Miracles

27.4K 1.6K 53
                                    

*fairy pov*

"Ada Apa dengannya?" Tanya zayn memecah keheningan yang ditimbulkan harry setelah ia pergi dari sini dengan Mata yang berkaca-kaca . 

"Mungkin dia terbawa suasana" Ucap Liam . 

"Mungkin dia ingin Kau kembali padanya Lil, kenapa tidak kembali saja? Aku tau Kau dan Hary masih saling mencintai..masih terlihat jelas saat Kau menatapnya" Ucap Louis. Aku terdiam kaget Mendengar ucapan Louis , tidak menyangka bahwa dia akan berkata seperti itu.Aku melirik Niall. Damn, ekspresi Niall menunjukkan sorot tak suka. Sepertinya ia marah dan cemburu. Dia tidak melirikku balik, dia hanya menunduk. Aduh... Aku tak ingin ia marah...

"Aku ngantuk , tidur dulu ya." Ucap Niall sambil berdiri Dan hendak Meninggalkan kami . Tanpa sadar, aku menarik tangan niall dan mencegahnya Pergi . Niall melirikku sebentar , Lalu Kemudian dia menepis tanganku dengan kasar. Aku terdiam kaget, tidak menyangka bahwa Niall akan seperti ini.

"Lil..."  

"Bisa bantu aku masuk kamar? Aku lelah li" ucapku memotong ucapan liam sambil menahan air mataku yang mau jatuh. Liam mengangguk Dan membantuku, Sedangkan Louis dan zayn menatap ku heran. 

"Lil Kau kenapa?" Ucap Louis. 

"Just shut up Lou, aku pusing!!" Bentakku . Air Mata yang daritadi sudah kutahan jadi Keluar... Louis terdiam Mendengar ucapanku. "Sorry. Aku Sedang bingung" ucapku ke Louis lagi Lalu liam membantuku masuk ke kamar.

***

Aku sudah berbaring di kasur . Liam menatapku penuh rasa kasihan . 

"Kau baik2 saja, honey?" Ucap liam sambil mengelus rambutku, membuatku semakin ingin menangis . Aku mengangguk . 

"Kalau mau menangis, menangislah... Jangan ditahan.." Ucap liam. 

"Leave me alone!" Pintaku dengan suara serak. Liam benar, aku mau nangis. Aku tidak bisa menahannya lagi. Liam mendesah napas pelan Lalu mengelus rambutku. 

"I'll be there for you..." bisiknya pelan Lalu mencium keningku Dan beranjak dari kasur. Aku diam menatapnya , air mataku sudah menetes..

"Liam....what should i do?" Ucapku. Kali ini aku menangis . Liam yang sudah diambang pintu menoleh , Lalu dia kembali ke arahku Dan memelukku erat . 

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanyaku lagi sambil terus terisak Di pelukannya. Liam diam, Lalu melepaskan pelukannya Dan mengangkat daguku, menyuruhku untuk menatapnya. 

"Be brave." Ucap liam . 

"For what?" Jawabku pelan 

"Everything." Jawabnya. Aku diam tak mengerti. "Kau harus berani memutuskannya sendiri, Kau harus berani menghadapinya, Kau harus berani memperbaikinya sendiri , Kau harus berani mempertanggung jawabkannya sendiri... jadilah pemberani, Lil.." Ucap liam sambil menatapku dalam. 

"Aku tidak bisa seperti itu, aku tidak seberani itu, aku Bahkan tidak tau Apa yang harus aku lakukan!" Ucapku sambil terisak lagi. Liam memelukku lagi 

"No, Kau salah. Kau gadis paling berani yang pernah aku kenal..." ucapnya. Ia melepaskan pelukannya lagi dan menatapku lembut . Lalu menghapus air mataku. 

"Kau cuma perlu mengikuti Kata hatimu Lil.. Kau Dan Niall pasti baik2 saja.. ikuti Kata hatimu..." ucapnya. 

"Aku tidak bisa memutuskan..." ucapku 

"Kau masih mencintai Harry? Apa Kau juga mencintai Niall?" Ucap liam . Aku diam 

"Yes..." ucapku lagi. Liam mendesah. 

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang