6. SEMESTA YANG DIJAGA DENGAN BAIK

39 17 0
                                    

Tiangnya telah roboh sejak dulu, tapi untungnya sang manusia pandai bertahan atas runtuhnya.

***

Keesokan harinya sepulang sekolah Alaska memberi kabar kepada Alesha bahwa ia sedang bersama Alvaro

" lo kenapa si al muka lo gaenak diliat banget " tanya Alaska

Alvaro memasang wajah acuh, lalu bersuara " tutorial punya nyokap yang baik dong, ka "

Alaska melepas stick gamenya, memang cuma mereka berdua yang ada di rumah Alaska

" stres " balas Alaska " jangan minta tutorial punya nyokap yang baik, lo harusnya minta tutorial punya hati yang lebih sabar. Semesta udah adil banget lagian "

" Alaska, kalo gue bogem lo dua kali, lo pingsan ngga? " tanya Alvaro

" ngga, gue kan strong " balas Alaska dengan kekehannya. Tidak lama kemudian, Alvaro memajukan tubuhnya. Kepala tangannya ia timpukkan pada rahang kanan laki-laki itu.

Bugh!

" anjing! " protes Alaska. " gue belom nikah sama Alesha, al. Masa Lo ngerusak wajah gue " Alaska memegang rahangnya, tidak terlalu keras, namun cukup mampu untuk mengundang rasa ngilu.

" lemah! " balas Alvaro. " kalo Alesha mau jatuh cinta sama lo hanya karena wajah, jangan mau, mending lo berhenti karena cinta bukan berirama pada penampilan, tapi hati "

Terdengar sangat menawan memang, jatuh cinta karena hatinya. Tapi, beberapa alasan bukan cuman berkisar pada itu saja, banyak cinta yang lahir karena kagum pada wajahnya, banyak cinta yang lahir karena penampilannya yang menarik. Tergantung manusia, ingin jatuh cinta dengan alasan apa, dan bagaimana ia mempertahankan alasannya itu suatu hari jika pada apa yang melatar belakangi nya sirna

" siap " kata Alaska. " tapi, lo udah jatuh cinta karena hati, belum? "

Alvaro berfikir, " belum, tapi nanti akan "

" berarti gue duluan, al "

" terserah " balas Alvaro

Mencairkan suasana panas Alvaro memang bukan hal yang mudah, tapi itulah peran Alaska, berusaha untuk menarik siapapun agar dunianya tidak jauh meninggalkan warasnya.

" malam ini, lo mau nginep di rumah gue ngga? " tanya Alaska

" ngapain? gue punya rumah sendiri "

" anjir, gue nawarin lo, karena ibu pulang pasti bawa banyak makanan, supaya lo ngga makan sendirian, kasian soalnya " terang Alaska. Alvaro menatap tajam Alaska, lalu berhenti ketika mengingat sesuatu.

" ada nasi goreng ngga? " nasi goreng memang favorit Alvaro, meski tidak banyak tahu jika makanan sederhana nan merakyat itu adalah kesukaan Alvaro.

" buat lo, ada deh " jawab Alaska

Laki laki itu kemudian mengetik sesuatu pada layar handphone nya seusai mengutarakan jawabannya. Memberi informasi kepada ibunya untuk membeli nasi goreng juga

Ibu Alaska pun pulang ke rumah
" eh, ada Alvaro, sini sayang ibu bawain nasi goreng spesial buat kamu "

Alvaro tersenyum kecil, " iya, bu "
Antara Alvaro dan ibu Alaska memang punya keakraban sejak mereka masih duduk di bangku SMP

Suasana ramai ini, kemudian meliputi mereka, benar benar hangat, karena semesta keluarga Alaska menyajikan kasih sayang yang benar benar tulus di mata Alvaro.

" Alvaro, ayo tambah lagi nak, jangan sungkan sama ibu " kata ibu Alaska

" iya, bu "

" anggap rumah sendiri, brodi " kata Alaska sembari melahap ayamnya dengan nikmat.

Kemudian pada pertengahan makan malam, ibu Alaska bertanya kepada dua anak laki laki yang ada di hadapannya. " gimana sekolahnya? ngga rajin bolos kan? "

" haha " Alvaro tertawa, " kalau bolos biasanya diajakin sama Alaska, bu "

" anjir, gue lagi. Bukannya lo yang ngajak gue bolos " kata Alaska membela diri.

Ibu menggeleng, kemudian dengan suara pelan berkata, " ibu, kontrol semua, ya, aktivitas kalian semua. Kalau mau bolos, buat jadwalnya, jangan keseringan. Tapi, sebelum bolos, mikir dulu, apa manfaatnya? ngaruh ngga buat nilai semester? ngerugiin ngga? "

" iya, ibu " Alvaro lalu menatap Alaska, terkekeh kecil, " tuh, ka, dengar "

" terserah, gue yang paling nakal pokonya disini " sorak Alaska, mengalah.

" masa SMA itu dinikmati, tapi jangan lupa untuk berproses juga, ngga selamanya manusia akan selalu muda, ngga selamanya juga manusia akan tua, ngga selamanya akan ada, jadi nakal boleh, tapi harus tau kapan waktunya untuk berhenti " jelas ibu Garen

" siap. " balas Alaska dan Alvaro bersamaan

***

Suasana kapal pecah sedang dinobatkan pada lantai dua kamar Alesha yang benar benar berantakan karena perempuan itu menjajarkan beberapa tugasnya malam ini untuk ia kerjakan secara berurutan.

" YES, JADI SEMUA " teriaknya sembari berdiri, merenggangkan otot-otot tubuhnya yang sejak tadi sudah mengeluh nyeri karena terlalu lama duduk.

Alesha menatap dirinya pada pantulan cermin, " siapa dulu dong? Alesha rajin, dan baik hati "

Jeda beberapa menit, saat ia mulai merapikan buku buku dan alat tulisnya, handphone nya bergetar, menderingkan notifikasi panggilan masuk. Dengan senyum lebar, Alesha meraih benda itu tanpa melihat siapa yang sedang menelfonnya sekarang.

" halo, mama. Semua tugas tugas Alesha udah beres nih hehe, keren banget kan " kalimat pertama Alesha ungkapkan saat panggilan telfon itu terhubung

" ma, Alesha juga udah makan malam ko, tenang " kata perempuan itu lagi

Yang jadi lawan bicaranya disana terdengar tertawa kecil, lalu bersuara, " pintar "

Mendengar suara itu, Alesha terdiam. Ini bukan suara mamanya

" keren, ca " sahut seseorang lagi pada sambungan telfon itu

" ini siapa? ko bukan mama? " tanya Alesha. Perempuan itu kemudian menatap layar handphone nya yang semula ia tempelkan di telinganya dengan sangat teliti.

loml

WHAT?!

" EH " Alesha berekspresi, " maaf, aku kira mama yang nelfon "

Suara kekehan kecil diseberang sana terdengar, cukup lama kemudian berhenti, dan berkata " gapapa, kalo boleh tau, mama kamu kemana? "

" di rumah sodara, nginep " jawab Alesha

Alaska membulatkan mulutnya berbentuk huruf O, " jadi sendirian nih? "

" iyaa "

" ngga takut ada hantu? " tanya Alaska

" ngga "

" ngga takut ada maling? " tanya Alaska lagi.

" ngga " jawab Alesha. Perempuan itu kemudian menjelaskannya, " mama aku itu meski lagi jauh, dia selalu jaga aku pakai doa, sebuah senjata sakti yang gabisa dikalahkan oleh apapun "

" oiya, kenapa nelfon, ka? " tanya Alesha

" mau ngomong sesuatu "

" apa? "

" makasi ya uda datang di hidup Alaska, pertemuan yang sangat unik, Alaska beruntung bisa kenal Alesha bahkan menjadi salah satu orang yang spesial di hidup Alesha, semoga selalu ada Alesha di hari hari Alaska "

Alesha pun terdiam, hingga beberapa menit terlewati tanpa ada suara yang beradu pada sambungan telfon itu.

" Selamat datang di semesta gue ca (?) "

GaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang