14. KELANA ALASKA ALESHA

12 1 0
                                    

Ujung kisahnya cuman bisa ditebak, namun bagaimanapun perjalanannya, akhir bahagia selalu jadi keinginan sejak kisah itu dimulai.

***

Sepulang sekolah, Alaska menunggu Alesha di depan kelasnya, untuk menunaikan ucapannya yang akan mengajak Alesha senang hari ini. Tadi, saat istirahat, sebelum Alesha menghampirinya, Alaska sudah bersiap-siap mencari Devano. Bukan hanya berbagi kekerasan, laki-laki itu juga ingin memberi tau kalau keterlaluan yang ia lakukan ini benar-benar tidak lucu. Namun, Alesha menggeleng, katanya tidak perlu meladeni seseorang yang sejak dulu senang mencari perhatian.

Beberapa siswa mulai berhamburan, Alaska bertemu dengan dua orang temannya, Alvaro dan Rama. Alvaro menatap Alaska tidak biasa, kemudian bertutur seperti ini, " nungguin gue? tumben banget "

" pd " balas Alaska. Rama melirik Alvaro, memberi kode untuk segera berlalu, karena ia tau motif laki-laki itu

Beberapa siswa lagi kemudian keluar, kelas Alesha jadi salah satu kelas yang keluar paling akhir.

" gue duluan nih? " tanya nei yang ada di sebelah Alesha, sembari melirik jail nya Alaska

" iya, nei, hehe " jawab Alesha

Alaska yang mendengar itu ikut menyahut, " nei, kalau lo udah sampe di parkiran, cari aja laki-laki bertubuh gempal, nebeng sama dia "

" siapa? " tanya nei pada Alaska

" Rama "

" ogah, gue maunya nebeng sama Alvaro " kata nei, semangat, kemudian melangkah pergi.

" nei, suka sama Alvaro? " tanya Alaska pada Alesha yang sekarang sudah berada di sebelahnya

" ngga sih, cuman kagum aja " jawab Alesha.

" oh " Alaska mengangguk, lalu sedikit bercerita tentang sahabatnya, " suka sama Alvaro itu sebenarnya adalah beban "

" ko gitu? "

" lo hanya akan suka sendirian aja " jawab Alaska

" kalo suka sama Alaska? " tanya Alesha, menatap laki-laki segelap obsidiannya

" suka sama Alaska adalah sebuah kesenangan " jawab Alaska. " kalo orang yang suka adalah Alesha Priscanara hehe "

Mereka kemudian bergerak berjalan dengan canda tawa masing-masing. Satu hal dari banyak hal menyenangkan dari Alesha, Alaska paling suka dengan tawa perempuan itu. Alesha adalah tawa menular yang jadi candunya

" nanti kita mau kemana, ka? " tanya Alesha, sembari melangkah, berjalan beriringan dengan Alaska

" mau jawab bulan, takutnya kamu ga percaya haha "

" yang bener? "

" engga lah, ca "

" terus kemana? " tanya Alesha

" rahasia dong " sembari berjalan. Alesha mulai menerka-nerka, kemana tujuan Alaska akan membawanya untuk senang?

" kamu pasti pernah denger kalimat ini kan? " tanya Alesha, setelah mereka sama-sama diam. Setelah mereka juga sampai di parkiran. Alesha melanjutkan ucapannya, " jika jodoh seorang anak perempuan adalah cerminan ayahnya, mungkin ia akan jadi wanita paling bahagia "

GaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang