Aing tau lapak ini udah berdebu banget dan maap sempet menghosting kalian dengan kaburnya gw akibat kesibukan rl. Tapi sekarang gw mencoba untuk balik aktif meskipun enggak bakal serajin sebelumnya cuma bakal gue usahain untuk menuntaskan semua yang udah gw mulai.
Karena gue baru balik jadi harus ramai. Ramai seramai ramainya sampe notif gue jebol. Kalau enggak gue mau rest lagi aja wkwk. Inget komen dan votenya okay??
Ready?
.
Goooo!!!
Gue berjalan gontai menuju kelas. Serius dijemur di siang bolong itu seperti lagi simulasi api neraka.
Panas banget bray!.
Saat ini kaum hawa di kelas gue lagi mengibarkan bendera perang ke kaum adam. Alasannya ya enggak jauh-jauh dari latar belakang kenapa kami dihukum oleh Pak Hyunsuk. Lagian nyari perkara banget suer. Udah tau galaknya pak Hyunsuk itu ngalah-ngalahin galaknya emak di rumah, masih aja di cari juga tuh perkara.
Hasilnya begini kan. Perang dingin.
Nayeon yang berada di sebelah gue beberapa kali mengumpat, mengabsen semua binatang yang ada di ragunan. Kesalnya cewek itu agaknya udah di atas puncak. Apalagi sewaktu Bobby sempat-sempatnya melontarkan canndaan yang enggak ada lucu-lucunya. Daripada ketawa, Jisoo justru lebih ingin membogem mentah cowok bergigi kelinci itu.
Ngeselin banget.
Dinginnya AC yang terpapar pada tubuh saat setelah masuk kelas, membuat gue dengan yang lain bersorak lega. Sehabis panas melanda kini di ademkan dengan AC yang suhunya YooA rendahkan sebab di suhu awal, dinginnya kurang berasa.
"Jis, gue minta air di meja lo ya. Eh tapi ini masih ke segel" gue mengeryit.
Daripada menghempaskan bokong ke bangku, gue memilih untuk duduk di lantai depan papan tulis yang lebih dekat dengan keberadaan AC. Pun karena kaki gue udah lemas banget, buat sekedar jalan ke bangku aja gemetar. Gak kuat, serius.
"Air apaan Nay? orang gue hari ini lupa bawa air kok" ucap gue yang benar-benar enggak paham dengan maksud Nayeon.
Seingat gue, tumblr air gue tertinggal di meja makan sewaktu sarapan. Makanya saat dijemur tadi gue merutuk kebodohan dan kesialan yang datang secara bersamaan. Sudah di jemur, enggak bawa air pula.
Nayeon mengangkat sebotol air mineral ke udara "Lah terus ini apa?" dimaksudkan agar gue melihat.
Melihat keberadaan air mineral yang benar-benar ada dan bukan sekedar omong kosong atau bualan Nayeon, tubuh gue terangsang untuk berdiri. Menyusul Nayeon dengan kekepoan yang luar biasa. Apalagi sewaktu Nayeon bilang ada note kecil yang ditinggalkan di sana.
"ANJIR JISOO PUNYA SKRIT ADMIRER!" yang buat heboh orang-orang di kelas. Untungnya enggak semua dan didominasi oleh kaum hawa karena kebetulan para kaum adam serempak ke kantin untuk memuaskan dahaga.
Kini gue lagi dikerumuni oleh Mami Hwasa, Bona, YooA dan tentunya Nayeon yang lebih dulu ada di bangku gue.
Sticky note kuning itu terlihat jelas meskipun beberapa bagian sedikit basah akibat terkena tetesan keringat air mineral dingin. Tetapi enggak melunturkan isi dari sticky note tersebut.
"Bilang makasihnya ke nomer ini,
081xxxxxxxx. Semangat"Begitu isinya yang gue gumamin, membuat gue menukikan alis dengan kepala yang mulai sibuk bekerja. Memikirkan sosok di balik sticky note dan air mineral.
