11.

910 218 87
                                    

Target: 50 comment. Kurang dari itu bakal ditahan dulu buat updatenya.

"Psst" gue menghiraukan bisikan dari belakang bangku gue.

Disaat ulangan sosiologi gini, uji nyali banget gue kalau noleh ke belakang. Bisa-bisa kena damprat Bu Sunny.

Gue mencoba kembali fokus dengan pekerjaan gue menjawab sepuluh butir soal ulangan yang gak ngotak ini. Astaga kepala gue berasa mau meledak aja. Pusing banget.

Dan lagi-lagi bisikan itu datang. Semakin membuat gue mumet. Ya Allah, cobaan apalagi ini?.

"Psst. Jis, bagi jawaban nomer 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dong"

Gendeng.

Gue merapatkan bibir. Emosi mulai memuncak. Emang ya oknum bernama Taehyung itu gak tahu diri banget.

Oke kalau bertanya satu soal gue masih fine-fine aja. Tapi ini?. 99% dari soal anjir. Dia kira gue mesin cetak jawaban apa?. Seenak jidat bener.

Gue secara diam-diam mengangkat tangan---mengacungkan jari tengah pada cowok itu. Sedangkan si empu bersangkutan malah cekikikan dibelakang gue. Yeuu gak waras tuh anak.

Gue kira setelah ini enggak akan ada gangguan lagi dari Taehyung. Namun faktanya, cowok itu justru makin menjadi-jadi. Jika semula sekedar berbisik, kini bangku gue pun menjadi korban.

Didorong pelan bangku yang gue duduki, pelan tapi tetap menimbulkan bunyi decitan.

Kalian paham gak sih?. Disaat keadaan kelas sunyi seperti kuburan, tiba-tiba aja ada satu suara muncul. Entah suara cetekan pulpen lah atau decitan kursi. Dan suara itu berasal dari kalian. Kebayang gak sih awkwardnya gimana?.

Itulah yang gue rasain sekarang.

TAEHYUNG BAJINGAN. AWAS AJA LO SETELAH KELAS GUE BUAT MAMPUS!.

Semua pasang mata tertuju pada gue. Termasuk Bu Sunny.

"Ada apa Jisoo?"

Gaswat.

Gue cengengesan. Tatapan Bu Sunny tajam seperti biasanya, buat nyali gue makin menciut. Disaat seperti ini, gue masih mendengar tawa dari arah belakang.

"E-enggak Bu, cuma mau ngubah posisi duduk aja."

Bu Sunny mangut-mangut. Kemudian mengalihkan perhatian pada hal lain. Membuat gue menarik nafas lega.

Alhamdulillah. Gak jadi mati muda gue.

Gue melirik kesekitar dan mendapati teman-teman yang lagi ngetawain gue. Seneng banget kayaknya mereka lihat gue menderita gini. Apalagi Nayeon.

"Rasain" beo cewek itu dari bangkunya. Yang gue balas dengan umpatan, "Tai" tanpa suara.

Lima belas menit berjalan. Ulangan telah usai, pun Bu Sunny telah pergi meninggalkan kelas. Tersisa lima menit lagi bel pulang berbunyi dan gue memanfaatkannya dengan berbenah-benah. Memasukkan peralatan tulis beserta buku kedalam ransel.

"Ngambek ya?" Taehyung datang, mengambil posisi duduk diatas meja gue.

Kepala cowok itu menunduk, menatap gue dengan tampang gak bersalahnya itu, tapi sialnya semakin buat gue emosi karena teringat ulah bangsat Taehyung saat ulangan tadi.

Gue merasakan sebuah tangan menyentuh dagu gue. Gue yang mulanya mengabaikan Taehyung--menyibukkan diri dengan berbenah itu terpaksa menaruh atensi tanpa minat padanya.

"Maaf ya?" cih, gampang banget minta maaf.

Gue merolling mata, "Lo rese, sumpah" ujar gue to the point.

Crazy Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang