2 years later
Sienna yang baru selesai dari kamar mandi terkejut melihat Jeremy yang sudah duduk diatas kasurnya.
Segera saja Sienna berlari menghamburkan diri ke pelukan Jeremy
"kapan kakak pulang? Sienna kangen banget soalnya kakak udah lama nggak pulang."
"Maaf ya ternyata tugas kuliah itu bikin repot. Kalo kakak pulang terus bisa keteteran, belum lagi job jadi asdos dan urusan BEM."
"Kak Jere itu pinter banget sih, keren lagi! Kayaknya semua serba bisa.
bikin Sienna iri. Kok bisa sih kita jauh banget perbedaannya. Papa sering bilang kalo Sienna harus jadiin kakak sebagai contoh.""Jangan ngomong gitu, kamu juga punya kelebihan kok, jadi kan Ambil ekskul musik?"
"Sebenarnya nggak terlu pede tapi Kak Jere sama Lisa sependapat. Kayaknya Sienna bakal coba daftar deh, kalo Lisa daftar ke eskul dance."
"Sebenarnya kakak udah pulang dari semalem tapi kamu udah tidur, ayo mama sama papa udah dibawah nungguin kamu mau ngajak sarapan bareng. Dan karena ini hari pertama kamu masuk SMA nggak mungkin dong kakak lupa buat anterin first day kamu di high school!
"Aaa Sienna sayang kak Jere." Ucap gadis itu senang.
"Ciuman buat kakak mana?" tuntut Jere.
cup!
Sienna tak lupa mengecup pipi kakaknya. Tapi Jeremy segera balas mengecup bibir Sienna sekilas.
"Bukan di pipi Sienna. Tapi di bibir." tegas Jere.
Sienna segera mengalungkan lengannya pada leher Jeremy. Dan mulai menempelkan bibirnya pada bibir tebal Jeremy. Sienna membuat Jeremy merasa gila saat gadis yang sebentar lagi memulai hari pertamanya di SMA itu perlahan menghisap bibir bagian bawahnya. Sienna menjulurkan lidahnya yang segera saja disambut oleh lidah Jeremy yang balik menghisapnya. Jeremy memiringkan wajahnya dan menekan tengkuk Sienna guna meperdalam lumatan diantara mereka. Sementara Sienna membalasnya tidak kalah lincah, sesapan dan sedotan bibirnya yang disisipi permainan lidahnya membuat Jere tersenyum puas didalam hati.
Sienna benar-benar tidak ragu mempraktekkan semua langkah berciuman diajarkan oleh Jeremy.
"Kenapa kakak ga remes dada Sienna?" Tanya gadis itu mendongak menatap Jeremy karena merasa ada yang kurang.
Jeremy berpikir sebentar kemudian berjalan menuju pintu dan menguncinya dari dalam.
"Tapi sebentar aja ya. kita mau sarapan." jawab jere.
Jeremy mengelus punggung Sienna yang dingin, tubuhnya masih berbalut handuk begitupun kepalanya. Wangi shampoo yang manis bercampur wangi dari body wash rasa buah. Menguarkan rasa manis dan segar. Jika banyak gadis yang mendekatinya dengan parfum mahal yang menyengat. Tapi Jeremy malah menyukai aroma Sienna sedari dulu.
"Kamu masih pake minyak telon dan bedak bayi?" Tanya Jere dan Sienna mengangguk.
"Kenapa kak?"
"Gapapa, Kakak suka wangi Sienna."
Jeremy menelusupkan tangan kanannya kedalam handuk Sienna. Sienna memegangi handuknya erat agar tak terjatuh.
Jeremy merasa lucu saat Sienna dulu pernah bilang dirinya boleh menyentuhnya tapi gak boleh ngeliat tubuhnya. Kebalik banget!
Tapi itu karena Sienna merasa malu. Oh ya Sienna kini sudah memakai bra, dadanya perlahan tumbuh dengan normal sesuai usianya.
Satu-satunya hal yang tidak normal adalah kelakuan mereka yang setiap tahun kian lama makin intim. Entah sampai kapan pasti akan tiba saatnya Sienna menyadari bahwa apa yang mereka perbuat adalah salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Sibling
FanfictionStep Sibling (Saudara Tiri) "Ke-Kenapa kak Jere cium bibir Sienna? Mama bilang cowo ga boleh cium Sienna" "Mama Bener, ga boleh ada cowo yang nyentuh sienna apalagi cium bibir sienna. Tapi Kakak pengecualian, karena kita family"