15.

1K 202 69
                                    

Target kali ini gue naikkin ya? 60 komen!!! Semangat pasti bisa✊

Nggak banyak hal yang gue sampaikan pada Irene dan Seulgi---intinya apa yang hendak gue informasikan pada mereka terkait Jaehyun terpaksa tertahan karena kehadiran Sehun dkk.

Sehingga jam istirahat itu kami gunakan untuk mengobrol ringan, bercanda sekaligus mengisi kekosongan perut. Gue yang awalnya merasa nggak lapar tiba-tiba aja dibuat keroncongan setelah Sehun datang dengan sepiring nasi goreng dan es teh manis, yang kemudian dia sodorkan pada gue.

Cukup banyak topik yang kami bahas, mulai dari hal yang terandom hingga pada yang berat. Mulanya gue mengira, cuma Chanyeol dan Kai aja yang ikut andil dalam obrolan. Well seperti yang lo pada tahu, Sehun itu dingin, tipikal laki-laki yang irit sekali bicara.

Namun ketika obrolan kami mengalir, seiring itu juga laki-laki dengan kulit pucat tersebut ikut larut dalam obrolan.

Membuat gue tertampar oleh fakta. Sehun yang gue kira hanya sekedar laki-laki berwajah tampan, berotak encer dan memiliki kekayaan tujuh turunan ternyata juga asik diajak ngobrol.

Apa gak makin paket lengkap tuh?.

"Anter dong Hun, masa lo biarin Jisoo jalan sendiri?" Chanyeol menyikut lengan Sehun.

Bel masuk baru aja berbunyi, pertanda gue harus kembali ke kelas. Begitupula dengan murid-murid lainnya. Termasuk Irene, Seulgi dll.

Sejujurnya gue sedikit merasa aneh tadi. Mungkin cuma perasaan gue doang, tapi gue merasa Irene, Seulgi bersama duo Chanyeol dan Kai seolah memaksa gue dan Sehun untuk lebih banyak berinteraksi satu sama lain.

Seperti saat ini. Si tiang listrik yang entah mendapat ide darimana, menyuruh Sehun untuk mengantarkan gue ke kelas. Mungkin jika gue adalah anak sekolah dasar akan dengan ikhlas menerima tawaran tersebut. Tapi sayangnya gue udah bangkotan gini, gak perlu diantar segala lah anjing.

"Tau deh si Sehun. Kalau mau mepet ya yang ngegas dong, jangan maju mundur cantik. Kayak princess Syahrini aja lo" Seulgi menimbrung, ikut menyikut lengan Sehun tanpa takut.

Gila emang si Seulgi. Baru juga akrab tadi, tapi kelakuannya udah kayak temen lama aja segala isi sikat-sikutan.

Gue melirik Sehun yang tersenyum tipis. Yakin gue dalam hati cowok itu pasti lagi greget banget pengen gampar mulut Seulgi. Soalnya gue pun juga merasa seperti itu.

"Ettdah malah senyam-senyum, ngerasa ganteng lo?. Udah deh cepetan sana anter keburu temen gue jadi ikan asin, entar kalau ilfeel kan bahaya"

💩

Seulgi mendorong tubuh gue dan Sehun bersamaan. Membuat kami berpindah sedikit lebih maju dari tempat awal berdiri.

Ya Allah, harus gue kemanain sahabat modelan dia gini?. Gak kuat ngadepinnya, sumpehh deh.

"Inget jaga kelakuan Jis, tahan kebangsatan lo dihadapan orang cakep. Jangan sampe mencemari nama baik gue karena punya sahabat badebah kayak elo"

Dengan murah hati gue mengacungkan jari tengah pada cewek tersebut. Kadang Seulgi suka gak tahu diri. Yang bangsat siapa, yang dikatain bangsat siapa. Tai banget.

Gue memulai langkah terlebih dahulu kemudian ditemani oleh Sehun yang berjalan tepat bersisian dengan gue.

Berbeda dengan tadi, atmosphere antara gue dan Sehun agaknya sedikit canggung. Apalagi diantara kami belum ada yang berinisiatif untuk memulai percakapan.

Gue sih pengen. Tapi enaknya topik apa ya?.

"Raket gue, lo bawa?"

Baru juga gue memikirkan topik yang tepat untuk diperbincangkan, eh si doi udah memulai duluan. Ya bagus deh.

Crazy Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang