BAB 14 [Istri baru ....]

481 20 0
                                    

                    * * *

Kaila masuk ke dalam kamar setelah menidurkan Dion, menghampiri Farhan yang sedang duduk menyandar membaca buku di atas r*njang.

Kaila duduk di samping suaminya, menutupi kakinya menggunakan selimut. “Kak!” panggil Kaila menatap suaminya.

“Hm?” Farhan beralih menatap istrinya.

“Aku ... boleh membeli pakaian baru, gak? Soalnya besok ada ulang tahun temannya Dion. Aku tidak ingin mempermalukan Dion maupun kamu,” ucap Kaila yang terlihat ragu-ragu mengatakannya. Ini pertama kalinya dia meminta sesuatu semenjak mereka menikah.

Farhan langsung tersenyum mendengarnya. “Tentu saja boleh. Kartuku dan uang aku sama kamu semuanya. Kamu bisa membeli apa yang kamu mau. Tidak perlu bertanya tentang itu sama aku.”

Setelah menikah, Farhan memang membiarkan Kaila mengurus semua keuangannya. Meski awalnya Kaila menolak, tapi dia ingin Kaila yang mengurus semua keuangannya.

“Meski begitu aku tetap ingin minta izin sama kamu. Aku tidak ingin kamu berfikiran kalau aku samasekali tidak menghargai kamu sebagai suami, membeli apa yang aku mau tanpa bertanya kepada kamu lebih dahulu,” ungkap Kaila yang tanpa sadar memainkan jari-jemarinya.

“Terimah kasih. Aku senang kamu berfikiran seperti itu.” Farhan mengusap-usap lembut kepala istrinya dengan bib*r tersenyum manis. Kaila sangat berbeda dari mantan istrinya. Dulu saat dia masih menikah dengan Intan, wanita itu tidak pernah meminta izin jika ingin membeli sesuatu.

Mereka juga sering bertengkar karena hal tersebut. Farhan sama sekali tidak pernah melarang Intan membeli apa yang dia inginkannya, hanya saja jangan terlalu menghamburkan uang karena kebutuhan mereka bukan hanya itu saja.

Bukan dia ingin membandingkan Kaila dengan mantan istrinya, tapi dia merasa menjadi seorang suami yang tidak hanya bekerja mencari uang. Dia merasa kali ini dirinya benar-benar dihargai oleh istrinya.

*

“Yunandha collection.” Kaila membaca tulisan yang berada di papan nama itu.

“Pak, ini juga miliknya, Kak Farhan?” tanya Kaila menatap ragu-ragu Pak Wahyu.

“Iya, Buk,” jawab Pak Wahyu mengaguk.

“Itu sebabnya dia menyuruhku ke sini, ternyata mau pamer kalau dia juga punya toko butik yang sangat besar,” ujar Kaila yang terdengar kesal.

Semalam Farhan memang menyuruhnya membeli pakaian di toko butik langganannya, selain memiliki kualitas yang bagus, harganya juga terjangkau. Juga mengatakan kalau Pak Wahyu tau tempatnya, tidak disangka dia malah dibawa ke toko butik milik suaminya sendiri. Kaila hanya tau kalau suaminya seorang bos, tapi dia tidak pernah bertanya tentang bisnis apa yang dijalankan oleh suaminya.

“Selamat datang, Buk. Pak Farhan sudah mengatakan kalau ibuk akan datang berkunjung.” Kaila langsung disambut hangat oleh para karyawan toko itu. Dia tidak tahu harus berkata apa, selain tersenyum canggung kepada mereka.

“Silahkan, Buk. Ibuk mau pakaian seperti apa?” tanyanya.

“Saya juga tidak terlalu yakin, Kak.” Kaila merasa bingung ingin membeli pakaian seperti apa, karena dia tidak terlalu mengerti tentang fashion.

Para karyawan tersebut langsung menyarankan beberapa pakaian kepada Kaila. Gadis itu semakin bingung, semaunya terlihat sangat cantik, tapi apakah dia cocok saat memakainya.

Setelah cukup lama berada di toko butik suaminya, Kaila memutuskan untuk pergi setelah menemukan pakaian yang menurutnya cocok. Kaila memutuskan untuk langsung ke sekolah Dion, mengingat putranya yang sebentar lagi akan pulang dari sekolah.

JODOHKU DUDA TAMPAN [ SUDAH DITERBITKAN.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang