Jeremy POV
Aku menatap pagar kokoh dari rumah besar di hadapanku. Begitu Mama selesai membayar taxi, dia segera menelpon seseorang dan tampak seorang pria yang umurnya tak jauh berbeda denganku segera membuka pagar dan mempersilahkan kami masuk. Pria itu adalah Om Adrian yang kemarin menikahi mamaku. Hari ini aku dan mama diboyong untuk tinggal bersama Om Andrian di rumahnya.
Om Adrian bukan konglomerat tapi jelas juga bukan orang susah. Rumah besar, dengan beberapa mobil mahal yang terparkir menunjukkan bahwa ia seseorang yang sukses. Dari yang kudengar, Om Adrian mempunyai bisnis meubel dan memiliki showroom meubel dan furniture sendiri yang dijual di berbagai kota di Indonesia bahkan di ekspor ke Luar Negeri.
Mama bilang ia pria baik dan pekerja keras, Mama juga berjanji Om Adrian pasti akan menyayangiku seperti anak kandungnya sendiri saat Mama meminta izin untuk menikah lagi. Usia Mama masih muda saat mengandung dan melahirkan aku. Kutebak mungkin mama dan papa dulu menikah karena "kecelakaan". Tapi aku tidak pernah mau tahu dan menanyakan hal itu karena takut menyakiti hati mamaku.
Mama dan Papa bercerai, Aku bahkan tidak tahu seperti apa rupa dan wajahnya. Mama bilang Papa meninggalkan kami sewaktu umurku 3 tahun. Sekarang Papa sudah menikah, punya anak dan isteri baru. Sekalipun Papa tidak pernah menghubungi kami, Aku dan Mama ditelantarkan begitu saja. Untungnya dulu Mama punya keahlian menjahit, Mama sendirian bekerja keras untuk menyekolahkanku dan hebatnya Mama bahkan bisa mempunyai beberapa butik dan sekarang mempunyai bisnis salon atas kerja kerasnya sendiri.
Om Adrian adalah teman masa kecil Mama, Berawal dari Mama yang mendatangi workshop milik Om Andrian untuk membeli beberapa furnitur rumah. Mereka akhirnya bertukar nomor ponsel dan sering bertemu. Berawal dari simpati keduanya merasa cocok dan sepakat untuk menikah lagi. Isteri Om Adrian sendiri sudah meninggal dan Om Adrian dikarunai seorang anak perempuan bernama Rosienna Pramono. Pramono adalah nama belakang Om Adrian.
Saat itulah aku bertemu dengannya. Gadis kecil yang kutebak masih duduk di sekolah menengah pertama. Kulitnya putih bersih, dia berkawat gigi dan juga berkacamata. Untuk anak perempuan seusianya tubuhnya terbilang cukup tinggi. Jujur penampilannya biasa saja dan khas anak perempuan polos berusia 12 tahun. Dia kelihatan canggung dan sedikit cemas, tapi aku tidak membencinya karena mulai hari ini gadis kecil itu akan menjadi adik tiriku dan dia akan memanggilku dengan sebutan Kakak.
Sienna POV
Papa bilang namanya Jeremy Adinugroho. Dia lebih tua dari Sienna dan umurnya 18 tahun kelas tiga SMA. Awal mula Sienna melihat Kak Jeremy, Sienna hanya bisa bengong. Ada ya anak lelaki setampan itu. Berbeda dengan teman-teman sekelas Sienna. Kak Jere sangat putih, tinggi dan atletis. Papa bilang Kak Jere suka main basket, tenis dan renang. Kak Jere juga suka sekali bermain play station karena itu Papa membeli hadiah Play Station seri terbaru untuk diletakkan di kamar kakak yang berhadapan langsung dengan kamar Sienna. Awalnya itu adalah kamar tamu tapi Papa merenovasi kamar itu dan disiapkan buat Kak Jere, karena mulai hari ini Kak Jere dan Mama Andien akan tinggal dirumah ini juga bersama Papa dan Sienna.
Sienna cuma berharap Papa bisa bahagia. Papa sering menangis kalau mengingat mendiang Mama Lina. Sejak kematian Mama 4 tahun yang lalu, dan seiring waktu Sienna bertambah usia. Papa menjadi sosok yang begitu protektif. Selalu berusaha untuk mengantar dan menjemput Sienna padahal Papa juga pasti sangat sibuk, memantau para pekerja di workshop dan mengawasi toko.
Dan beberapa bulan kemarin Papa tampak lebih bahagia setelah bertemu Tante Andien. Semoga Tante Andien bisa merawat papa dengan baik dan mencintai Papa dengan tulus. Sienna dengan lapang dada akan menerima Mama baru dan anaknya sebagai bagian dari keluarga ini.
Jere dan Sienna POV End
••••••
"Jere kamu bisa nyetir?" Tanya Om Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Sibling
FanfictionStep Sibling (Saudara Tiri) "Ke-Kenapa kak Jere cium bibir Sienna? Mama bilang cowo ga boleh cium Sienna" "Mama Bener, ga boleh ada cowo yang nyentuh sienna apalagi cium bibir sienna. Tapi Kakak pengecualian, karena kita family"