09

4K 449 18
                                        

Benny dan Aylan menjalani hari-hari layaknya teman saat di sekolah dan sangat dekat saat di rumah Aylan.

"Ay.. " panggil Benny yang saat ini duduk di dekat Aylan.

"Hm ?" Jawab Aylan sembari menoleh kearah Benny.

Mata keduanya bertemu.
"Kamu pernah ciuman nggak ?" Tanya Benny.

Aylan sempat diam mendengar pertanyaan Benny tapi dia segera sadar, Aylan langsung salah tingkah.
"Ak-aku nggak pernah pacaran, mana pernah ngelakuin hal macam itu !"

Benny menarik pelan pundak Aylan.
"Aku mau cium kamu Ay"

Blush!
Wajah Aylan memerah.

"Ja-jangan aneh-aneh Benny !" Aylan mencoba menghindari tatapan mata Benny tapi dia tidak bisa, Benny terus memaksa agar Aylan melihat kearahnya.

"Kamu nggak mau ?" Tanya Benny.

"Bu-bukan nggak mau.. ak-aku belum pernah" jawab Aylan gugup.

"Ay, Coba tutup mata mu bentar aja"

"Nggak! Udah Benny.. aku belum siap!" Aylan semakin salah tingkah.

Tanpa banyak bicara lagi, Benny menahan wajah Aylan lalu mengecup singkat bibir Aylan. Mata Aylan terbuka lebar, Benny merebut ciuman pertamanya.

Keheningan langsung terasa saat Benny melepas bibirnya dari Aylan, dia menatap lekat mata Aylan.
"Boleh kan Ay ?" Tanya Benny lagi.

Aylan mengalihkan tatapan matanya kearah lain lalu mengangguk pelan. Benny kembali mendekat lalu memberi kecupan beberapa kali di bibir Aylan hingga akhirnya kecupan itu berakhir menjadi lumatan-lumatan panas.

"Mm.. Ah-Mnng.. Mmm~" Aylan meremas baju Benny yang saat ini memojokkan Aylan di dinding kamar.

Tangan nakal Benny bergerak meraba dada Aylan, dia juga berhasil membuka dua kancing baju Aylan tapi segera di tahan oleh Aylan.

Aylan mengusap pelan bibirnya yang basah.
"Ka-kamu mau apa ?" Tanya Aylan.

"Ay, maaf.. aku nggak maksud ngelakuin hal ini lebih jauh" Benny merasa bersalah.

Aylan mengancing kembali bajunya.
"Aku nggak marah aku cuma belum terbiasa, aku juga belum benar-benar paham hubungan macam ini" kata Aylan.

Benny tersenyum simpul, dia menyentuh pucuk kepala Aylan.
"Rumit Ay, kamu perlu waktu lama buat terbiasa.. beda dengan aku yang dari kecil udah ngerasa berbeda dari orang lain"

Aylan mengangguk pelan.
Aylan sejujurnya merasa penasaran tentang masa lalu Benny bersama orang lain sebelum bertemu dengan Aylan tapi dia mengurungkan niatnya.

'Jangan memikirkan hal yang sudah masa lampau Aylan, fokus untuk masa sekarang' batin Aylan.

Benny terkekeh pelan melihat wajah Aylan.
"Kenapa Ay ? Kamu mikirin apa ?"

Aylan mengelengkan kepalanya.
"Nggak mikirin apa-apa.. aku lapar, mau pesan makanan ?"

"Boleh, aku nasi goreng ya"

"Hm, biar ku pesan dua" Aylan berjalan mengambil ponselnya yang ada di ruang tamu, saat Aylan berjongkok Benny tiba-tiba datang dari arah belakang memeluk tubuh Aylan.

"Dorr!

"Ah! Benny .. ! Aku bisa ken serangan jantung !"

"Haha.. becanda, maaf ya~ Hmm,"  Benny mendekat lalu mengecup singkat pipi Aylan, kecupan itu beralih ke bibir Aylan lalu berubah jadi ciuman karena Benny merasa ketagihan melumat bibir manis Aylan.

Kreek~

Deg!
Aylan dan Benny menoleh kearah pintu yang tiba-tiba terbuka.

Mata Aylan membulat saat melihat siapa yang datang.

Orang ini menunjuk Benny dan Aylan.
"Ap-apa barusan kalian.. kalian ciuman ?" Ujarnya.

Aylan langsung mendorong Benny agar menjauh darinya.
"Ak-aku bisa jelasin mah!" Aylan terlihat sangat panik karena yang datang adalah ibu Aylan.

.
.

Bersambung ...

Kelas 3 (Tamat BL18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang