_MINE_
Sudah beberapa jam yang lalu Zee meninggalkan kerajaan. Keluarga Natio kini berkumpul di ruang keluarga, ada yang sedang bermesraan, membaca buku, memakan cemilan, dan juga menggalau. Pasti kalian dapat menebak siapa saja yang sedang melakukan hal tesebut.
"Ayah, apa Zee sudah sampai sana? Apa dia baik-baik saja? Apa tak ada kesempatan untuk dia pulang kemari sebentar saja?" rentetan pertanyaan dia ajukan pada sang Raja. Raja memutar mata malas karena putrinya itu mengganggu waktu bermesraannya. "Dia baru saja pergi beberapa jam yang lalu Putriku Shani.. sudahlah jangan terus memikirkannya jika ingin hari-hari berjalan cepat," jawab Raja.
"Tak bisa kah aku ikut ke sana saja?" Tanya Putri Shani memelas.
"Kak Shani, kamu sudah seperti anak kecil saja sedari tadi merengek," ejek Putri Ashel.
"Diam kamu! Kamu anak kecil tidak usah ikut-ikut," balas Putri Shani kesal. Putri Ashel hanya menjawab menye-menye mengejek.
"Benar apa kata Ashel, kamu bahkan terlihat seperti anak kecil dari pada dia," timpal Raja.
"Ayah, kenapa ikut-ikutan?" Kesal Shani.
"Yo terserah saya, ko kamu yang sewot," jawab Raja santai.
"Jangan terus menggoda nya. Nanti nangis kita yang repot untuk menenangkan nya," Ratu menengahi.
"Haish, kalian ini berisik sekali. Tak bisakah untuk tenang? Biarkan aku membaca buku ini dengan damai," Chika membuka suara setelah diam sedari tadi.
"Hayoloh, si kutub utara mulai murka," cibir Putri Ashel sambil mengunyah cemilannya.
_MINE_
Zee dan Christy di sambut oleh keluarga Henry dengan ramah. Bahkan kedatangan mereka di tunggu-tunggu sedari tadi. Mereka berdua diantarkan langsung oleh Pangeran Henry ke kamar mereka. Mereka juga mengobrol beberapa hal tentang pernikahan.
"Bagaimana perasaan mu?" tanya Pangeran Henry.
"Tentang?"
"Pernikahan mu dengan adik ku yang sebentar lagi terlaksana."
"Gugup lah. Ga nyangka sumpah bakal nikah secepet ini," jawab Zee.
"Aku juga ga nyangka tau Zoy, kalau kamu sebentar lagi bakal nikah. Kamu bakal ninggalin aku jomblo sendirian," timpal Christy.
"Kamu masih kecil Toy, jangan ngurusin cinta-cintaan, mending belajar dulu," kata Zee.
"Ngaca dong mbaknya."
"Kalian berdua lucu. Saya jadi merindukan adik-adik ku," kata Pangeran Henry.
"Main lagi lah ke istana bapaknya mas," usul Christy.
"Tidak semudah itu. Saya tidak bisa meninggalkan istana begitu saja. Saya punya tanggung jawab di sini," jelas Pangeran Henry.
"Kan hanya sebentar mainnya, ntar pulang. Istananya ga bakal kabur kemana-mana kok," balas Christy.
"Kamu ini." Pangeran Henry terkekeh karena Christy yang selalu punya jawaban atas perkataanya. "Zee, saya percayakan adik saya pada mu. Jaga dia dengan baik, dia perempuan-"
"Tapi Zoya juga perempuan mas," sela Christy.
"Kamu diam dulu, saya ingin berbicara dengan Zee."
"Toy diem dulu Toy. Ntar kamu kalau ditampol mau?" kata Zee.
"Oke oke aku diem." Tangan Christy bergerak mengunci mulutnya sendiri.
"Jaga Adik saya dengan baik. Jangan sampai kau menyakiti dia sedikit pun. Bahkan seujung kuku pun kau jangan menyakitinya. Jika kau berani, akan saya balas itu dengan tangan saya sendiri lebih apa yang telah kau lakukan pada nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! [End]
Fantasy"Aku datang ke dimensimu, Bertemu dirimu yang menantiku Membawamu ke dimensiku, Menjadikanmu pasanganku" BOOM! °°°°°°°°° Zee manabrak seorang perempuan. Tapi sebelum terjatuh Ia dengan sigap menahan tubuh perempuan itu. Mata mereka beradu. Debaran j...