Meet Danielle Peazer

31.5K 2.1K 63
                                    

Hari ini hari pertamaku latihan bersama penari x-factor . Aku sudah berkenalan dengan semua yang ada di sini . Tapi sayangnya aku belum bertemu dengan wanita yang membuat kakakku tergila-gila . Yaah mungkin karna aku terlalu awal datang .

*****

"Hey, Lil! kenalkan , ini Danielle . Dani, ini Fairy . Dia yang akan menggantikan Ryan nanti " ucap Rose, teman baruku . Kulihat Danielle tersenyum ramah dan mengulurkan tangannya , aku segera menyambut tangannya dengan memasang senyum termanisku . "Hey. I'm Danielle , nice to meet you" ucapnya ramah . "Nice to meet you too, Dani" ucapku tak kalah ramahnya . Dani sangat cantik, badannya juga bagus Dan proporsional . Dia tinggi, jauh lebih tinggi dariku . Pantas saja dia juga jadi model , dia benar-benar sempurna . Tidak heran bila Liam sulit melupakannya . Tidak lama kemudian , latihan dimulai .

*****

Saat ini waktu istirahat . Aku merasa Danielle sedang menatapku dalam , aku merasa aneh dipandangi seperti ini.. "Kenapa kau melihatiku seperti itu? Ada yang salah ya denganku?" Ucapku . Kulihat dia kaget ,mungkin aku sudah membuyarkan lamunannya . "Tidak ada yang aneh kok . Kau cantik" ucap Danielle sambil tersenyum lembut . Sontak aku tertawa mendengarnya . "Semua orang juga tau kalau kau lebih cantik Dan." Ucapku ngakak . Dia terus memperhatikanku , lalu kulihat dia mulai melamun lagi . "Kau boleh cerita apapun yang sedang kau rasakan sekarang.. kau bisa mempercayaiku.. aku pasti akan membantumu..Aku tau ada yan kau sembunyikan, tertulis jelas di dahimu tuh" ucapku sambil senyum kepadanya . Lalu ia tertawa kecil . "Hmm, melihat wajahmu aku jadi ingat seseorang . Kau mirip sekali dengannya" ucapnya lambat dan menghembuskan nafas dalam-dalam . Gotcha! Dia pasti teringat Liam . Aku akan terus memancingmu , pikirku dalam hati . "Oh ya? Memangnya wajahku mirip siapa?" Ucapku sok penasaran . Dia terlihat berpikir , mungkin dia bingung mau mengatakannya atau tidak . Tapi kemudian kulihat ia membuka mulutnya, hendak mengucapkan sesuatu . "Kau mirip mantanku .. you know? Liam payne" ucapnya pelan . "Aha, kau merindukannya?" Tanyaku . Ia hanya menganggukkan kepalanya lalu ia kembali merenung . "Apa kau masih mencintainya?" Tanyaku lembut . Dia menoleh ke arahku . "Aku sudah 2 tahun menjalin kasih dengannya , dan entah kenapa rasanya aku sulit melupakannya . Berkali-kali aku ingin menghubunginya, namun rasa gengsi selalu menghalangiku . Aku ingin dia yang menghubungiku duluan.. tapi Kurasa dia juga gengsi dan tidak mau menghubungiku..." ucapnya lirih . "Kurasa dia juga menunggumu untuk menghubunginya duluan .. Kalau kalian saling tunggu terus, mana bisa kalian maju? salah satu dari kalian memang harus berkorban .. kalau kalian memang saling mencintai" ucapku seraya memberi dukungan untuk Dani . Kulihat ia menghela napas . "Kurasa dia tidak mencintaiku lagi" ucapnya sambil menundukkan kepalanya . Kurasa ia akan menangis . "Omong kosong! Aku sangat tau dia masih mencintaimu!" Ucapku sedikit membentak , Danielle menoleh kaget mendengar jawabanku . Bodoh bodoh bodoh hampir saja aku keceplosan . "Memangnya kau tau darimana dia masih mencintaiku?" Ucapnya kesal . Aku mencoba membujuknya . "Karna dia pasti gila jika dia tidak mencintaimu . Kau sangat cantik, baik,Lembut dan penyayang . Kau tipe wanita idaman pria . Bahkan kalau aku seorang pria aku pasti akan mengejarmu sampai dapat" Danielle tertawa mendengar jawabanku . "Kau masih mencintainya, huh?" Lanjutku . Dia menganggukan kepalanya pelan . "Kalau begitu kau harus memperjuangkan cintamu lagi! Kau harus se ma ngat !" Ucapku penuh semangat sambil mengepalkan tanganku . Dani tertawa dan ia memelukku sambil berterimakasih . Dalam hati aku berjanji akan membantu mereka balikan .

*****

***Harry POV***

Baru 3 hari aku tidak bertemu Fairy , tapi rasanya seperti bertahun-tahun . Aku sangat sangat sangat merindukannya . Tapi aku tak bisa melakukan apapun yang harusnya kulakukan saat sedang rindu pada seseorang . Lagipula Fairy marah padaku . Dia memang tidak mengatakan bahwa dia marah tapi aku bisa merasakannya . Saat aku melihat tweet terakhir Fairy tentang pahitnya perpisahan aku sadar jelas bahwa itu ditujukan untukku . Aku memang tidak ikut mengantarnya ke bandara bahkan aku tidak memberinya kabar apapun . Aku tau dia sakit, dan aku sama sakitnya seperti dia .. Kemarin rasa rinduku benar-benar memucak . Rasanya aku ingin menyusulnya ke LA saat itu juga . Aku ingin menelponnya dan mengatakan bahwa aku merindukannya . Tapi aku urungkan niatku . Aku hanya mengirimi ia sebuah pesan . Tapi aku tidak menuliskan pesan apa-apa disitu . Aku hanya mengiriminya pesan kosong . Mungkin ia menganggap bahwa aku hanya iseng , tapi sebenarnya tidak . Terlalu banyak kata2 yang ingin kukatakan padanya sehingga membuatku bingung dan memutuskan mengiriminya pesan kosongan .

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang