S.D - 2. Dare

52 4 0
                                    

"Gue pilih dare." Windy sedikit tak yakin dengan pilihannya apalagi ketika melihat tiga temannya saling lempar pandang dan tersenyum penuh arti.

"Jangan aneh-aneh ya darenya." Ucap Windy tak enak hati.

"Enggak." Jawab Gita tersenyum penuh arti pada Windy.

"Windy Andhira Gantari." Kalya menjeda kalimatnya setelah menyebut nama lengkap Windy membuat perasaan Windy makin tak enak. "Kita tantang lo buat nembak kak Yoga." lanjut Kalya yang diangguki oleh Gita dan Nindya.

"Kak Yoga?" Tanya Windy memiringkan kepalanya kearah Kalya.

"Kak Yoga anak teknik." Sahut Nindya.

Windy mengedip-ngedipkan matanya menatap ketiga temannya bingung.

"Kak Yoga tuh kating kita anak Teknik. Bukan Yoganya Kalya loh ya." Ucap Gita.

Windy membulatkan matanya, "Gila kalian! Masa gue disuruh nembak kating. Gue gak mau."

"Harus mau! Itu tantangan dari kita, siapa suruh lo pilih dare."

"Yaudah ganti, gue gak jadi pilih dare."

"Gak bisa gitu dong. Dare is dare, atau lo mau darenya kita ganti jadi traktir kita yoshinoya sebulan." Tantang Kalya.

"Apa-apaan sebulan, Gita aja cuma seminggu." Protes Windy. "Lagian kan aneh, gak kenal orangnya tiba-tiba dateng nyatain cinta."

"Namanya juga tantangan. Udah gakpapa gas aja." Balas Gita.

"Gamau." Rengek Windy.

"Sssstttt.. Gak usah protes. Pokoknya lo harus lakuin dare dari kita."

"Gamau."

"Gak ada penolakan." Ucap ketiganya serentak.

"Setan lu pada." Ucap Windy kesal. Ketiga gadis itu cuma cekikikan melihat raut kesal Windy.

"Yang sabar ya win." Kekeh Nindya

"Kekelas kuy, udah jam satu kurang 10 menit." Ajak Gita. Keempat gadis itu segera beranjak dan berjalan menuju kelas.

Windy berjalan dengan lesu mengundang kekehan dari ketiga teman laknatnya. "Yang semangat dong kan udah makan tadi." Kata Kalya.

"Ayo semangat semangat semangat." Ujar Nindya menepuk-nepuk bahu Windy.

"Gara-gara kalian ini." Ketus Windy.

****

Bestai lo lagi sama Jhonni nggak?

Butuh kurang lebih 30 menit sampai pesan itu terbalas.

Bestai
Sbb gue baru selesai praktikum
Iya. Kenapa?

Mintol tanyain ke Jhonni, abang dia ada jadwal kuliah jam berapa besok

Bestai
Ngapain lo nanya2 jdwal kuliah abangnya Jhonni?

Tanyain aja kenapa sih

Bestai
Lo naksir abangnya Jhonni?
Jadi selera lo sekarang kating

Paan sih lo
Gaje banget

Bestai
Abisnya gak ada angin gak ada hujan tiba2 lo nanyain abangnya si Jhonni2 yes papa

Bawel banget sih lo tinggal nanyain doang

Bestai
Gabisa. Gue kepo
Jawab dulu ada apa

Temen gue ada urusan sama temen abangnya Jhonni

Bestai
Belibet
Bentar gue tanyain

Daritadi kek

Bestai
Besok jam 7 katanya

Beneran gak nih

Bestai
Gak percaya tanya sendiri

Percaya deh
Thanks yes bestai

Bestai
Y.

****

Jam 17.00 Windy dkk baru menyelesaikan jam kuliahnya, keempatnya kini sedang di lobi fakultas bersiap pulang kerumah masing-masing.

"Langsung pulang kalian jangan pada kelayapan udah sore soalnya takut diculik kolong wewe." Ucap Kalya.

"Iye mak kita langsung pulang." Kata Gita.

"Win mau pulang bareng nggak?" Tanya Nindya.

"Enggak nin gue pesen ojek online soalnya masih mau mampir ketempat les mami." Windy menunjukkan layar ponselnya yang tengah menunggu datangnya sang driver.

"Oke deh. Hati-hati ya." Ucap Nindya.

"Kalian juga hati-hati. Eh drivernya udah sampe, gue duluan ya. See you." Windy melambaikan tangannya dan segera keluar dari gedung fakultas.

Ketiga temannya menatap kepergian Windy dengan wajah tersenyum penuh arti.

"Besok jadi kan?" Tanya Kalya dengan pandangan tak lepas dari Windy yang sedang memakai helm.

"Jadi lah." Jawab Nindya.

"Gue gak sabar nunggu besok." Balas Gita.

"Udah dipastiin jadwalnya besok?" Tanya Kalya.

"Udah. Aman dah pokoknya." Jawab Gita.

"Jan lupa traktirannya dimulai besok." Timpal Kalya.

"Kampret emang kalian."

"Kan lo sendiri yang milih itu." Sahut Nindya.

"Kalo gue nurutin dare kalian yang pertama bisa menimbulkan perpecahan dan perang dunia ketiga."

"Lebay deh."

"Kan lebih baik mencegah daripada mengobati bestie."

"Dah ayo pulang. Debatnya lanjutin besok." Ujar Kalya menengahi.

"Nindya lo pastiin besok harus bisa bangun pagi."

"Gue usahain." jawab Nindya acuh.

"Dih. Keberhasilan acara besok tergantung di elo soalnya lo yang bertanggung jawab bawa pemeran utamanya."

"Iya. Gue pastiin besok semuanya berjalan lancar."

"Sip." Kalya hendak mengusak kepala Nindya tapi langsung ditepis tangannya sama Nindya. Gita cuma ketawa aja liatnya.

----
To be continued..


Sweet DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang