FK - 7

1K 80 4
                                    

punten.....
wkwk, maap y, sibuk uprak🙏🏻🙏🏻
piriding
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hyunsuk menutup mulutnya dengan dua tangan. Matanya sesekali melirik Jihoon yang nampak tetap diam. Dan pipi gembilnya merona merah—tak nampak karena tertutup oleh tangannya.

Mulutnya kenapa sih?

"M-minggir." Suaranya bergetar, Hyunsuk menahan malu sekarang.

"Ulangin lagi coba."

"Ng-ngga ada, minggir gw mau ketemu Wony!" Walau gugup, tapi Hyunsuk berusaha tetap bersikap biasa—menatap garang lawannya.

Sudahlah, Suk. Jihoon sudah dengar dengan jelas.

Ini Wony juga ngga keliatan keluar kelas, padahal udah jam pulang.

Cup!

Satu kecupan singkat mendarat dibibir berisi milik Hyunsuk. Pria itu membulatkan matanya terkejut. Apa-apaan?!

Satu kalimat, serta satu kejadian melewati 'penglihatan'nya tanpa permisi.

"Bukan, Suk. Yang kamu liat barusan itu ngga bener."

Apa? Apanya yang ngga bener? 

"Punya gw."

Lamunan Hyunsuk buyar. Berganti menatap Jihoon tanpa ekspresi. Otaknya masih mencerna maksud ucapan si lawan bicara. "Apanya?" Bertanya dengan polos. Hyunsuk benar-benar tak paham maksud Jihoon.

"Bibir 'lo."

Hyunsuk meraba bibir nya, otaknya masih terus berusaha mencerna adegan yang sempat dilihatnya tadi.

Dan, di mata Jihoon; Hyunsuk nampak seperti gadis yang baru saja dicuri first kiss nya.

Ya emang! Hyunsuk kalo pacaran ngga sampe ciuman, paling-paling Hyunsuk cium tangan pacarnya.

Jihoon menarik Hyunsuk yang masih loading. Mengajaknya meninggalkan posisi mereka. Hyunsuk tak memberontak, ya karena masih sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Hingga disebuah warung—ah, lebih pas nya itu kantin sekolah. Kantin sekolah milik sekolah Wony memang diluar, makanya Hyunsuk berani berjanji mentraktir temannya itu di'kantin'.

Jihoon melepas gandengannya, meninggalkan Hyunsuk yang masih tetap loading. Lalu kembali dengan dua bungkus es krim rasa coklat dan kopi masing-masing satu.

"Nih, janji gw." Jihoon menyodorkan salah satunya, dan Hyunsuk menerimanya. Kemudian ia membuka bungkus yang menjadi pelindung si es krim.

"Ji,"

"Hm?"

"Lo suka gw?"

Jihoon yang tadi asik mengunyah es krim rasa kopi nya, memelotot karena tersedak lelehan es yang tiba-tiba sulit ia telan, padahal cair.

Ndadak banget, Jihoon kan jadi kaget.

Hyunsuk bertanya dengan lidah yang sesekali menjilat si eskrim, dan pandangan kosong tanpa arah.

"Ngga,"

Hyunsuk mengangguk, sesaat kemudian menoleh cepat. Panik. Ia sungguh tak sadar dengan pertanyaannya tadi.

"L-lupain yang gw tany—"

"Ngga suka liat 'lo deket sama dominant selain gw maksudnya." Potong Jihoon. Ia yang tadi menghindari tatapan Hyunsuk, beralih menatapnya.

Intens. Sangat intens.

Hyunsuk kelabakan, hatinya kerasa kek— jedag jedug. Bergerak tak nyaman alias salah tingkah. "Ngadi-ngadi!"

hoonsuk ; for kiss [disc.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang