FK - 4

921 90 10
                                    

"Ada yang gangguin 'lo?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Jeongwoo.

Hyunsuk dan Haruto menoleh pada Jeongwoo yang bertanya, lalu beralih menatap Asahi seolah menunggu jawaban.

Sedangkan, Asahi masih diam. Ia bingung harus apa. Sungguh, ia sangat takut sekarang.

Apalagi, disini ada Haruto yang merupakan  pacar si dominant itu.

Bagaimana jika dirinya dicap sebagai perebut pacar orang?

Kekehan kecil Jeongwoo terdengar, dan itu membuat Asahi bergidik ngeri. "Ga usah takut elah, kalo Kak Hyunsuk temen 'lo, gw sama Haru juga temen 'lo. Ya kan sayang?" dan mendapat anggukan ribut dari submisive manisnya.

"Bener sih, gw setuju. Tapi, bahasa yang 'lo pake sopan dikit bisa ga, Woo?" sahut Hyunsuk.

Jeongwoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Napa sih Kak? Biasanya juga gini." balasnya sedikit mengelak. Sebenarnya, dia tuh paham maksud Hyunsuk apa.

"Namanya Kak Asahi kan? Aku Haruto, panggil Haru aja, hehe." ucap Haruto memperkenalkan diri, tak lupa dengan uluran tangan khas orang berkenalan.

Asahi menyambut uluran tangan Haruto sedikit ragu, "iya, Asahi."

"Oasu!" Hyunsuk mengumpat gemas. Dan itu, membuat Jeongwoo, Haruto serta Asahi menoleh cepat.

"Kenapa sih? Gw mau join loh..." itu Jihoon.

Iya, yang bikin Hyunsuk ngumpat tadi Jihoon. Dateng-dateng ngga diundang tiba-tiba megang pundak Hyunsuk, otomatis si empunya pundak kaget lah! Menoleh kebelakang, dan liat Jihoon yang senyum tanpa dosa.

"Kalo mau digampar itu bilang! Ga usah ngode." ucap Hyunsuk mengibaskan kasar tangan Jihoon yang masih nemplok di pundaknya.

Alih-alih membalas ucapan Hyunsuk, Jihoon beradu pandang dengan Jeongwoo. "Ngapain 'lo disini?"

Jeongwoo berdecak, "harusnya gw yang tanya su! Ngapain 'lo pake segala pindah sekolah?" balas Jeongwoo sedikit nge-gas. Toh, Jihoon ini adik sepupunya.

Mari mengulik sedikit silsilah keluarga besar Park.
Sebut saja, kakek Park—memiliki dua putra dan tiga putri. Anak pertama, ke-dua, serta ke-empat berjenis kelamin perempuan, anak ke-tiga dan ke-lima berjenis kelamin laki-laki.

Nah, Ayah Jeongwoo itu urutan ke tiga, dan Ayah Jihoon berada di urutan terakhir. Jeongwoo punya kakak perempuan, yang lahirnya bareng sama Jihoon. Otomatis lebih tua Jihoon kalo menghitung pake patokan umur. Tapi,, kalo pake patokan silsilah keluarga sudah jelas lebih tua Jeongwoo.

Kalau adat Surabaya, harusnya Jihoon panggil Jeongwoo 'kakak'. Tapi ya mana mau, Jihoon ae kok!

Oke, back to story!

"Gw? Masa 'lo ngga dikasih tau sama pakdhe?"

Jeongwoo menukik alis, emang apa hubungannya sama Papa dia?

"Yang bener aja 'lo Woo? Beneran ngga di kasih tau pakdhe?" Jihoon mengulangi pertanyaan. Agak ngga percaya aja. Soalnya Pakdhe itu biasanya kalo ada apa-apa kasih kabar dulu.

Jeongwoo menggeleng, "hubungannya sama Papa apa ya bangsat—Aw!"

yah.... Jeongwoo lupa kalo disamping ada pacar tercinta.

"Ngomong yang sopan! Kamu mah, aku ambekin seminggu aja gimana?" Haruto mengancam setelah puas dengan kegiatan menampol mulut pacarnya yang ngga bisa difilter.

"Jangan dong..." Jeongwoo merengek guys.

Dan itu mengundang tawa Jihoon yang cukup menggelegar. Asahi sih, diem-diem aja sambil menikmati isi bekalnya.

hoonsuk ; for kiss [disc.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang