FK - 15

363 32 0
                                    

Mentari telah mencapai titik tertinggi. Jam besar dirumah sakit menunjukkan tepat 12 siang. Udara panas yang menusuk kulit tak menghentikan Jihoon untuk menjemput kekasih kecilnya.

Gila sekali, entah faktor hari libur atau bagaimana, yang jelas Jihoon terjebak selama dua jam penuh dalam kemacetan.

Hyunsuk menghubungi Jihoon agar menjemputnya. Ia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

Kenapa tidak menghubungi keluarga saja? Karena Hyunsuk masih ingin menyembunyikan kasus ini dari keluarganya. Meskipun ia tahu jika si ibu tiri akan menghubungi keluarganya untuk membebaskan dirinya dari penjara.

Lagipula, sang Ayah sedang diluar kota.

"Beneran udah boleh?"

Hyunsuk melirik Jihoon tidak suka. "Kamu ngga ada pertanyaan lain? Udah enam kali ya kamu nanya itu mulu." Protesnya kesal.

Jihoon menyengir sebagai respon. Bukan tak percaya, ia hanya khawatir. Siapa tahu kan Hyunsuk berbohong?

"Asa yang sakitnya parah udah pulang dari kemarin, kok. Masa aku yang sakit gini doang ga boleh?" lanjutnya memprotes sang pacar.

Asahi pulang atas desakan Jaehyuk. Siklus heatnya kali ini dua kali lebih agresif dari biasanya. Asahi lebih mudah marah kemudian menangis sendiri, merengek, sulit makan, kadang berteriak seperti orang kesakitan.

Dan Jaehyuk terpaksa meminta pihak rumah sakit untuk kepulangan si kucing. Meskipun disebut mustahil, namun Jaehyuk berhasil.

Jihoon lagi-lagi menyengir, "iya-iya, maaf."

Didalam mobil hanya ada suara musik dari radio. Tangan mereka saling menggengam, dengan satu tangan lainnya yang bergerak bebas. Jihoon fokus menyetir, dan Hyunsuk menatap keluar jendela mobil.

"Jihoon,"

Yang dipanggil menoleh sekilas, "kenapa?" kemudian beralih lagi fokus pada jalan.

"Aku kangen Kakak, deh. Mampir yuk?"

Jihoon menyanggupi, "boleh."

Hyunsuk melompat senang ketika sampai di lokasi. Ia masuk kedalam hunian milik Kakaknya dan mencari-cari sang tuan rumah. Jihoon hanya mengikuti Hyunsuk dari belakang—bersama gelengan kepala yang menahan gemas. Hyunsuk itu lucu banget!

"Loh? Sejak kapan kamu kesini?" begitu tanya sang Kakak melihat adiknya berdiri didepan pintu kamarnya.

"Baru aja sih," Hyunsuk nyelonong masuk. "Kakak ngapain?"

"Baca buku doang, Kakak ga dibolehin keluar sama Ayah. Ga asik banget," gerutu si Kakak. "Terus ngga dibolehin pulang kerumah, malah disuruh tinggal disini."

Hyunsuk mengangguk mengerti. Ia juga tidak paham kenapa sang Ayah memisahkan tempat tinggal antara keluarga lain dengan Kakaknya. Cukup aneh, tapi Hyunsuk bersyukur setidaknya si Kakak dijauhkan dari ibu tirinya.

"Tapi, gimana bisa kamu tahu rumah ini?" 

"Ayah yang kasih tahu aku."

Bohong, bahkan sang Ayah tidak mengetahui jika Hyunsuk berkunjung. Hyunsuk menggunakan kemampuannya.

Saat itu Junghwan datang menjenguknya. Junghwan tahu kabar Hyunsuk dari Jeongwoo. Si dominan Haruto itu memang sulit menjaga omongannya.

Ketika pamit, Junghwan sengaja menggoda Jihoon. Ia memaksa Kakaknya untuk menciumnya dipipi dengan alasan, "aku kangen Kak Hyunsuk loh. Kakak ngga kangen aku emang?"

Hyunsuk yang jengah akhirnya menuruti permintaan adiknya. Disitu ia melihat ada Junghwan, Ayah serta Kakak perempuannya dalam satu mobil. Dan Hyunsuk terus mencoba mengingat jalur yang dilalui mobil sang Ayah.

hoonsuk ; for kiss [disc.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang