_MINE_
Sudah berapa jam berlalu. Putri Shani telah bangun dari tidurnya. Kini dia sedang memandangi wajah Zee yang masih tertidur nyenyak. Dia sengaja tak membangunkannya karena ingin menikmati kecantikan ciptaan Tuhan yang satu ini. Tangannya meraba lembut wajah polos milik Zee. Senyumnya terukir melihatnya. Entah serasa dia akan gila jika berdekatan dengan Zee seperti ini. Jantungnya terus saja berdetak lebih kencang saat bersama Zee.
Putri Shani semakin meringsek masuk memeluk tubuh Zee yang membuat Zee melenguh pelan. Namun, tetap tak membuatnya terbangun. Memang kebo Zee ini. Sangat susah bangun kalau soal tidur. Putri Shani hanya membiarkan dan malah tersenyum menikmati harum tubuh Zee.
Tok~ Tok~ Tok~
"Ananda Zee," panggil seseorang dari luar. Tak ada yang berniat menyahuti panggilan itu. "Ananda Zee bangun," kata seseorang itu lagi dari luar.
Putri Shani yang mendengarnya hanya mendengus pelan Sungguh menganggu pagi indahku. pikir Putri Shani. "Siapa yang mengetuk pintu di pagi hari?" pertanyaan keluar dari mulut Putri Shani. Haduh apa dia lupa kalau setiap pagi akan ada yang membangunkan di istana ini. Dengan terpaksa Putri Shani bangkit meninggalkan Zee di yang masih tertidur.
Krieet~
"Eh," kaget seseorang yang membangunkan tadi. "Tuan Putri Shani." Pelayan itu membungkuk hormat.
"Ada apa kepala pelayan Gaby?" tanya Putri Shani.
"Maaf tuan putri, saya hanya ingin membangunkan ananda Zee," kata Kepala Pelayan Gaby.
"Zee biar saya yang urus. Kau pergilah mengurus hal lain," perintah Putri Shani.
"Baik Putri, saya permisi." Kepala pelayan Gaby kembali membungkuk sebelum akhirnya pergi.
Putri Shani kembali menutup rapat pintu kamar. Dia duduk di tepi kasur, mengelus lembut rambut Zee. "Zee bangun," suara lembut Putri Shani. Tak ada pergerakan dari Zee. Putri Shani berinisiatif memdekatkan bibirnya ke telinga Zee. "Bangun Zee, sudah pagi," suara lembut itu kembali terdengar.
Zee yang merasakan sedikit geli di telinganya mulai terusik. Tangannya melambai mengibas, dia pikir yang membuat geli adalah nyamuk yang terbang. Tangannya menggaruk telinganya sebelum dia kembali tidur lagi. Putri Shani terkekeh melihatnya. Dia beripikir bagaimana cara lain supaya bisa membangunkan seorang Zee ini. Satu ide terlintas dalam otaknya. Dia tersenyum sedikit aneh(?)
Matanya tertuju pada bibir ranum milik Zee yang sesekali bergerak. Putri Shani melipat bibirnya ke dalam yang tiba-tiba terasa sedikit kering. Dia dengan pelan mulai merendahkan wajahnya.
Kini jarak bibir mereka hanya beberapa centi, bahkan hembusan napas dari mereka sudah dapat dirasa masing-masing. Putri Shani memantapkan diri untuk menempelkan kedua bibir mereka. Hanya menempel, jantung Putri Shani sudah berdisko seperti ini. Dengan nalurinya, Putri Shani mulai menggerakkan bibirnya itu. Menikmati sendiri bibir Zee meski tanpa balasan. First Kiss Putri Shani telah resmi diberikan kepada Zee. Sungguh beruntung sekali Zee ini, bisa mendapatkan First Kiss Putri Shani.Namun, sesaat kemudian Putri Shani merasakan pergerakan dari bibir milik Zee. Dia merasakan balasan dari Zee meski mata Zee masih tertutup. Apa Zee sudah bangun? Atau justru dia masih di dalam mimpi? Tentu saja balasan itu membuat Putri Shani sedikit panik, tapi di sisi lain dia juga senang karna mendapat balasan ciuman dari Zee. Putri Shani bukannya berhenti malah memperdalam ciuman itu. Tangan Zee sudah berada ditengkuk Putri Shani, ikut memperdalam ciuman itu.
Merasa telah mulai kehabisan oksigen, Putri Shani menyudahi acara ciuman itu. Dia menatap dalam wajah Zee. Mata Zee mulai mengerjap yang tak lama pun membuka mata. Zee yang membuka mata pun cukup terkejut melihat posisi wajah Putri Shani yang cukup dekat dengan wajahnya dan juga, tubuh Putri Shani yang berada di atasnya. Bahkan mengangkangi tubuh Zee.
"Ci Shani," lirih Zee dengan mata sayu baru bangun tidur.
Tak lama mata Zee melotot terkejut. "Anjir! Ci Shani ngapain di atas ku? Apa yang terjadi?""Cemilan pagi. Kamu lupa?" tanya Putri Shani. Putri Shani mulai menyatukan bibir mereka kembali dan melumatnya hanya beberapa detik. Mata Zee melotot nampak shock!
"Kita habis melakukan itu," kata Putri Shani dengan senyuman yang terbit nampak emmm yah sedikit (mesum?)"Whatt?" Zee nampak tak percaya, "Anjir, aku kira tadi cuma mimpi, ternyata beneran?"
"Benar, dan karna kamu telah mengambil kesucian bibirku. Maka, jangan berani-berani pergi dari aku. Kamu harus bertanggung jawab," jelas Putri Shani.
"Sekarang bersihkan diri, lalu sarapan. Ayah ingin berbicara denganmu."
Cuph!
Ciuman jatuh pada bibir Zee yang terakhir sebelum akhirnya Putri Shani beranjak meninggalkan Zee yang masih nampak sedikit Shock. "Dia yang nyium kok malah gua yang harus tanggung jawab," monolog Zee saat Putri Shani telah keluar dari kamar. "Gua kira tadi mimpi, lah kok malag beneran. Goblok-goblok." Zee menepuk-nepuk pelan pipinya.
"Bibir perawan gua, ternodai," gumam Zee seraya memegang bibirnya yang memerah dan lembab.
Tuh udah up. Semalem tempat gua mati listrik. Batre gua pun udah sekarat mo mati. Jadinya gabisa up malem, tapi up pagi nih. Sarapan pagi, mayan wkwkkwk.
Udah ya gitu aja, maap klo ada typo:)
Ramein gih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! [End]
Fantasy"Aku datang ke dimensimu, Bertemu dirimu yang menantiku Membawamu ke dimensiku, Menjadikanmu pasanganku" BOOM! °°°°°°°°° Zee manabrak seorang perempuan. Tapi sebelum terjatuh Ia dengan sigap menahan tubuh perempuan itu. Mata mereka beradu. Debaran j...