FK - 3

1K 109 10
                                    

"Oke, kita temenan!" ucapnya bangga dan berhasil membuat Asahi memelotot tak percaya.

Mohon maklum, ini pertama kalinya ada yang mau berteman dengannya. Ia sudah terbiasa dengan keseharian memuakkan-nya—di bully.

"Lucu!"

Perhatian keduanya beralih pada sisi kiri Hyunsuk. Disana, ada cwo yang berdiri dengan seragam yang berbeda dari mereka.

Anak pindahan?

Ah, tunggu! Itu... "Jihoon?" cicit Hyunsuk pelan. Namun, masih sempat didengar oleh Asahi dan juga Jihoon.

"Kirain lupa." Jihoon terkekeh.

Hyunsuk berdecak. "Dih, siapa bilang? Memori gw tajem ya!" ucapnya sedikit nge-gas.

Jihoon malah tertawa. "Tadi aja cuma minta maaf, ga sadar?" ucapnya masih sedikit tertawa.

Ha? Bentar, Hyunsuk ngelag. Kapan dia minta maaf? Atas dasar apa juga? Seinget dia, tadi dia minta maaf sama—

"Oh, tadi yang gw tabrak itu 'lo?" dan mendapat anggukan dari lawan bicaranya. "Ngga fokus, gw fokus sama Asa!"

Kemudian, Hyunsuk menggandeng Asahi. "Sorry btw. Yuk Sa, masuk kelas." dan Asahi hanya menurut, mengikuti langkah Hyunsuk.

Sampai depan kelas Asahi. Hyunsuk membiarkan cwo manis itu masuk kelas hingga duduk di bangkunya. Melihat teman barunya mengangguk, Hyunsuk tersenyum. Sedikit maju, menempatkan kakinya pada ambang pintu. "Sampe gw denger kalo Asa kenapa-napa, siap-siap pindah ke pedesaan." ucapnya mengalihkan atensi semua siswa dalam kelas Asahi.

Sedangkan, Asahi diam. Sedikit terkejut dengan kalimat Hyunsuk. Bersyukur, merasa ada yang melindunginya. Namun juga takut, takut jika setelah ini ia akan diremehkan kembali.

Setelah selangkah Hyunsuk ingin pergi, namun cwo manis itu kembali berbalik. "Jangan bilang, habis gw pergi gini, kalian bisa gangguin Asa lagi? Mungkin bisa, tapi..." Hyunsuk menggantung ucapannya, menatap pojok atas kelas. CCTV.

Tak mungkin kan mereka tak paham apa maksudnya?

"Okee, makasih partisipasinya. Dadah, Asaaa!" meninggalkan posisi, dan bergegas masuk kedalam kelasnya.

Hyunsuk tak sadar, jika sedaritadi Jihoon masih pada posisinya. Memperhatikan Hyunsuk dengan senyuman yang perlahan mengembang.











"Bangku depan, bareng Hyunsuk."

Hyunsuk yang merasa namanya disebut mendongak, menatap Jihoon yang berdiri didepan sana dengan tatapan tanya.

Hyunsuk tadi asik coret-coret buku, menggambar adalah hobinya. Menurutnya, dengan menggambar Hyunsuk bisa mencurahkan isi pikirannya disana.

Sangking fokusnya, ia tak memperhatikan Jihoon  yang berdiri memperkenalkan diri. Lagipula, mereka sudah tahu nama masing-masing kan?

"Oh, kalian sudah saling kenal?" si guru bertanya bahagia. Tadi sempat khawatir, karena Hyunsuk tak memperhatikan. Dan mendapat anggukan Jihoon sebagai jawaban.

Pertanyaan dari si guru, membantu membangkitkan kembali otak gesit Hyunsuk. Ya,, anggap saja dia tadi loading. "Bisa diulang?" tanya Hyunsuk pada Jihoon.

hoonsuk ; for kiss [disc.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang