_MINE_
"Aduh Ci, aku mau di bawa kemana sih ini? Jangan tarik-tarik aku dong," dumel Zee sedari tadi di sepanjang jalan. Putri Shani kini berhanti menarik tangan Zee. "Kamu nurut aja bisa tidak? Jangan ngomong terus dari tadi!" Kata Putri Shani
"Ci Shaninya yang dari tadi narik-narik aku terus. Ga ngasih tau mau kemana juga."
"Kita ke kamar!"
"Eh! Eh! Mo ngapain ke kamar?" tanya Zee panik. Pikirannya tiba-tiba saja sudah melayang kemana-mana.
"Kita perlu membicarakan suatu hal.""Ah, nggak deh. Aku mau ke dapur aja nyari cemilan," kata Zee. Dirinya sebenarnya takut jika di kamar berduaan dengan Putri Shani. Takut-takut ntar diapa-apain lagi sama Putri Shani. "Kamu belum makan siang?" tanya Putri Shani.
"Udah. Tapi lagi pengen makan makanan ringan aja Ci," kata Zee memberi alasan.
"Di dapur tak ada makanan ringan, maka dari itu ayo ke kamar." Putri Shani kembali menarik tangan Zee namun, Zee menahan. "Aku akan buat Ci. Mudah, aku ahli kalau soal masak," kata Zee.
"Ayo ke kamar Zee!" Tekan Putri Shani.
"Hei, kunaon eta teh tarik-tarikan?" kata Christy yang kini datang bersama Putri Ashel. "Kenapa kak?" tanya Putri Ashel pada Kakaknya.
"Toy bantuin aku Toy," pinta Zee.
"Kenapa sih?" Heran Christy.
"Tak ada apa-apa. Aku hanya ingin membicarakan suatu hal dengan Zee, tapi Zee malah berontak tak mau," jelas Putri Shani.
"Yakan bisa aja di sini Ci, ga usah di kamar," jawab Zee.
"Supaya lebih nyaman jika di kamar Zee," balas Putri Shani.
"Hais! Kalian ini kayak bocil aja, perkara gini doang sampe tarik-tarikan. Inget umur! kamu juga Zoy udah punya KTP masih aja kayak bocil," kata Christy.
"Sekarang kalian lebih baik berdamai," saran Putri Ashel.
"Tapi kan kita tidak bertengkar. Hanya ingin menjelaskan kesalah pahaman saja," sahut Putri Shani.
"Jelasinnya nanti saja kak. Lebih baik kalian damai terlebih dahulu," balas Putri Ashel.
"Buruan." Christy menyenggol pelan bahu Zee. Zee dengan muka pasrah mengulurkan tangannya. "Maapin aku Ci," ucap Zee. Mau tak mau Putri Shani membalas uluran tangan Zee. "Iya."
Zee yang mendengar Putri Shani hanya berkata iya pun membuatnya mengerutkan dahi. "Iya? Ci Shani ga minta maaf gitu ke aku?"
"Memangnya aku ada salah?" kata Putri Shani.
"Udah-udah ntah ribut lagi kalian. Mending bubar sekarang bubar!" kata Christy.
"Aku mau ke dapur mau buat cemilan," kata Zee.
"Bagus kalau gitu, aku Sama Ashel juga mau ke dapur." Christy mengambil keranjang yang berisikan buah strawberry lalu menyerahkan pada Zee. "Bantu bawain Zoy."
Zee dengan malas menerima kranjang tersebut lalu berjalan mendahului mereka."Aku ikut!" Kata Putri Shani menyusul Zee. Kini mereka berdua berjalan beriringan. Dengan sengaja Putri Shani menautkan tangannya pada satu tangan Zee yang menganggur. "Siapa ya pegang-pegang? Emang kita kenal?" tanya Zee dengan ekspresi tengilnya. Putri Shani yang kesal langsung menginjak kaki Zee dan meninggalkannya yang mengerang kesakitan.
"Mampus kamu Zoy. Lagian jadi orang rese banget," ejek Christy.
"Aku cuma bercanda pun."
_MINE_
Para pelayan dapur dan juru masak serta pelayan Gaby di tepi dapur memperhatikan para Putri Kerajaan yang tiba-tiba saja kekeh untuk memasak di dapur. Sungguh kejadian yang sangat langka melihat Putri Kerajaan di dapur. Karena sedari dulu Anggota kerjaan tak diperijinkan untuk masuk ke dalam area dapur. Boleh-boleh saja asalkan dengan pantauan Raja atau Ratu. Lah ini tanpa pantauan Raja dan Ratu para Putri ini nekat masuk ke dalam dapur. Berulang kali Kepala pelayan Gaby menjelaskan tentang itu, tapi para Putri pun menjelaskan bahwasannya tak apa-apa. Semua akan tetap aman terkendali. Kepala Gaby pun dengan ragu-ragu menuruti, apa lagi dengan yang sudah dikatakan oleh Putri Shani, sudah tak akan bisa membantah lagi.
Sekarang Para Putri itu diem anteng memperhatikan Zee dan Christy yang membuat adonan kue. "Apa?" tanya Zee pada Putri Shani yang nampak serius melihat dirinya memisahkan kuning telur.
"Bukankah telur itu amis?"
"Ya iyalah terus kenapa?"
"Ci Shani aneh, namanya telur ya amis kalau mau wangi kasih parfum," bukan Zee yang ngomong melainkan Christy.
"Bau bantu?" tanya Zee. Dan Putri Shani menggeleng.
"Aku mau bantu," kata Putri Ashel.
"Bantuin aku aja Shel motongin strawberry," kata Christy.
Putri Shani melihat tangan Zee yang lihai dalam mengocok telur dengan bahan yang lain. "Kuat sekali kamu mengocok, aku mau bantu," kata Putri Shani. Zee sebenarnya langsung ambigu mendengar kata mengocok. Tak adakah bahasa yang lain selain mengocok? Mengaduk gitu contohnya. Zee membiarkan Putri Shani mengambil alih sedangkan dirinya memperhatikan dengan was-was takut-takut itu adonan akan tumpahkan ga ada yang tau.
"Potong kayak gini Shel, bagi dua," jelas Christy sambil mempraktekan cara memotong buahnya, "Nih kamu motong Strawberry nya coba." Ashel mengambil pisau kecil, mulai memotong sesuai dengan yang diarahkan Christy. Untuk buahnya udah di cuci ya ges, jadi udah aman, no kotor-kotor.
Ntah sudah berapa lama mereka berkutat di dapur hanya tinggal menunggu waktu memanggang selesai, kue yang mereka buat sudah jadi dan siap dinikmati. Kepulan asap masih terlihat jelas karena baru saja keluar dari mesin pemanggang.
"Sepertinya enak," ucap Putri Ashel.
(Dari google)
"Pastilah, makanan buatan Azizi ga pernah gagal, ya nggak Toy?" timpal Zee percaya diri.
"Ayo cepet cobain, perut aku laper lagi rasanya," kata Christy.
"Haduh Toy-Toy, kamu ini laper terus."
Mereka sudah siap dengan piring kecil dan sendok masing-masing. Zee membelah kue itu aroma harum langsung tercium. Mereka mengisi potongan kue kepiring mereka masing-masing. Christy yang tak sabar langsung saja memakannya. Matanya terpejam merasakan enaknya kue yang sudah terkunyah di mulutnya itu.
"Enak bangettt," puji Christy. Dia kembali menyendokkan kue ke dalam mulutnya.
"Iya ih enak," ucap Putri Ashel.
"Kamu belajar darimana Zee?" tanya Putri Shani.
"Dari Mami dong," jawab Zee. Namun, raut wajah Zee langsung murung karena mengingat sang Mami. Dia merindukan Mami-nya sekarang.
Siapa yang udah mulai laper?? Sayaaa!
Maapin buat typo wkwkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! [End]
Fantasy"Aku datang ke dimensimu, Bertemu dirimu yang menantiku Membawamu ke dimensiku, Menjadikanmu pasanganku" BOOM! °°°°°°°°° Zee manabrak seorang perempuan. Tapi sebelum terjatuh Ia dengan sigap menahan tubuh perempuan itu. Mata mereka beradu. Debaran j...