Part 10

14 3 0
                                    

Keesokan harinya ketika Salsha sudah berniat ingin berhijrah dan bertobat kepada Allah SWT akan dosanya dimasa lalu, tiba-tiba ia mendapatkan kabar bahwa ibunya sedang dirawat dirumah sakit dari sahabat lamanya yang cowok yaitu Farel. Farel memberitahunya secara diam-diam sambil menyamar sebagai ayahnya Salsha yang kebetulan memang bentuk tubuh sampai suaranya hampir mirip dengan ayahnya Salsha.

"Neng Salsha dipanggil bapaknya tuh! Katanya beliau mau bicara sebentar kayaknya penting deh" ucap pak satpam menyuruh Salsha yang sedang menyapu halaman untuk segera menemui orang tuanya didepan pagar sekolah.

"Sama siapa ayah saya kesini pak?" Tanya Salsha penasaran.

"Sendiri neng" jawab pak satpam jujur.

"Oh terus kesininya pakai mobil?" Tanyanya lagi seperti wartawan.

"Bukan pakai motor" jawab pak satpamnya dengan jujur.

"Mendingan samperin dulu dih neng kasihan bapaknya nunggu diluar panas-panasan" suruh pak satpam.

"Oh iya pak makasih infonya" ucap Salsha lalu pergi meninggalkan pak satpam sendirian.

"Kira-kira ayah ngapain ya kesini? Kok pakai motor bukan mobil?" Tanyanya didalam hati sambil berjalan menuju gerbang sekolah.

Setelah sampai digerbang ia langsung memanggil pemuda tersebut dengan sebutan ayah, karena ia memang tidak mengetahui yang sebenarnya.

"Ayah!" Panggilnya agak sedikit berteriak.

Lalu pemuda tersebut pun langsung menoleh sambil menggoyangkan tangannya menyuruhnya untuk mendekatinya.

"Ini gue Farel" ucapnya sambil membuka masker dan tudung jaketnya yang berwarna hitam.

"Anjir gue kirain ayah gue tadi" ucapnya sambil mengumpat.

"Tapi kok lo bisa tau gue mondok disini?" Tanyanya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Hufft, sebenarnya waktu itu gue ngikutin mobil orang tua lo dari belakang" ucap Farel sambil menghela nafasnya.

"Oh jadi waktu itu lo bohong?" Tanyanya sambil bersedekap dada.

"Iya" jawabnya dengan perasaan bersalah.

"Yaudah sekarang ada kabar apa?" Tanyanya lagi tanpa basa-basi.

"Bunda lo dirawat dirumah sakit" jawab Farel yang membuat Salsha membelalakan matanya.

"Yang bener lo?!" Tanya Salsha dengan perasaan khawatir.

"Iya kali ini gue ga bohong" jawab Farel dengan jujur.

"Terus bunda sakit apa?" Tanya Salsha dengan raut wajah khawatir karena ia yang paling dekat dengan ibunya dan juga sangat menyayanginya.

"Hufft, sebenarnya bokap lo ga ngizinin gue buat kasih tau ini ke lo karena takut lo khwatir" ucap Farel dengan raut wajah sedih.

"Nyokap lo kena serangan jantung" sambungnya lagi sambil menundukkan kepalanya.

Ketika mendengar perkataan yang keluar dari mulut Farel tiba-tiba tubuhnya melemas begitu saja sampai terduduk ditanah.

"Sal, lo gapapa kan?" Paniknya karena Salsha hampir kehilangan keseimbangan.

"Ga gue gapapa" ucapnya sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Yaudah kalo gitu gue mau ikut lo jenguk bunda" ucap Salsha yang hendak mau pergi untuk menyiapkan semua pakaiannya.

"Gak bisa!" Tolaknya secara terang-terangan.

"Hufft, kenapa?" Tanya Salsha sambil menghela nafas.

Kuy Hijrah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang