Cinta, jangan habis, ya?
***
Sore hari
Kediaman keluarga yang kabarnya selalu harmonis itu sedang ramai. Ada beberapa mobil yang berjejeran di pelatarannya. Sanak saudara dekat mengambil ruang di bangunan empat lantai yang besar itu, meluangkan akhir pekannya disini.
Alaska yang baru saja tiba, bergegas dengan cepat ke dalam.
" Anak kamu nanti, mau kamu jadikan apa? Pebisnis ulung seperti mu pasti sudah punya planning " tanya Rizal, kakak laki-laki dari ibu Alaska.
Ayah Alaska tersenyum, " haha, jujur, saya belum ada pikiran apapun tentang anak itu, biar saja dia tumbuh, berkembang, berproses, mencari arah, menemukan dirinya dalam versi terbaik. " jelas ayah Alaska, bijak. " karena sangat berat, zal. Hidup diatas tekanan, dan kemauan orang lain. "
Obrolan yang melibatkan ayahnya itu, cukup membuat Alaska tersenyum ketika mendengarnya.
Alaska beranjak ke arah dapur, Alaska mendengar juga obrolan ibunya dengan tante Arumi. Mungkin kurang lebihnya seperti ini. " udah kelas berapa emang Alaska, mba? " tanya Tante Arumi
" kelas 10 SMA, udah mau naik kelas 11 " jawab ibu Alaska
" wah, pasti udah ganteng dia " ucap tante Arumi
" iya dong, siapa dulu ibunya " kata ibu Alaska, riang membanggakan dirinya.
Tidak ingin hanya menjadi seorang pendengar, Alaska kemudian melangkah bergabung dengan mereka, " sore, bu. sore, tante "
" sore, sayang. Eh, panjang umur, baru juga dibicarain " ujar ibu Alaska. Tante Arumi lalu berbalik menatap keponakannya itu dengan pandangan yang tidak biasa, pasalnya terakhir ia bertemu dengan Alaska saat laki laki itu masih SMP, " wah, udah besar, ya, Alaska "
" oiya dong, tante " Alaska bergerak menyalami tangan tantenya itu, " kan manusia tumbuh dan berkembang "
" udah punya pacar belum nih? " tanya tante Arumi, bercanda.
" udah " jawab Alaska langsung
" ajak makan malam kalau gitu " tantang tante Arumi. " kenalin sama tante "
Alaska melirik sang ibu. Karena peka, ibu mengangguk, " boleh banget tuh "
" tapi, nanti ibu dan tante jangan kaget " tutur Alaska
" kenapa? "
" soalnya yang akan datang nanti, lebih indah daripada bintang "
" hahaha, ada ada aja, oke, ibu sama tante tunggu, ya, " kata keduanya
***
Makan malam sedang digelar. Dengan personil meja makan itu yang bertambah banyak. Namun, tidak mengurangi rasa nyaman terhadap suasananya.Alesha duduk di samping ibu Alaska yang sejak pertemuan pertama tadi, mereka sudah begitu akrab untuk kata pertama kali. Ibu Alaska yang ramah, keduanya tiba-tiba punya tali yang terhubung dengan sangat. Ditambah dengan tante Arumi yang senang mengajak Alesha berbicara.
" Alesha, setiap hari nama kamu disebut-sebut, ca " kata ibu Alaska
" bu ... " tegur Alaska
Tante Arumi kemudian ikut bergabung pada percakapan itu, " katanya juga, yang datang makan malam ini, lebih indah daripada bintang "
Suami tante Arumi tertarik menyambungkan kalimat sang istri. " waduh .. butuh surat pernyataan tuh buat di kirim ke NASA. Kalau ada manusia yang indah nya lebih anggun "
Semua di ruangan itu tertawa besar, benar-benar hangat sekali percakapan makan malam itu. Semuanya senang, semuanya punya frekuensi yang sama. Hal menarik dari keluarga Alaska, adalah mereka yang memiliki romantisnya tersendiri, mereka memiliki cara jitu untuk mengakrabkan suasana.
" ca, tau ngga? ini kali pertama, Alaska ajak temannya ke sini loh buat makan malam " ungkap ibu Alaska lagi
" mana ada " Alaska menepisnya dengan cepat. " temen temen Alaska pernah ke sini semua, bu "
" perempuan, Alaska. Alesha adalah perempuan yang pertama kali "
Diterima dengan baik di sebuah tempat itu memang sebuah beruntung. Ya, karena seolah bumi mengajak bicara, bahwa ternyata bukan di asal saja sang manusia disayangi, di tempat lainpun, banyak manusia lain yang dengan suka menerima, merangkul, dan menyayangi.
" udah, yah, bu, tante, om, " sela Alaska, meskipun juga ia tidak berhenti tersenyum. Laki laki itu kemudian berucap ketika melirik Alesha dengan tatapan jailnya, " biarin Alesha nya makan dengan tenang, katanya tadi emang belum makan, laper banget dia tuh "
" ih, ngga, aku udah mau kenyang, hehe " beritahu Alesha pada semua yang ada di depannya, melingkari posisinya.
" ngga usah malu, ca, kan kamu sendiri yang bilang pas di motor tadi " ucap Alaska, iseng
" Alaska, ngga ih "
Ibu Alaska kemudian berdiri, menambahkan nasi ke piring Alesha, " yu makan, pulang dari rumah tante itu harus kenyang "
Tante Arumi kemudian ikut memberi sup pada piring perempuan cantik itu. Kemudian memberikan lalu mempersilahkannya makan dengan tenang.
Jam sembilan tepat, acara makan malam mereka selesai. Dan sebelum masuk larut, ibu dengan gercepnya meminta Alaska untuk mengantar Alesha pulang, takut jika besok harus kesiangan, takut juga jika orang tuanya mempertanyakan posisinya sekarang.
" Alesha, pamit dulu, ya tante " kata Alesha sembari tersenyum
" hati-hati, ca, ibu sayang "
Alaska kemudian mendekatkan kepalanya ke telinga Alesha setelah mendengar ucapan ibunya. " baru sejam ketemu aja, ibu udah sayang sama kamu, gimana aku, ca? yang sejak akhir 2022 kemarin hehe "
" oke, aku bales deh, tapi nanti, pas udah di jalan " balas Alesha dengan nada pelan
Lalu saat kecepatan motor Alaska berada di atas 80 km/jam, di saat suasana sepi jalanan menuju rumah Alesha, dan saat mereka sedang dikejar oleh rintik hujan yang siap turun membasahi kota bandung, Alesha bersuara, mengungkapkan rasanya yang harus Alaska dengar, " Alaska, aku sayang juga. "
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Galea
Novela JuvenilPada sebuah jatuh cinta, beberapa terjadi tanpa sebuah alasan. Kita hanya menerima rasanya, entah akan selesai, atau tinggal sebagai perasaan abadi yang akan terus jadi rahasia bumi tentang manusia tujuannya.