10.

974 229 54
                                    

30 komen dari kalian, gw bakal up secepatnya.

Kebiasaan cewek dikelas gue setiap kelar jam olga adalah melipir duluan ke kantin. Urusan ganti seragam mah belakangan. Yang jelas, soal makan nomer 1.

Beda banget sama anak cowok yang sampai sekarang masih stay dilapangan. Keasikan main sampai lupa waktu istirahat. Yakin deh gue, nanti giliran bel pergantian jam pada ngeluh semua. Bilangnya "Cepet banget sat. Belum aja gue sempet jajan" padahal mah salah sendiri kenapa enggak langsung ngantin?.

Heran deh.

"Mas Jiyong, air mineral tanggungnya yang dingin tiga dong" gue, Nayeon, dan Bona otomatis mengulurkan selembar uang goceng pada Mas Jiyong.

Keadaan kantin saat ini cukup sepi. Selain teman-teman gue, cuma ada beberapa pengunjung lain. Wajar sih karena pergantian jam istirahat masih ada satu jam lagi.

Mas Jiyong---pemilik salah satu stand kantin yang gayanya swag habis itu nengok. Sebelum kedatangan gue, Nayeon, dan Bona, Mas Jiyong asik streaming mv Bigbang yang kata Mas Jiyong ada kembaran 11:12nya disana.

Iya kembar nama doang. Tampang dan fisik mah jelas beda jauh.

Gue mengulurkan selembar uang goceng, diikuti pula dengan Nayeon dan Bona. Segera uang tersebut diterima oleh Mas Jiyong yang kemudian bangkit dari duduk enjoynya untuk mengambilkan pesanan kami.

Tanpa membutuhkan waktu lama, Mas Jiyong kembali dengan tiga botol air mineral dingin ditangannya. Dari jarak sekian sentimeter, gue udah bisa membayangkan bagaimana segernya air tersebut di tenggorokan gue nanti.

Cuaca lagi panas saat ini dan sepertinya air dingin adalah pilihan terbaik buat mengembalikan semangat gue yang terkuras karena olahraga.

"Ini airnya eneng cantik" begitu kalimat Mas Jiyong yang mengulurkan tiga botol mineral pada kami satu per satu.

Gak sempat untuk menghiraukan, gue terlalu sibuk membuka tutup botol untuk kemudian meneguk air tersebut dalam beberapa teguk.

"Sumpah deh daritadi tenggorokan gue rasanya kering banget. Efek matahari yang terlalu panes kalik ya" gue mengangguk setuju dengan ucapan Bona sambil menyeka sisa air yang ada pada bibir gue.

"Mana tadi kita bener-bener dijemur gitu. Nggak dapet berteduh kan" sahut Nayeon ikut nimbrung.

Tangan cewek itu sibuk memilih jajanan kripik yang ada pada meja kaca didepan kami. "Ini seribuan kan, Mas?" ketika mendapati jajanan kripik pilihannya.

"Rugi deh perawatan kulit gue kalau gini terus caranya" gue dan Bona seketika menatap datar Nayeon. Pamernya terselebung banget Bund.

Udah deh Nay, kalau makan ya makan. Gak usah make acara pamer-pameran segala, cibir gue dalam hati.

"Dah ah, mau duduk aja gue. Lo berdua kalau mau pesen makanan, pesen aja sana. Gue lagi diet, jadi skip dulu buat jajan" Bona meninggalkan gue dan Nayeon setelah itu.

Heran, Bona udah sekurus itu apanya mau diturunin lagi sih?. Bisa-bisa kertas kalah tipis sama badannya.

Gue melirik Nayeon, sedangkan siempu masih sibuk dengan kunyahan kripiknya. Kripik sebungkus tapi habisnya bisa berabad-abad. Dasar lelet.

"Lo makan apa?. Gue lagi pengen bakso Mba Jihyo nih" ucap gue.

Nayeon mengangguk, "Gue mie ayamnya deh. Bakso doang gak bikin kenyang" hardiknya buat gue menggelengkan kepala.

Segera gue dan Nayeon meninggalkan stand milik Mas Jiyong---sebelum itu kami pamit terlebih dahulu pada sang pemilik.

"Mas, kita kesana dulu ya" yang dibalas acungan jempol oleh Mas Jiyong.

Crazy Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang