_MINE_
"Woi-woi, jangan bawa Zee," kata Christy. Karna tak mau repot pengawal itupun membawa Christy. Flora hanya diam di tempat tak berani berbuat apa-apa. "Zee, Christy, tenang saja. Aku akan mencari cara agar kalian bisa keluar dari sini," kata Flora.
Di sinilah mereka sekarang. Berjalan menelusuri lorong yang lebarnya sekitar apa ya? Jalan tol? Yang dindingnya tergantung foto-foto setiap anggota kerajaan dan berbagai pernak-pernik tertata dengan rapi. Begitu aestheatic.
Zee dan Chisty berjalan ber-iringan dengan dua pengawal yang mengawasi di belakang mereka dan satu pengawal di depan menuntun jalan. Kedua bocah ini sepanjang jalan diam-diam merasa terkagum karena indahnya keadaan dalam istana ini. Sungguh sangat jauh dari kerajaan dicerita dongeng dan sinetron. Dan tentu tidak sesuai dengan apa yang mereka bayangkan. Sungguh jika ini mimpi? Mimpi ini sangatlah indah. Mereka diarahkan disatu ruangan yang di tengah pintu itu terdapat gambar bunga gladiol. Pintu dibuka.
Kriett~
Tara mak jreng~
Di sana. Sudah terlihat Raja serta keluarganya duduk dengan tslay dan anggunly. Zee dan Christy di arahkan masuk ke dalam ruangan yang disebut ruang singgahsana kerajaan. Mereka jalan mengikuti karpet merah yang mengarah ke tempat duduk raja di atas sana. Mereka berhenti dijarak lima meter dari tangga. Para pengawal menunduk hormat.
"Kita ikut hormat ga, Zoy?" Bisik Christy.
"Ikut aja deh, di depan kita raja. Kalau ga hormat terus kepala kita dipenggal kan ga lucu," bisik Zee juga. Christy mengangguk, kemudian mereka berdua mulai membungkuk hormat. "Aduh-aduh pinggang aku Toy. Gara-gara mas-mas tadi nih ngajak berantem. Jadi sakit semua kan badan aku. Pinggang aku rasanya encok Toy," keluh Zee dengan berbisik.
"Udah kayak kakek nenek aja kamu Zoy, pakek segala encok."
"Kamu ga ngrasain sih,"
"EHM!" Raja berdehem.
Christy mengintip ke belakang. Ternyata para pengawal tadi sudah selesai hormat. "Zoy, hormatnya udah selesai. Bapak-bapak di belakang udah berdiri biasa."
"Haduuh, kenapa ga dikasih tau sih."
"Iya terus ini sebenernya kalau hormat waktunya berapa jam sih?" Zee dan Christy dengan cepat bangkit dan berdiri dengan sempurna menghadap raja. Pengawal undur diri meninggalkan Zee dan Christy di sana.
"Nama kalian siapa?" tanya Raja.
"S-saya Zee, om. Terus ini adek saya Christy."
"Halo om, hehehe~" sapa Christy sambil berdada dan tersenyum polos menampilkan giginya.
"Asal kalian darimana?" tanya Raja lagi.
Zee dan Christy saling pandang. "Panjang om ceritanya. Kalau kita ceritain di sini juga pasti susah dipercaya," jawab Zee.
"Baik. Seperti sayembara yang diumumkan beberapa hari yang lalu. Kamu berhasil memenangkan itu dan kamu-" belum selesai Raja berbicara, ada saja kelakuan Zee yang memotong pembicaraan. "Tapi kan om, saya sebenernya ga ada niatan ikut sayembara ini om. Gara-gara bapak-bapak yang dorong saya tadi jadi saya malah masuk ke dalam area, terus malah diseret sama bapak-bapak yang kayaknya namanya pengawal itu ke depan mas-mas siapa itu namanya saya lupa. Terus malah diajak gelud om. Padahal mah saya ga ada niatan om. Dan saya-" omongan Zee berhenti karena melihat wajah datar sang Raja.
"Kamu berani menyela saya?" kata Raja.
"Siap salah. Maaf om," kata Zee. Sekarang dia menunduk memainkan jarinya bak anak kecil yang tertangkap basah mengambil jemuran tetangga. Christy sebagai anak yang baik tentu saja menertawakan kakaknya ini. "Diem deh Toy, nanti ga aku kasih gerry salut kamu. Awas aja," ancam Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! [End]
Fantasy"Aku datang ke dimensimu, Bertemu dirimu yang menantiku Membawamu ke dimensiku, Menjadikanmu pasanganku" BOOM! °°°°°°°°° Zee manabrak seorang perempuan. Tapi sebelum terjatuh Ia dengan sigap menahan tubuh perempuan itu. Mata mereka beradu. Debaran j...