⚠️🔞21++
Warning konten sensitif
jika tidak nyaman skip
tulisan hanya imajinasi
tidak untuk ditiru karena berbahaya"Selamat ulang tahun yang ke 17 Sienna. " Ucap Jere tepat jam 12 malam.
Jere mengecup bahu polos Sienna yang kini sedang tidur telanjang dikamarnya hanya tertutupi selimut. Pintu kamar itu sudah aman dikunci dari dalam, sekitar pukul 11 malam Jere mengendap untuk masuk ke dalam kamar adiknya itu dan seperti biasa mereka kembali berhubungan badan.
Sekitar 3 minggu yang lalu Sienna mangalami kram perut yang luar biasa menyebabkan wajahnya pucat pasi dan bahkan merasa ia hampir mati saat itu. Sienna yang tak pernah mengalami perasaan sakit separah ini bahkan hampir pingsan. Jere ingin langsung membawanya kerumah sakit karena merasa cemas namun Sienna menolak dan memilih untuk menahannya dengan obat pereda sakit dan berisitirahat. Namun beberapa haru kemudian Sienna mengatakan pada Jeremy bahwa dia mengalami menstruasi. Tidak ada yang lebih melegakan dari pada mendengar berita itu.
Bukan berarti Jere tak mau punya anak dari Sienna. Hanya saja belum saatnya, ini bukan waktu yang tepat. Jeremy harus lebih mapan dari Papa Adrian untuk meminta Sienna. Sienna juga masih harus sekolah dan menyelesaikan sarjana, bahkan untuk menjadi seorang isteri dan ibu yang baik tetaplah membutuhkan pendidikan setinggi-tinggginya. Jeremy juga tak mau Sienna berakhir kehilangan masa muda dan menyesali semuanya nanti.
"Selamat juga kakak berhasil di sidang akhir dan menyelesaikan kuliah dengan baik." Sienna membalik tubuhnya dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jeremy.
Jeremy mencatatkan prestasi fantastis dengan meraih IPK tertinggi. Setelah selesai acara wisuda nanti ia harus membuat keputusan penting. Meski ia tahu seluruh dosen, juga kajur bahkan dekan dan seluruh pihak kampus mungkin akan kecewa padanya. Juga orang tuanya pasti akan menentang keputusannya, tapi Jeremy tak akan menandatangani formulir penerimaan mahasiswa baru di University of London.
Jeremy memutuskan mengambil S2 di Jakarta. Jeremy ingin menemani Sienna, menjaganya dan selalu bersamanya mengikuti semua cerita tentang pertumbuhan dan hari-harinya. Ia yakin masih bisa jadi orang sukses meski tidak kuliah di luar negeri. Ia tak akan sanggup melihat Sienna-nya sedih dan menangis karena mereka harus terpisah benua. Bagi Jeremy Sienna-nya lebih berharga dari beasiswa itu.
Jere membuka kotak beludru berwarna hitam yang sudah ia siapkan sebagai hadiah ulang tahun Sienna. Cincin emas dengan hiasan berupa lambang aquarius yang merupakan zodiak mereka berdua. Jeremy kemudian memasangkan cincin di jari sienna, begitu pas karena Jere telah mengukurnya secara diam-diam saat Sienna tidur.
"Cincinnya cantik banget." Sienna memandangnya dengan mata berkaca karen terharu.
"Maaf cuma cincin emas biasa tanpa hiasan berlian. Tapi kakak janji suatu saat nanti kakak akan melamar dan menikahi Sienna dengan membawakan cincin berlian yang mahal dan mewah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Sibling
FanfictionStep Sibling (Saudara Tiri) "Ke-Kenapa kak Jere cium bibir Sienna? Mama bilang cowo ga boleh cium Sienna" "Mama Bener, ga boleh ada cowo yang nyentuh sienna apalagi cium bibir sienna. Tapi Kakak pengecualian, karena kita family"