24. Tabungan Sienna dan Rencana Papa

1.1K 128 54
                                    

"Jam segini masih ngurusin olshop ya??" tanya Lisa ketika melihat Anne masih berkutat dengan kalkulator dan lembaran nota-nota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jam segini masih ngurusin olshop ya??" tanya Lisa ketika melihat Anne masih berkutat dengan kalkulator dan lembaran nota-nota.

"Iya orderan bulan ini banyak, berkat sahabatku yang cantik ini si primadona kampus yang jadi modelnya."

Memang benar Lisa kerap dimintai tolong oleh Sienna menjadi model produk baju, aksesoris, dan barang-barang lucu lainnya yang Sienna jual secara online. Karena Lisa tidak mau menerima bayaran atas jasanya jadilah Sienna memberikan produknya gratis kepada Lisa atau paling sering Lisa hanya meminta traktiran di cafe yang lagi hits atau instagrammable.

"Gue salut deh sama Lo. Padahal Nyokap punya butik, Bokap usahanya sampai ekspor luar negeri tapi anaknya mau ngerintis bisnis dari nol."

"Bisnis kecil-kecilan ini." Sanggah Sienna.

"Tapi lumayan menghasilkan loh. Gimana apa tabungannya udah cukup buat ke London."

"............."

"Sienna, sorry ya gue gak bermaksud.." lisa jadi merasa bersalah melihat raut muka Sienna yang mendadak berubah mendung.

Lisa memang sudah diceritakan segalanya tentang versi Sienna dan Jeremy menurut sudut pandang Sienna sendiri. Lisa jugalah yang terus menyemangati Sienna dan mengatakan bahwa pasti ada sebab Jeremy memutuskan kontak dengan Sienna dan seluruh keluarganya. Hingga Sienna bertekad untuk mencari tahu kebenarannya apa yang menjadi alasan Jere menghilang atau menghindarinya meski harus pergi ke London untuk menemui Jeremy. Ini juga yang menjadi alasan utama Sienna membuka bisnis olshop tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, semua uang yang Sienna hasilkan ia tabung supaya bisa menyusul Jeremy kesana.

"Apa gue nyerah aja ya Lis. Papa juga selalu nyinggung soal perjodohan. Dia lagi cari-cari kandidat yang pas buat calon suami gue. Jujur gue capek! Kalaupun nanti tabungan gue cukup, gue harus ngasih alasan apa buat pergi sementara bokap semakin tambah protective meski gue udah merubah penampilan jadi jelek kayak gini."

"Err- lo gak jelek kok."

"Maksudnya supaya gak mencolok, gak menarik perhatian gitu. Gue ngerasa aman, Bokap ngerasa aman juga. Buktinya bertahun-tahun gak ada yang deketin gue dan gue nyaman."

"Padahal Lo cantik Sienna. Dan orang cantik itu punya privilege tersendiri yang kadang bikin hidup lebih mudah."

"Kayak lo contohnya." Jawab Sienna.

"Iya dan gue memanfaatkan keuntungan itu dengan baik, gak ada salahnya selama gak ngerugiin orang lain. Makanya gue kadang bingung kalo liat lo susah payah gini."

"Tapi minimal hidup gue tenang Lis.."

"Sejak konsultasi ke psikolog memang pembawaan Lo sekarang lebih calm. Dulu rasanya suram banget sperti ga ada kehidupan. Eh itu.. lo juga udah stop nggak macem-macem lagi kan."

"Berkat sibuk jualan jadi nggak ada waktu mikir gitu-gituan. Kecuali.."

"...................."

Lisa bingung karena mendadak sahabatnya berlinang air mata bahkan menangis sesenggukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Step Sibling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang