Ting
Suara notifikasi WhatsApp mampu membangunkan Leyna dari tidur lelapnya. Dia meraba raba mencari keberadaan handphone dengan mata tertutup. Setelah di dapat dia membuka mata dan membuka aplikasi WhatsApp. Chat dari Gevan.
Prik boy
Na berangkat sekolah
Bareng gue ya?
Oke gevan!
20 menit lagi gue sampeLeyna mendecih, dasar cowo prik. Nanya sendiri jawab sendiri. Dia melirik jam di handphone sebelum mencharger nya. Jam 06.00.
Hampir menghabiskan waktu sekitar dua puluh menit Leyna sudah siap dengan seragam sekolah serta tas di pundaknya. Kaki yang terbalut sepatu hitam melangkah menuruni tangga satu persatu sesampainya di meja makan dia melihat Gevan berbincang dengan maminya.
"Selamat pagi, mam." Leyna mengecup pipi maminya.
"Pagi sayang."
"Ada tapi tak di anggap"
"Ko ada suara tapi gak ada orangnya ya?" Tubuh gadis itu bergidik menyempurnakan dramanya.
Gevan memberenggut membuat mami gemas dengan mereka. "Udah udah makan dulu nanti kesiangan"
"Siap laksanakan"
°°°
Motor ducati merah memasuki gerbang sekolah, disana keduanya menemui tempat parkir yang cukup luas. Tempat parkir bersebelahan langsung dengan pagar sekolah. Pada tempat parkir di sebelah kiri di gunakan untuk memarkir kendaraan roda dua seperti motor dan sepeda. Sedangkan tempat parkir sebelah kanan di gunakan untuk kendaraan roda empat yaitu mobil.
Seperti pemeran utama dalam sebuah film mereka berdua menarik perhatian banyak pasang mata. Terlebih adegan klais yang di lakukan Gevan kepada Leyna. Ya, lelaki itu membuka kan pengait pada helm yang di kenakan Leyna.
"Gevan gue bisa sendiri." Kata Leyna.
"Gapapa anggap aja lo gak bisa." Setelah adegan itu selesai kini di gantikan dengan adegan selanjutnya. Menggenggam tangan Leyna.
"Gevan kenapa sih hari ini lo manis banget gak kaya biasanya ngeselin."
Gevan menoleh kearah kanan. "Serius? Berarti gue udah cocok jadi pacar lo dong?"
"Gak jadi! Mau semanis apa pun lo, lo tetap Gevan yang ngeselin tiada tara!"
Decakan keluar dari bibir merah ranum gadis itu. Di lepasnya genggaman tangan pertanda kekesalan yang menguar. Dia meninggalkan Gevan di belakang.
"LEYNA KO DI LEPAS?"
"LEYNA TUNGGUIN GUE"
"SAYANG TUNGGUIN PACARNYA DONG!"
"Mereka berdua serasi ya?"
Pertanyaan itu terlontar dari gadis berbando kuning.
"Lo bener, gue jadi iri." Balas teman di samping gadis berbando kuning itu.
"Mereka pacaran?"
Gadis berbando kuning menggeleng menjawab pertanyaan temannya yang satu lagi. "Belum, masih tahap pdkt."
"Leyna itu cewe baik, ramah dan murah senyum. Selain Gevan banyak cowo yang suka sama dia." Jelas gadis di samping temannya yang memakai bando kuning.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You (On Going)
Teen FictionLeyna di buat pusing oleh satu laki laki yang selalu mengganggu keseharian nya. Ia semakin di buat prustasi oleh teror teror yang di kirim untuk nya ntah siapa pengirimnya. Kehidupan yang sedikit tak tenang semakin menjadi jadi. Puncak nya saat semu...