pain pain go away

33.4K 2.3K 70
                                    

Malamnya, aku diajak keluargaku untuk makan malam di luar . Kami makan di restoran favorite kami . Ian dan keluarganya juga ikut bersama kami . Kami semua menunggu pesanan sambil mengobrol dan bercanda.

"Hey, kenapa Justin tidak datang kemari dan merayakan ulangtahun mu bersama kita?" Ucap ayahku . Pertanyaannya benar-benar membuatku kaget , dan aku juga bingung harus menjawab apa ..

"mmh, dia sedang sibuk dad." jawabku seadanya . Dad hanya mengangguk-angguk paham . Seandainya mereka tau bahwa sampai sekarang Justin tidak menghubungiku, dan aku juga tidak menghubunginya lebih dulu.. God, aku jadi ingin nangis lagi

"Lho, katanya Justin sedang sibuk?kenapa bisa sampai disini?" Ucap ibuku sambil menatap ke arah belakang ku . Aku langsung menoleh dan melihatnya menghampiriku dengan seikat mawar ditangannya , dia tersenyum seakan tidak ada apa-apa diantara kami berdua. Aku memang senang melihatnya datang kemari, tapi aku sedikit sakit hati mengingat hal yang sudah dilakukannya .

"Selamat malam uncle,aunty. Sorry i'm late." ucapnya ramah terhadap keluargaku . Dia menatapku dan mencium pipiku sambil mengucapkan selamat untukku , ia juga menyerahkan mawar itu untukku dan segera duduk disampingku .

Dia bertingkah seolah ia tidak melakukan satu kesalahan pun.

*******

Selesai makan malam , Justin meminta ijin kepada orangtuaku untuk mengajakku pergi sebentar. Orangtua ku yang memang sudah percaya padanya tentu menyetujuinya .

Justin membawaku ke sebuah lapangan , tempat dimana dia menyatakan cintanya padaku . Ia menghiasi tempat ini dengan lilin-lilin , indah sekali ...

"Ini semua kau yang buat?" Tanyaku .

"Yup, kau suka?" Jawabnya .

"Suka sekali" jawabku .

Ia menatapku dan berkata "aku mencintaimu" , ia juga mengecup lembut bibirku . Aku menangis lagi , kenapa rasanya sakit sekali? ? Justin mengusap air mataku dan bertanya kenapa aku menangis . Aku tidak tahan lagi, aku ingin tau ada hubungan apa Justin dengan wanita itu .. jadi aku bertanya padanya "Tolong jujurlah padaku, apa yang kau lakukan kemarin bersama wanita itu?" Aku melihat ekspresi Justin yang kaget

"Apa maksudmu?" Ucapnya sembari memasang wajah bingung .

"Oh ayolah Justin aku tau kau pasti tau maksudku." ucapku tajam.

"Kau salah paham Lil, ini tidak sesuai dengan apa yang kau bayangkan!" Serunya .

"Kumohon Justin, Jujurlah. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa kau menciumnya! tepat dibibirnya!" ucapku setengah berteriak .

"We're just friends!" Balasnya .

"Friends,huh? Betapa 'hangat'nya pertemanan kalian." tuduhku langsung

"Yes i kiss her, aku memang menyukainya, tapi aku juga menyukaimu!aku ingin memiliki kalian berdua! Aku tidak mau kehilanganmu ! Ucapnya sambil menarik tanganku .

"Kau gila? Kau egois Justin , aku lelah ! Aku sudah muak dengan semua ini! I'm done with you! Persetan dengan apa yang kau lakukan!" Teriakku sambil berlari meninggalkannya , dia meneriakkan namaku dan menyuruhku berhenti lari .

But i don't care .

Aku hanya ingin berlari dan terus berlari , meninggalkan semua luka hati dan masa lalu jauh dibelakangku...

***

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang