03

4.4K 489 28
                                    

"Kok kamu nggak bales chat ku lagi malam tadi Ay ?" Tanya Benny.

Aylan menghela nafasnya berat.
"Udah ku bilang, aku mau belajar"

"Kok gitu, kamu nggak pengertian ah"

Aylan mengerutkan alisnya.
"Pengertian ? Hah.. ngapain aku harus kasih pengertian ke kamu, emang kamu siapa ?!"

Benny tersenyum.
"Benny Rahhendra" jawabnya.

"Bukan itu maksud ku!"

"Trus apa ? Mau kamu kasih nama panggilan gitu kayak aku ke kamu "Ay.. Ayang" ?"

Blush!
Kedua pipi Aylan memerah.

"Dasar gila !!"
Aylan mengambil bukunya lalu menepuk buku tapi ke wajah Benny, Aylan berjalan cepat keluar dari kelas.

"Yah.. jangan pergi Ay~" Benny menopang dagunya dengan tawa kecil.

"Hahahaha, Benny.. Benny, ntar anak orang baper beneran loh!" Goda salah satu siswi dari kelas lain.

"Bleee.. " Benny menjulurkan lidahnya.
" ..bodo lah" jawab Benny karena dia tau siswi ini selalu memperhatikan mereka berdua, entah dia tertarik pada Benny atau Aylan ? Benny pun tidak tau.

Hari-hari, Benny melakukan hal yang sama pada Aylan yaitu menggodanya hingga suatu hari mereka mengikuti pelajaran Penjas.

Guru Penjas meniupkan peluitnya agar para siswa(i) segera berkumpul di lapangan.

Seluruh kelas 3C berbaris sesuai jenis kelamin dan terbagi 6 barisan dengan 4 orang di setiap barisan.

Awalnya Benny ingin berdiri di belakang Aylan tapi karena tubuhnya cukup tinggi jadi lah dia di pindahkan ke barisan belakang agar tidak menghalangi pandangan teman-temannya.

"Baik.. mari lakukan pemanasan! Hitung 12 kali kiri dan kanan!" Arahan dari guru Penjas.

Mereka melakukan apa yang guru Penjas contohkan di depan, hingga sampai lah pada inti praktek.

Para siswa(i) di suruh melakukan squat jump dan push up, dan pada praktek akhir guru menyuruh siswa berpasangan untuk melakukan sit up.

Mereka pikir boleh memilih pasangan secara acak tapi ternyata guru yang memilih, Aylan berharap bisa berpasangan dengan temannya tapi ternyata hal paling mengesalkan terjadi lagi padanya.

"Yang depan berpasangan dengan yang belakang dan yang tengah juga" ujar guru Penjas.

"Eh, kenapa tidak dua dari depan dan belakang saja pak ?!" Protes Aylan karena dia tidak mau berpasangan dengan Benny.

"Kalau begitu kamu pasangan dengan bapak, tapi double sit up ya" kata guru penjas ini dengan senyum mematikan di bibirnya.

"Hah.. " Aylan menghela nafasnya.
" ...ya sudah pak aku dengan Benny aja"

Benny langsung full senyum.
"Ayo Ay, biar aku duluan.. nanti kamu cape kalau sit up duluan baru megang kaki ku" ujar Benny yang langsung duduk di hadapan Aylan.

"Ck," Aylan mendecak lidahnya kesal, dia berjongkok menahan kaki Benny.

"Baik ! Setiap kali tiupan peluit.. angkat badannya ya!"

"Baik pak !" Jawab semua siswa yang sudah berbaring di lantai.

Piiiiiiittttttt !

Benny langsung mengangkat tubuhnya.
"Ugh.. " Aylan mengalihkan matanya kearah lain saat wajah Benny mendekat.

Piittttttt!!

Kembali Benny mengangkat tubuhnya tapi kali ini Benny mengatakan sesuatu pada Aylan.

"Muka mu merah Ay.. mirip apel, mau ku gigit" bisik Benny.

Mendengar hal itu Aylan langsung berdiri menjauh dari Benny.
"Pak lihat Benny ! Dia menganggu ku, dia nggak serius sit up !" Lapor Aylan.

Guru Penjas langsung menarik telinga Benny.
"Au.. Au pak sakit !!"

"Memang ya kamu ini, sit up double.. sini bapak yang tahan kaki mu"

"Yaahhh pak! Aylan bohong .. pak ! Pak tunggu dulu!" Guru tadi langsung menindih kaki Benny memakai lututnya.

"Jangan banyak ngomong.. ayo angkat satu !! Ppiiittt! Dua !!..." kata guru sembari meniup peluitnya.

"Yah bapak~" rengek Benny tapi dia tetap mengangkat tubuhnya.

Aylan duduk melihat Benny berjuang menyelesaikan sit upnya, perlahan Aylan menyentuh wajahnya.
'Emang semerah itu ya ?' tanya Aylan pada dirinya sendiri karena kulit Aylan memang putih dan cukup sensitif.

.
.

Bersambung ...



Kelas 3 (Tamat BL18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang