"Ohh sekarang lo mulai berani ngelawan gue?"
Narasya menunduk, langkah kaki nya terhenti di depan tiga gadis yang menjadi Most wanted girl di sekolah ini. Dagu mereka terangkat angkuh dengan tangan menyilang di depan dada.
"Aku gak ngerti maksud kamu, Erly."
Erly memutar mata nya malas, "jangan pura pura bodoh, lo udah bodoh, Nara! Tapi gue yakin kali ini lo ngerti apa maksud gue!"
Tubuh Nara menegang, hati nya tak karuan.
"Em itu Erly, anu.... Anu-"
"Anu siapa, Na?"
"Clara buka waktu nya becanda!" Tegur Amanda, gadis berbando merah.
"Lagian dari tadi anu anu mulu!"
"Biasa manusia gagu"
"Lo tau, Na semua ada konsekuensinya termasuk mengabaikan panggilan dari gue"
°°°
"Silahkan kumpulan pr kalian!"
Semua murid kelas XI MIPA 2 maju ke depan mengumpulkan tugas mereka masing masing. Setelah di rasa semua sudah mengumpulkan, guru kimia itu kembali bertanya untuk memastikan.
"Ada yang tidak mengumpulkan tugas?"
Seseorang di meja paling belakang mengangkat salah satu tangannya, "s-saya bu"
"Kenapa kamu tidak mengerjakan tugas?"
"Saya l-lupa bu"
"Lupa lupa alesan aja kamu! Keluar sana hormat di depan bendera sampai jam istirahat"
"Baik bu"
Narasya melangkah kan kaki nya keluar kelas, di ambang pintu ia sempat melirik Erly yang menyeringai ke arahnya. Huf Ia menghela nafas, tidak mengerjakan tugas kimia? Bohong! Nyata nya tugas itu sudah ia kerjakan dua hari sebelumya. Tapi tak apa ini juga konsekuensi yang harus di tanggung atas kesalahannya kepada Erly.
°°°
Bunyi bel menggema ke setiap penjuru sekolah pertanda memasuki waktu istirahat. Di lorong Erly berjalan seorang diri tanpa di temani kedua temannya. Berbagai tatapan yang di arahkan secara terang-terangan kepada nya tak di pedulikan, sekarang tujuan nya pergi ke lapangan upacara. Langkah kaki nya terhenti, sorot mata nya menatap dingin pada seseorang yang tengah hormat kepada bendera merah putih di tengah terik matahari, tak lama......
Bruk
Narasya jatuh pingsan
"Lo bawa dia ke uks" perintah nya pada laki laki yang ntah siapa nama nya. Seperti budak pada majikannya laki laki itu menurut lalu menggendong Narasya dari sana.
Sekali kali membantu gadis itu tak apa bukan? Bukan karena dia berbaik hati tapi ia hanya tak ingin gadis itu sampai sakit dan tidak sekolah nanti siapa yang akan ia bully?
°°°
Pakaian casual dengan rambut yang di gerai bergelombang membuat kecantikan gadis itu bertambah. Kaki yang di balut sneaker menuruni anak tangga satu persatu.
"Mau kemana kamu? Bukannya belajar malah keluyuran!"
Suara dari arah belakang itu menghentikah langkah nya. Ia berbalik badan yang otomatis membuat Erly dan Bunda nya bersitatap.
"Aku mau membeli buku"
Bunda menatap lekat pada kedua netra anak nya untuk mencari tanda kebohongan. Tapi rasa nya itu tidak berhasil dan tidak berguna, air muka tanpa ekspresi serta tatapan dingin membuat ia merasa asing. Anak nya telah berubah.
Bunda mengela nafas, "kou tidak berbohong?"
"Terserah mau percaya atau tidak"
Tanpa mengucapkan apa pun selain lima kata tadi, dia langsung berbalik badan dan melanjutkan niat awal nya. Katakan dia tidak sopan karena pergi begitu saja tapi rasa tidak peduli membuat attitude nya menghilang begitu saja.
"HEI BUNDA BELUM SELESAI BICARA!"
°°°
Erly hanya seorang remaja Sma biasa yang berekspektasi mendapatkan momen momen indah di masa Sma nya ini untuk di kenang suatu saat nanti. Menjadi anak tunggal di keluarga terpandang membuat dirinya merasa tertekan, selalu di tekan untuk menjadi sempurna dari segala bidang. Tak dapat di pungkiri rasa iri selalu hinggap kala ia menyaksikan keharmonisan keluarga teman nya. Di hujani kasih sayang dari keluarga dan bahkan teman. Sedangkan diri nya? Hanya mimpi jalan satu-satunya untuk merasakan semua itu.
Semua orang bilang dia beruntung karena lahir di keluarga kaya raya, semua orang juga bilang dia beruntung karena terlahir cantik bak dewi yunani. Banyak dari mereka ingin menjadi diri nya!
Tin tin
Terlalu larut dalam lamunan Erly sampai tidak sadar ada truk dari arah berlawanan yang berusaha menyadarkan pemilik mobil berwarna kuning itu. Yang artinya supir truk itu berusaha menyadarkan diri nya!Hingga kesadarannya terlambat. Truk itu menghantam mobil nya sampai berguling guling beberapa meter. Dari dalam mobil Erly hampir kehilangan kesadaran nya. Penglihatannya buram, darah di kepala nya bercucuran lalu goresan goresan terdapat di beberapa tubuh nya, perih menjalar di seluruh tubuh nya. Sebelum matanya benar benar tertutup dia mengumam kan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You (On Going)
Teen FictionLeyna di buat pusing oleh satu laki laki yang selalu mengganggu keseharian nya. Ia semakin di buat prustasi oleh teror teror yang di kirim untuk nya ntah siapa pengirimnya. Kehidupan yang sedikit tak tenang semakin menjadi jadi. Puncak nya saat semu...