S.D - 4. Udah gak Jomblo

32 4 0
                                    

Yoga masuk kelas dengan wajah lebih berseri dan hati berbunga-bunga namun sikap harus stay cool. Dia mendudukkan diri dikursi dekat jendela dan memandang kearah luar dengan bibir berkedut menahan senyum.

"Yog." Panggil Widayaka Vardhamma salah satu sahabat Yoga dari masih zigot. Nama panggilannya Wida.

"Hm." Jawab Yoga.

"Pagi ini kelihatannya muka lo berseri-seri banget. Abis dapat apaan?"

Emang Wida ini salah satu sahabat yang paling peka dengan keadaan dan suasana hati Yoga. Mau sebagus apapun Yoga menyembunyikan suasana hatinya gak akan lolos dari pindaian mata seorang Wida.

"Dapat apaan emangnya." Tanya balik Yoga pura-pura bingung.

"Ya mana gue tau." Sewot Wida.

"Woy yoga." Panggil seorang laki-laki dengan tinggi menjulang. Yuda Vikrama namanya, "Ngapain si primadona kampus nyamperin elo pagi-pagi?" Tanyanya.

"Primadona kampus yang mana yud?" Tanya Wida.

"Windy." Wida yang mendengar itu langsung menyunggingkan senyum jailnya kearah Yoga. Pantesan raut Yoga berseri banget batinnya.

"Kepo lu." Jawab Yoga acuh.

Yuda berdecih dengan jawaban temannya itu, "Kipi li."

"Oh jadi gara-gara itu muka lo jadi berseri-seri banget." Yoga gak menggubris Wida, dia masih betah menatap pemandangan diluar jendela dengan hati berbunga-bunga.

---

Windy terduduk lesu didalam mobil yang dikemudikan oleh Kalya menuju apartemen Gita yang berjarak sekitar 5 km dari kampus. Keempatnya sepakat menunggu jam kuliah tiba disana karna kalo pulang lagi kerumah masing-masing nanggung. Ngabisin waktu dijalan.

"Ciee yang udah gak jomblo kiw kiw." ledek Gita menoel dagu Windy yang duduk dikursi penumpang bersamanya. Sedangkan Kalya dan Nindya di kursi depan tersenyum mengejek Windy yang wajahnya semakin masam.

Nindya menoleh kebelakang dengan memasang ekspresi tengilnya ,"Akhirnya teman kita yang polos-polos bego pecah telor dari kejombloannya."

"Tumpengan jangan?" Tanya Kalya melirik Windy dari kaca spion depan.

"Boleh tuh biar berkah. Biar hubungannya langgeng sampek kakek nenek." Sahut Nindya.

"Aamiin." Kalya dan Gita kompak mengaminkan.

"Nanti kita double date yuk win." Ajak Kalya. "Biarin nih dua manusia jomblo gak usah diajak."

"Kita mah jomblo available ye nggak Git."

"Yoi men. Eh btw nama pacar kalian sama, awas nanti ketukar loh."

"Ya gak bakalan lah." Timpal Kalya.

"Ini kan cuma dare." Akhirnya setelah sekian purnama hanya duduk diam dengan wajah masam, Windy mengeluarkan suaranya.

"Oke kita bahas ini setelah sampai diapart gue." Ucap Gita. Kalya dan Nindya yang duduk dikursi depan mengangguk setuju dengan usulan Gita.

Sesampainya diapartemen Gita, keempatnya kini duduk di sofa setelah tadi memesan makanan secara online.

"Jadi gimana ini nasib gue?" Rengek Windy pada ketiga sahabatnya.

"Ya gak gimana-gimana win, jalanin aja udah. Let it flow." Jawab Kalya.

"Pacarin aja dah seminggu." Sahut Nindya.

Gita yang mendegar itu menggeplak lengan Windy, "Terlalu singkat ege kalo cuma seminggu, minimal sebulan gitu kan gak seru kalo punya riwayat pacaran cuma seminggu mana gara-gara dare lagi."

Sweet DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang