Suasana pulang sekolah memang selalu ramai, di tengah kesibukan orang lain ada tiga gadis yang menyusuri lorong dengan anggun. Ketiga nya benar benar cantik, sampai menjadi primadona sekolah. Sesampainya di parkiran salah satu dari mereka mengeluarkan suara.
"Abis ini kalian mau langsung pulang atau ngga?" Tanya salah satu dari mereka.
"Kalau gue langsung pulang, kalian gimana?" Tanya gadis berkepang satu itu.
"Gue juga langsung pulang"
"Oh okay"
"I'm going to see you tomorrow friends" (Gue duluan ya sampai ketemu besok teman teman)
Setelah berpamitan pada teman nya ia langsung mengendarai mobil nya keluar dari area sekolah.
°°°
Sementara di tempat lain seorang gadis akan pulang tetapi ia bingung kemana perginya sepedanya? Ia rasa dan tak akan salah tadi pagi memarkirkan sepeda nya dekat tanaman bunga. Tapi sekarang ko gak ada?
"Nara lagi cari sepeda ya?" Suara itu mengalihkan atensi Narasya.
Karena tebakan gadis di depan nya benar maka Narasya mengangguk.
"Tadi aku abis dari belakang sekolah terus gak sengaja liat sepeda di gantung di atas pohon mangga, itu sepeda kamu? Coba aja cek kesana siapa tau emang sepeda kamu"
Ya tuhan apalagi ini? Kenapa orang orang selalu jahat padanya? Apa salah nya? Narasya rasa nya sangat prustasi. Setelah mengucapkan terimakasih gadis itu lari menuju belakang sekolah.
"Kasian Nara"
°°°
Di sebuah mansion tepat nya di dalam kamar seorang gadis baru saja pulang dari sekolah. Ia melempar tas beserta diri nya di kasur. Rasa nya hari ini lelah sekali. Tapi rasa lelah itu hilang sekejap saat ia mengingat sesuatu. Bibir nya terangkat membentuk senyuman mengerikan.
Satu panggilan
Dua panggilan
Masih sama tidak di angkat, heran. Kemana temannya itu? Tumben mengabaikan telepon dari nya. Biasa nya satu panggilan langsung terhubung dan terdengar suara indah nya.
"Mengabaikan ku heh?"
°°°
Benar, itu sepeda nya. Sepeda nya tergantung di atas pohon mangga. Wajah Narasya masam, bagaimana cara dia mengambil sepeda nya yang tergantung di atas sana?
Drt drt
Handphone nya bergetar menandakan ada panggilan masuk, ia mengambil handphone di dalam tas nya. Mata gadis itu melotot gawat! Panggilan itu dari Erly.
°°°
"Nara, sayang kamu dari mana aja kenapa jam segini baru pulang?"
Setelah selesai menyimpan sepeda di halaman rumah nya, Narasya beralih pada bunda di depan nya. Ia merekah kan senyum. "Nara dari rumah temen, Bun. Abis kerja kelompok. Maaf ya Nara buat Bunda khawatir."
Bunda Nara tersenyum lega, ia mengusap kepala anak nya dengan kasih sayang.
"Ouh kamu abis dari rumah Erly?"
Sedetik kemudian Nara mematung lalu mengangguk dengan kaku. Bunda plis jangan......
"Kapan kapan ajak Erly main ke sini ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You (On Going)
Teen FictionLeyna di buat pusing oleh satu laki laki yang selalu mengganggu keseharian nya. Ia semakin di buat prustasi oleh teror teror yang di kirim untuk nya ntah siapa pengirimnya. Kehidupan yang sedikit tak tenang semakin menjadi jadi. Puncak nya saat semu...