Tim Aylan kembali ke rumah singgah, Aylan diam-diam membuka kertas yang Benny berikan tadi di dalam kamar mandi.
Dia bisa melihat lokasi yang Benny maksud.
Tok
Tok"Aylan ! Udah belum, aku mau mandi" kata temannya dari luar kamar mandi.
Deg!
Aylan langsung memasukkan kembali kertas tadi ke dalam saku celananya."Be-bentar, ini mau selesai!" Aylan dengan sengaja menyiram air ke lantai setelahnya dia membuka pintu kamar mandi setelahnya teman Aylan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Sebelum pergi Aylan lebih dulu meminta ijin pada temanya yang hanya temannya iyakan saja.
Aylan pergi ke lokasi yang Benny tulis di kertas, setibanya di lokasi itu dia bisa melihat Benny duduk di salah satu gubuk yang menghadap langsung ke arah perbukitan.
Anginnya sangat sejuk, pemandangannya pun terlihat indah.
"Benny .. " panggil Aylan.
Benny tersenyum lalu menepuk pelan tempat duduk di sebelahnya.
"Kemari Ay, duduk disini"Aylan mendekat lalu duduk di dekat Benny, perlahan tangan Benny bergerak menyentuh jari Aylan.
"Maaf ya, aku lama nggak ngabarin kamu" ujar Benny.
Aylan menatap pemandangan di hadapannya.
"Iya, nggak apa-apa" jawab Aylan.Perlahan Benny mengaitkan jari kelingkingnya dan Aylan.
"Kamu kangen aku nggak ?" Benny mendekat berniat mencium Aylan tapi langsung di tahan oleh Aylan."Benny, mumpung cuma ada kita berdua .. sekarang ada banyak pertimbangan di diri ku yang mau ku diskusi kan sama kamu" ujar Aylan.
"Iya, silahkan Ay" jawab Benny.
"Kita udah bertahun-tahun nggak ketemu tapi kamu bersikap seolah kita cuma sehari terpisah .. sekarang aku mau tanya, gimana hubungan kamu sama keluarga mu setelah kejadian waktu itu ?"
"Papah sama mamah udah cerai, dan keduanya udah bahagia sama keluarga masing-masing.. aku sendirian Ay, aku dulu nggak punya uang jadi jual apapun yang aku punya termasuk HP ku tapi syukur lah aku udah punya gaji sendiri walau pun nggak terlalu besar.. aku juga betah tinggal sama teman-teman ku" jawab Benny.
"Kamu nggak apa-apa kan ?" Tanya Aylan.
Benny tersenyum.
"Nggak apa-apa, buktinya aku sehat-sehat aja kan" Benny terkekeh pelan.Aylan merubah kaitan jari kelingkingnya dan Benny jadi genggam erat.
"Benny, boleh aku ngomong jujur ?" Tanya Aylan."Hm, ngomong aja Ay"
"Jujur aku kangen banget sama kamu, aku udah berusaha nyari sosmed mu tapi nggak pernah ketemu .. nomor mu juga nggak pernah aktif lagi, aku pun nggak menduga bakal ketemu kamu disini setelah sekian lama kita nggak ketemu tapi.. " Aylan menundukkan kepalanya.
" ..semua udah berbeda Benny, kita udah dewasa dan ada norma yang harus kita patuhi di negeri ini terutama kamu yang sekarang udah jadi anggota keamanan.. " Aylan tersenyum lembut.
" ..kamu pun harus nyari ibu Persit mu"
Keheningan terasa di antara mereka, perlahan Aylan mengangkat wajahnya melihat wajah Benny.
Deg.
Aylan terdiam saat melihat raut sedih dari wajah Benny."Ak-aku minta maaf" ujar Aylan.
"Hah.. " Benny menyandarkan kepalanya di bahu Aylan.
" ..hanya kali ini Ay, benar-benar untuk terakhir kalinya.. sejak lama," Benny mengerutkan alisnya." ..aku- -"
Aylan langsung memeluk Benny.
"Boleh tapi sedikit aja jangan berlebihan.. "Aylan semakin erat memeluk Benny.
" ..mari buat kenangan"..
.Bersambung ...

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas 3 (Tamat BL18+)
LosoweHarapan Aylan menjalani hidup dengan penuh ketenangan selama masa SMA hampir saja terpenuhi kalau tidak di ganggu oleh anak pindahan bernama Benny.