sama bu Nyai dong, waduh bisa berabe nih urusannya" batin Salsha was-was ketika melihat interaksi pemuda tersebut dengan Nyai yang terlihat seperti seorang ibu dengan anaknya.

Tetapi ketika ia hendak mau kabur dari sana tiba-tiba Nyai memanggilnya.

"Kamu Salsha kan?" Tanya Nyai dengan suara yang lembut.

"I-iya bu Nyai" jawabnya canggung sambil memutar balikkan badannya menjadi mengahadap ke arah Nyai.

"Haha kamu ini lucu ya manggilnya Nyai aja gausah pakai bu" ucap Nyai sambil tersenyum ramah.

"Iya Nyai" ucap Salsha dengan sopan.

"Ngomong-ngomong kalian ngapain berduaan malam-malam?" Tanya Nyai sambil menatap ke arah mereka secara bergantian.

"Kita berdua ga berbuat apa-apa kok Nyai" jawab Salsha dengan jujur.

"Gini mi, aku Cuma mau melapor ke umi, abi kalo santri ini mau kabur dari pesantren" jelas pemuda tersebut.

Kuy Hijrah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang