8

3.2K 369 38
                                    

Siapa yng kesel? Semalem tidur nyenyak? Wkwkwkwk

_MINE_

Dia menelan ludah kasar. "Mati kau anak kecil," kata Gracio sambil tersenyum seperti syaiton.

"Akhh!!"

"ZOYYYYY!!!" Teriak Christy.

Crieng!!

Mereka terkejut, samurai Pangeran Gracio terlempar dan jatuh ke tanah. Itu semua terjadi karna pergerakan Zee yang cukup cepat seperti sat set menangkis tangan Pangeran Gracio tanpa dapat diduga. Alhamdulillah Zee tak terluka sedikitpun. Tetapi lengan Pangeran Gracio terasa sedikit sakit karena tangkisan yang diberikan kepadanya.

"Duh Zoy, lemes jantung aku. Liat dia gerak cepet nangkis tangan om Gracio. Untung ga kenapa-kenapa," kata Christy sambil mengelus dada lega.

"Pangeran, Christy, bukan Om," kata Flora membenarkan.

"Halah, sama aja," kata Christy.

Semua tercengang menatap Zee dan Pangeran Gracio di sana. Zee entah dapat kekuatan dan keberanian dari siapa, dengan kakinya langsung menendang kuat perut Pangeran Gracio hingga membuatnya mundur beberapa langkah. Tak cukup dari itu, Pangeran Gracio yang belum siap langsung harus menerima pukulan yang cukup kuat dari Zee yang mengenai pipinya. Pangeran Gracio terjatuh di tanah dengan tangan yang memegangi perutnya.

"Jangan panggil aku anak kecil paman, aku Zee. Namaku adalah Zee," kata Zee dengan gaya slengekan. Tangan kirinya bertengger di pinggang dan jari jempol tangan kanannya digerakkan ke arah hidung mancungnya. Pangeran Gracio yang melihatnya pun geram. Dia segera bangkit dan henda mengambil samurainya. Namun, sebelum itu terjadi Zee segera menghalanginya.

"Tangan kosong dong kalau berani! Masa pakek senjata sedangkan lawannya tangan kosong, huuu~ ga adil ini mah. Cowo macam apa yang seperti itu, cemen banget, masa berani melawan orang yang ga ada persiapan apa pun. Minimal tangan kosong mas," kata Zee. Pangeran Gracio semakin geram dibuatnya. Dia melangkah menghampiri Zee dan langsung memberikan beberapa pukulan ke arah Zee tapi semua itu meleset.

"Eit,"

"Eit,"

"Eit,"

"Ga kena, wlee~" ejek Zee. Zee berlari menjauh. Pangeran Gracio tak membiarkannya dan selanjutnya terjadi kejar-kejaran di area pertandingan.

"Ini sebenarnya pertandingan bela diri atau pertarungan balap lari?" heran Flora.

"Setidaknya kalau ini berubah jadi pertandingan balap lari, Zoy udah dikit terlatih. Mulai lari di kejar orang gila, lari dari babi hutan, dan lari saat mengindari Ci Shani dan bapak-bapak yang bersamanya," kata Christy.

"Menghindari Ci Shani?" tanya Flora sedikit kaget.

Zee mengangkat tangannya dan berhenti. "Bang-bang udah bang, aku capek, haus butuh minum."

"Kau yang membuat ini terjadi kejar-kejaran," kata Pangeran Gracio dengan napas yang tersenggal. Mereka sama-sama berdiri dengan tangannya yang bertumpu pada kedua lutut.

"WOI, AYO MULAILAH KEMBALI PERTARUNGAN INI!" teriak salah satu penonton.

BUGHH!

"Aww! anjeng sakit bangsat! Bener-bener lu ye, gue belum siap badjingan," kesal Zee karena mendapat pukulan di pipinya secara tiba-tiba yang menyebabkan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

PLAK!

Zee menampar pipi kanan Pangeran Gracio dengan keras. "Makan Tu tamparan!" Pangeran Gracio geram. Langsung saja pertarungan yang sebenarnya terjadi. Gracio dengan bertubi-tubi memberi pukulan bahkan tendangan kepada Zee. Namun, keajaiban dunia, Zee dapat menangkisnya. Pangeran Gracio tak tinggal diam. Dia terus saja memberikan serangan dan sesekali tepat mengenai Zee. Yang membuat erangan kesakitan keluar dari mulut Zee.

Mine! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang