FK - 8 🔞

1.5K 97 8
                                    

warnini mature content, tapi emang dikit, sekitar 200an kata. hati-hati juga, karena bahasa cukup frontal.





"Mhh!"

Keduanya kini berpagutan panas. Sang dominant nampak tak membiarkan submisivenya bernafas. Berkali-kali memberi kode agar melepas pagutannya, namun tak dihiraukan.

Jihoon melempar tubuh penuh kissmark hasil karyanya itu ke atas kasur. Kembali menubrukkan bibirnya pada belah ranum sang submisive, kemudian melumat lagi ranum bengkak milik Hyunsuk.

"Ji—akh!"

Si submisive memekik kala merasakan geli di area dadanya— Jihoon bermain disana, mengulum, mencubit dan sesekali menggigit bulatan coklatnya.

"Ji..." Lirih Hyunsuk kala merasakan kakinya dipaksa untuk melebar. Dan Jihoon tersenyum tipis, ia melanjutkan kegiatannya, memposisikan miliknya pada lubang Hyunsuk.

"Ji!"

"Akh!"

Jihoon terbangun dengan kaget dari tidurnya, mendudukkan tubuhnya di atas kasur.  Berkedip berkali-kali, mencoba mencerna yang terjadi.

Sial! Celananya basah. Bukan hanya celana, selimut serta kasur juga nampak basah karena lelehan sperma sang pemilik.

Jihoon melirik jam dinding, ini masih pukul dua pagi—dan pastinya air terasa sangat dingin.

Bangkit dari posisinya, ia berjalan dengan malas menuju kamar mandi. Sebenarnya ingin melanjutkan tidurnya, namun urung karena merasa risih dengan kondisinya.

Beranjak menuju lemari, kemudian dilanjutkan menuju kamar mandi. Jihoon membersihkan dirinya. Ditemani kalimat-kalimat rutukan yang ia tujukan pada dirinya sendiri.

Tiga puluh menit lamanya, Jihoon keluar dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Dan satu handuk lain ia gunakan untuk menggosok rambut basahnya. Lalu, mengenakan pakaiannya—tak tahan dengan suhu dingin yang menyapa kulitnya.

Jihoon berkacak, menatap malas kondisi kasurnya. "Sial! Bisa-bisanya gw ngimpi ngewe sama Hyunsuk." Begitu gerutunya.

Ia menarik selimut serta seprai, membawanya untuk diletakkan didalam mesin cuci, dibersihkan didalam sana. "Untung minggu, bisa berabe gw kalo ntar sekolah. Kasurnya ntar pagi aja."

Selama menunggu selimut serta seprai yang berputar dalam mesin, Jihoon sedikit melamun. Dan itu, membuat adegan dalam mimpinya tadi terputar kembali, walaupun tak jelas.

"Tapi ngewe beneran enak kali ya?"

Ada yang mau hujat Jihoon? Waktu dan tempat, dipersilahkan.





































Hyunsuk terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya. Maniknya menelisik sekitar, otaknya dipaksa mengingat kembali apa yang terjadi kemarin malam.

Oh, ini bukan kamarnya!

Manik Hyunsuk membola, tangannya menyibak selimut yang sedaritadi menutupi tubuhnya. Menghembuskan nafas lega—apa yang ada dipikirannya ternyata tak terjadi. Pakaiannya masih utuh melekat dengan tubuhnya.

"Tapi ini kamar siapa?" Hyunsuk bertanya entah kepada siapa.

Pintu terbuka, menampilkan seseorang. Dan Hyunsuk kembali menutup matanya—berpura-pura masih tertidur nyenyak.

Suara tapak kaki terdengar semakin jelas, Hyunsuk menganggap jika seseorang itu semakin mendekat. Kemudian berhenti, Hyunsuk dapat menebak ketika merasakan cahaya terhalang oleh punggung lebar seseorang.

hoonsuk ; for kiss [disc.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang