BAB 12 [Kenangan yang menyakitkan!]

479 16 0
                                    

                     * * *

“Selain gadis miskin, aku juga tidak secantik mantan istri kamu. Mengapa kamu mau menikah dengan gadis seperti ku? Aku tidak percaya kamu menikah denganku karena Dion.” Kaila kembali berucap saat Farhan hanya diam menatapnya.

“Kita bicarakan ini di rumah, ya. Sekarang ayo masuk, aku sudah lapar.” Farhan merangkul pundak istrinya lalu menuntun istrinya untuk ikut masuk ke dalam ruangannya.

Kaila tidak punya pilihan selain mengikuti suaminya, meski otaknya kini sedang bertanya tentang alasan Farhan mau menikahinya. Dia sama sekali tidak memiliki kelebihan, wajahnya juga tidak secantik mantan istrinya. Mereka juga berada dalam kehidupan yang jauh berbeda, yang ibaratkan dirinya sebuah perunggu, sementara Farhan berlian.

Kaila tahu Farhan menikahinya karena Dion, tapi apa itu mungkin menikah dengan gadis yang sama sekali tidak dikenal? Bahkan tanpa ada perasaan cinta dalam pernikahan itu?

Ya, Kaila mengakui bahwa dia merasa tak percaya diri saat berdekatan dengan orang yang menurutnya, hidup mereka lebih baik darinya. Semasa sekolah dia sering dibully karena memiliki penampilan jelek, dan terlahir dari keluarga miskin. Dia sering dikucilkan oleh teman-temannya.

Gadis itu bahkan sampai dua kali masuk ke sekolah menengah pertama. Setelah lulus SD, dia mendaftar di sebuah sekolah bergengsi dan terfavorit di kotanya. Dia malah sering dibully oleh teman-teman sekelasnya. Lalu dia memutuskan untuk berhenti sekolah dengan alasan kepalanya sakit saat ujian, tapi itu bukan alasan sebenarnya. Dia merasa tertekan dengan hinaan yang dia dapatkan dari teman sekelasnya. Ibunya terus membujuknya tetap bersekolah, bahkan akan memindahkannya ke sekolah lain, tapi Kaila bersikukuh tidak mau bersekolah lagi.

Setelah beberapa bulan berlalu, dia kembali memutuskan untuk kembali bersekolah, saat melihat temannya yang usia satu tahun lebih muda darinya, mendaftar ke sekolah menengah pertama.

Ibunya tentu mengizinkannya kembali bersekolah, terlebih umur Kaila masih sangat muda waktu itu. Kaila sempat merasakan perasaan bahagia saat bersekolah, memiliki banyak teman. Meski dia harus bertemu dengan anak-anak nakal yang pernah satu sekolah di SD, tapi mereka tidak lagi mengganggunya saat berada di sekolah menengah pertama.

Lagi-lagi dia kembali mendapatkan perlakuan yang sama saat berada di SD maupun di sekolah sebelumnya. Temannya dari kelas lain menjebaknya dengan menuliskan surat cinta atas namanya, kepada pria yang memang paling tampan di lulusannya. Lalu surat tersebut dibacakan oleh ketua kelas di depan banyak orang.

Kaila awalnya tidak tahu, tapi seorang gadis yang menyukai cowok itu datang menghampirinya ke perpustakaan bersama dengan satu temannya. Dulu Kaila memang sering menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan, karena tidak memiliki uang untuk membeli makan siang.

“Kaila, kamu suka Gion Kelvandra?” Gadis itu bertanya setelah mereka berada di luar perpustakaan.

“Apa? Aku suka Gion?”

Gadis itu mengaguk, raut wajahnya terlihat kesal karena mengetahui Kaila juga menyukai cowok yang dia suka.

“Siapa bilang aku suka Gion? Aku itu masih mau fokus bersekolah, dan aku juga tidak menyukai Gion.”

“Lalu apa maksud surat yang dibaca ketua kelas 7A? Suci bilang kamu yang minta mereka menulisnya, lalu memberikan kepada Gion?”

“Aku tidak pernah memintanya menulis surat untuk-ku. Hanya saja kemarin dia bertanya, apa aku menyukai Gion? Aku jawab tidak, tapi dia kembali bertanya. Karena aku malas berdebat, aku jawab aja, iya. Aku sebenarnya sama sekali tidak menyukai Gion. Aku itu masih mau fokus bersekolah, dan aku juga masih muda untuk cinta-cintaan,” jelas Kaila.

JODOHKU DUDA TAMPAN [ SUDAH DITERBITKAN.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang