Terlihat 4 gadis cantik sedang menikmati makan siang dikantin fakultas sambil sesekali bercanda tawa. Mereka adalah Windy Andhira Gantari, Gita Gavesha Qaila, Kalya Mahika Sahna dan Nindya Faleesha Anwa. Keempat gadis ini sudah seperti pentolan atau ikon kampus karna selain cantik mereka juga berprestasi. Setiap ada event kampus mereka berempat selalu terlibat didalamnya entah itu sebagai pemandu acara, penampil dan pengisi acara atau sebagai panitia event. Padahal sebenarnya mereka bukan mahasiswa ambis, kalau diminta akan dilakukan, kalau enggak ya udah.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Kalya gadis bersurai panjang dan berwarna hitam legam seperti model iklan shampoo.
"Masih jam duabelas lewat lima menit." Jawab Nindya si paling berisik dan paling muda diantara keempatnya.
"Huufft masih lama." Keluh Kalya.
"Gini emang kalo jam kuliah mepet dari jam sebelas ke jam satu. Mau pulang nanggung tapi kalo disini kita suntuk." Ucap Gita gadis cantik yang seperti keluar dari dunia anime. Gita punya darah keturunan Jepang dari sang ayah dan Indonesia dari pihak sang ibu.
"Kita main aja yuk." Ajak Nindya yang sudah lebih dulu menyelesaikan makannya.
"Kemana?" Tanya Kalya.
"Disini lah emang mau main kemana. Kita main truth or dare."
"Boleh tuh daripada suntuk, yuk gue ikutan." Kata Gita.
"Kelarin dulu makannya." Sahut Windy si gadis imut dengan rambut sebahu yang sejak tadi hanya diam menjadi pendengar celotehan teman-temannya. Dia emang yang paling kalem diantara keempatnya karna memang hanya Windy yang MBTI nya introvert sedangkan ketiga temannya ekstrovert. Tapi masalah kenyaringan suara bolehlah di adu dengan ketiganya.
"Kita udah selesai keleus tinggal lo doang yang belum." Kata Nindya.
"Ya makanya tungguin gue selesai dulu. Gue juga mau ikutan main."
"Iya buruan selesain dulu makannya kita tungguin kok. Lagian kita mainnya juga disini bukan di Uzbekistan." Ucap Gita menengahi.
Windy segera menghabiskan makanannya kemudian meminum air dari botol tumblr yang selalu dia bawa. "Gue udah selesai. Yuk mulai." Ajaknya.
"Okey, kita giliran aja ya gak usah puter-puter botol, gak ada juga botolnya." Ucap Nindya.
"Oke, mulai dari gue ya terus Nindya, Gita dan terakhir Windy. Gimana?" Tanya Kalya memberi usulan. Ketiganya mengangguk setuju dengan usulan Kalya.
"Yaudah lo pilih truth apa Dare." Tanya Gita.
Kalya nampak berfikir, "Mmmm.. Truth deh." Jawabnya.
"Bebas ya pertanyaannya." Kata Nindya dan Kalya mengangguk. "Selama pacaran sama Yoga lo udah ngapain aja."
"Gue suka pertanyaan ini." Kata gita sambil memajukan kursinya sedangkan Windy yang no comment juga terlihat mencondongkan badannya kedepan menunggu jawaban Kalya.
"Gak pernah ngapa-ngapain." Jawab Kalya ogah-ogahan.
"Bohong!" Sanggah Gita.
"Beneran! Yoga tuh orangnya lempeng banget gaes, 2 tahun pacaran paling banter cuma peluk sama cium pipi dan kening doang."
"Emang lo pingin dicium apanya." Tanya Windy.
Kalya memajukan bibirnya kemudian tersenyum dan mengedipkan matanya genit.
"Buset ganjen banget temen gue." Celetuk Gita.
"Gue tuh kadang suka su'udzon sama Yoga apa jangan-jangan dia gak suka cewek ya makanya gak tertarik sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dare
RandomGara-gara tantangan permainan ToD yang mengharuskan Windy menyatakan cinta pada salah satu kating di kampusnya justru membawanya kedalam hubungan yang sedikit rumit. Cover by Pinterest