Part 12

12 2 0
                                    

Setelah mereka sudah sampai dirumah sakit tujuan. Salsha langsung mencari kamar tempat ibunya dirawat melalui meja informasi

"Permisi mba saya mau tanya apakah pasien yang bernama Fatimah Putri Gautama dirawat dirumah sakit ini?" Tanya Salsha ke pegawai yang bertugas menjaga meja informasi dengan menyebut nama ibunya.

"Baik saya akan bantu carikan" ucap petugas tersebut dengan lihai mengetik komputernya.

"Iya pasien atas nama bu Fatimah Putri Gautama dirawat disini, apakah anda keluarganya?" Tanya petugas tersebut dengan ramah.

"Iya saya anaknya" jawab Salsha cepat.

"Kalo boleh tau ibu saya sedang dirawat dimana? Dan dikamar nomer berapa?" Tanyanya secara beruntun.

"Baik tempatnya dikamar Mawar nomer lima ruangannya ada di lantai dua" jawab petugas tersebut dengan lancar.

"Ada yang bisa saya bantu lagi?" Tanya petugas tersebut ramah.

"Ga ada mba makasih infonya" jawab Salsha sopan.

"Iya sama-sama semoga ibumu lekas sembuh" jawab petugas tersebut sambil tersenyum ramah.

🦁🦁🦁

Setibanya diruangan tersebut Salsha memberanikan diri untuk membuka pintu tersebut sambil menghirup dan membuang nafasnya secara berulang kali.

Kriett

Setelah membuka pintu tersebut semua orang yang berada diruangan tersebut menatapnya dengan wajah bingung, kecuali dengan Farel yang sudah mengetahui kedatangannya.

"Assalamualaikum" salamnya dengan sopan.

"Waalaikumussalam Salsha kenapa kamu ada disini? Siapa yang memberitahumu?" Tanya ayahnya yang beruntun.

"Ayah biarkan Caca duduk dulu dia baru sampai lho pasti capek" ucap sang istri menyuruh suaminya untuk memberikan anaknya waktu istirahat.

"Hufft, iya bun" ucap sang suami mengalah karena memang perkataan istrinya ada benarnya juga.

"Bunda sakit apa?" Tanya Salsha dengan raut wajah sedih menatap tangan ibunya yang sedang dipasang selang infusan.

"Bunda udah sehat kok, ini buktinya udah bisa bicara sama kamu" jawab Putri sambil tersenyum pada anaknya yang sangat ia rindukan.

"Gimana kamu dipesantren? Betah?" Tanya Putri sambil mengusap kepala anaknya yang dibaluti jilbab.

"Alhamdulillah betah bun" jawab Salsha sambil tersenyum.

"Oh syukur deh bunda senang dengarnya" ucap ibunya.

"Terus kamu kesini naik apa?" Tanya ibunya lagi karena memang dari dulu Salsha tidak pernah naik mobil angkutan umum paling sering naik motor gede miliknya pribadi atau diantar sama ayahnya pakai mobil pribadi.

"Diantar sama Nyai bun" jawab Salsha jujur.

"Oh sekarang dia lagi dimana? Kok bunda ga lihat" Tanya ibunya antusias karena memang dulu waktu Salsha kecil sering main bareng dengan Zayn dan Hasan, jadi otomatis para ibunya saling kenal dan akrab.

"Nyai lagi ada urusan mendadak bun, jadi ga bisa kesini, beliau Cuma nitip salam sama bunda katanya" jawab Salsha dengan jujur.

"Yah padahal bunda pengen banget lho ketemuan sama jeng Siti, tapi kelihatannya dia sibuk banget yaudah gapapa deh" ucap ibunya dengan wajah murung tapi tetap tersenyum.

"Mungkin bisa dilain waktun bun" ucap Salsha yang mengerti perasaan ibunya saat ini.

"Yang penting bunda jangan sakit lagi ya" sambungnya lagi sambil memegangi sebelah tangan ibunya yang tidak diinfus.

Kuy Hijrah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang