my happy ending

32.5K 2K 217
                                    

*author pov*

3 tahun kemudian..

"Silahkan cium mempelai mu"

Suasana riuh seketika saat melihat kedua penganti baru itu berciuman dengan romantisnya . Kedua mempelai terlihat sangat bahagia, wajah mereka berseri-seri menyiratkan kebahagiaan yang begitu besar.

Suara riuh semakin heboh ketika mempelai wanita melemparkan bunga nya ke arah tamu, semua orang berebut untuk mendapatkan bunga itu, berharap agar siapapun yang medapatkan bunga itu dapat segera menyusul ke pelaminan.

Walaupun banyak orang yang memperebutkan,bunga itu malah jatuh ke satu sosok yang acuh tak acuh. Seorang gadis manis berambut coklat panjang yang sedang menertawakan teman-temannya yang heboh berebut bunga . Gadis itu tidak terlalu berharap untuk menerima bunga, karena ia tau cepat atau lambat ia pasti akan menikah . Tapi bunga itu berkata lain, bunga pengantin jatuh tepat di tangan gadis itu, seakan si bunga lah yang memilih sang gadis. Semua orang menatapnya, lalu bersorak heboh.

Kedua mempelai pun tersenyum penuh arti ke arah sang gadis, membuat pipi merahnya semakin memerah. Ia memutar badannya, menatap sosok kekasihnya yang juga memandangnya penuh arti.

"FAIRY! YOU ARE NEXT!" Seru laki-laki yang berambut pirang dan beraksen irlandia semangat. Fairy hanya melongo, tidak bisa mempercayainya.

****

*Fairy pov*

"FAIRY! YOU ARE NEXT!" Seru Niall semangat. Aku melongo mendengarnya.

"No, you are." Ucapku sambil menatap Niall yang sedang menggandeng tangan Demi. Yap! Demi, Demi sahabatku! Akhirnya mereka bersatu juga! Terimakasih pada otak jeniusku yang sudah mempersatukan mereka.

"Kau duluan, baru kami akan menyusulmu" ucap Demi sambil tertawa . I just rolled my eyes.

"Lihat saja, Harry pasti akan melamarmu. Kali ini lamaran serius, bukan hanya tunangan..." goda Niall lagi. "Kalian sudah berpacaran 3 tahun lebih, tunggu apa lagi?" Lanjutnya.

"Itu benar! Apalagi Liam dan Dani sudah menikah, harry pasti akan menikahimu secepatnya." Gantian Demi yang menggoda.

"Oh ya? Kalau begitu mungkin dia harus melamarku di hadapan ayahku dulu, dia harus menghadap ayahku dulu. Ucapku sambil tertawa.

"Don"t worry babe, i will do it." Suara yang aku hafal muncul dari belakangku, ia bahkan memelukku dari belakang. Aku hanya tertawa mendengarnya.

"Guys! No PDA!" Teriak Louis yang muncul bersama Eleanor dan putra pertama mereka yang baru berusia 7 bulan. Ya, Louis dan Eleanor sudah menikah dan dikarunia seorang putra. Zayn dan Perrie juga sudah menikah dan sekarang Perrie sedang mengandung putranya. Dan Liam, Liam baru saja mengikat janji suci bersama Dani . Mereka memang sudah bertambah dewasa,sudah waktunya untuk menjalani pernikahan. Liam sendiri sudah berumur 23 tahun, sudah waktunya ia menikah.

"Hey,Lil. Kapan kau menyusul?kau sudah selesai kuliah, kau sudah jadi psikolog, lalu tunggu apa lagi?" Goda Eleanor. Harry tertawa tepat di tengkuk ku, membuatku geli.

"Tidak lama lagi." Ucapnya. Aku hanya tertawa kecil dan melepaskan pelukan Harry.

"Be right back. Aku harus menyiapkan murid-murid ku, mereka tampil sebentar lagi." Ucapku sambil mencium bibir Harry dan meninggalkan semua temanku.

Ya, aku sudah lulus kuliah, aku sudah jadi psikolog dan aku menikmatinya. Aku suka membantu anak-anak yang mengalami kesusahan dengan syarafnya, aku suka bermain bersama mereka, aku suka menangani anak-anak yang hiperaktif, aku suka pekerjaanku. Dan aku juga masih aktif menari. Aku masih mengajari anak-anak kecil menari, aku tergolong sukses melatih mereka, muridku lumayan banyak, ada sekitar 65 anak kecil. Dan aku juga mengajar kelas remaja karena ternyata banyak yang berminat. Namun karena aku juga harus bekerja, akhirnya aku meminta 3 orang temanku dari WOD ikut membantuku mengajar.

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang