16.

884 207 48
                                    

Maap binggo gw updatenya telat gini, lagi sibuk di rl. Jadi sbg permintaan maaf gw bakal double update, ttp ada target cuma ga banyak, okeyy??.

50 vote, 30 komentar. Siapp??.

"Pulang sama siapa lo?" gue mengadahkan kepala lantas menghedikkan bahu atas pertanyaan Chanyeol tersebut.

"Dijemput Nana kayaknya" jawab gue ngasal. Kemudian meraih raket dalam ransel setelah itu mengembalikannya pada Sehun yang kebetulan berada disebelah Chanyeol. Tentu ada Krystal juga disana.

Gue tersenyum canggung pada Krystal--setelah itu menatap Sehun seperkian detik, "Thanks ya. Kalau gak ada raket lo, mungkin gue udah diblacklist dari mapelnya pak Yesung" ucap gue tulus.

Sehun mangut-mangut. Gak menjawab, cuma yang gue dengar si doi berdehem.

Gue kembali berbenah, memasukkan tupperware Bunda kedalam ransel---ini tuh kunci kehidupan gue, kalau sampai botol berwarna merah jambu ini hilang, dahlah gue bye bye dari bumi. Kemudian menyampirkan ransel pada bahu dan gak lupa meraih totebag yang berisikan seragam ganti gue.

"Bareng Jis" Chanyeol berinterupsi, membuat gue melangkah lebih pelan. Sehingga langkah kami berempat sejajar, dengan Chanyeol berada disisi kanan gue diikuti dengan Sehun dan disisi kiri gue ada Krystal yang sedari awal diam tanpa suara.

Kami berjalan menuju gerbang sekolah, gak ada satupun yang mencoba membuka topik pembicaraan, jadi selama kami berjalan hanya hening yang menemani.

Hingga ketika kami telah sampai ditempat tujuan. Dan gue enggak mendapati sosok Nana yang memang bertugas menjemput gue hari ini.

Kemana sih tuh anak?. Padahal lima belas menit yang lalu udah gue perintahkan untuk jemput.

Keadaan didepan gerbang sekolah lumayan sepi, cuma ada beberapa kendaraan terpakir---yang gue perkirakan milik Sehun dan Chanyeol serta beberapa siswa lain yang masih bertahan disekolah semalam ini.

Pun juga ada junior-junior gue didunia perbasketan. Salah dari ketiganya adalah Ryujin, Winter dan Hyunjin. Ini mereka se geng gitu dan yang gue tau ketiganya memang diantar jemput seperti gue.

Ketiga menoleh pada kami, Hyunjin yang notabenenya cabe basket---ralat, terong basket---melambaikan tangan sokab alias so' akrab.

"Kak Jisoo!" dia cuma nyebutin nama gue doang, padahal keberadaan Chanyeol sebagai kapten basket terpampang jelas disamping gue.

Gue tersenyum, membalas sapaan Hyunjin dengan lambaian tangan kemudian melirik Chanyeol yang udah membulatkan mata---mengintimidasi Hyunjin yang seketika itu ciut.

"Hehe, selow kak Chan. Ini gue mau nyapa lo juga tapi lo keduluan melotot kayak buto ijo" kata Hyunjin beralasan.

Anaknya cengengesan sambil menggaruk kepala, setelah melihat Chanyeol berdecak dan membuang muka dari arahnya, barulah cengengesan itu berhenti dan terganti dengan wajah super duper julid.

"Adek lo mana?" gue tersentak. Akibat larut dengan muka julid Hyunjin gue sampai lupa keberadaan Sehun dimari.

Gue mengadahkan kepala, "Gak tau deh. Lagi dijalan kalik" jawab gue yang seketika teringat dengan keberadan Nana yang belum juga datang.

YA ALLAH INI NANA KEMANA SIH?!.

"Telpon coba Jis" perintah Chanyeol.

Sebelum gue melakukan panggilan telepon, gue yang merasa enggak enak menyuruh Chanyeol, Sehun beserta Krystal untuk pulang duluan. Gue tahu mereka masih disini karena hendak menemani gue untuk menunggu kedatangan Nana.

Crazy Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang