You and I, Part 5: All About Pramana

57 12 0
                                    

Hari weekend adalah hari dimana hari bagi mereka yang sibuk bekerja mengistirahatkan diri dan berkumpul bersama keluarga, seperti yang dilakukan oleh keluarga konglomerat satu ini. Keluarga Pramana, Indra Pramana adalah seorang pengusaha dibidang konstruksi dan properti. Istrinya Inggrid Kumala, seorang fashion designner sekaligus pemilik sekolah modeling kenamaan Ibu Kota.

Meskipun sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing, mereka tak melupakan anak tunggal satu-satunya Jeffery Pramana. Setelah kecelakaan yang menimpa putranya membuat mereka sadar akan kelalaiannya sebagai orang tua, ditambah pergaulan anaknya yang mereka anggap tidak sesuai dengan derajatnya. Mereka tahu bahwa putranya sempat menjalin asmara dengan gadis gendut kampung. Inggrid Kumala tidak bisa menerima hubungan tersebut, ia malu mau dibawa kemana muka keluarganya. Untung saja ada Cecilia yang memberitahukan keburukan gadis gendut itu.

Tak seperti istrinya, Indra Pramana justru menganggap Megumi sebagai berkat, ditengah kesibukannya dan istrinya ia mampu memberikan kenyamanan kepada putranya. Namun, ia terlalu mencintai istrinya dengan amat sangat terpaksa ia mendukung semua rencana istrinya untuk memisahkan putranya dan Megumi.

Ia meminta orang suruhannya untuk mengawasi Gumi, ia takut istrinya akan berbuat nekat dan justru akan merugikan diri sendiri. Sebagai permintaan maaf yang tak seberapa ia memberikam beasiswa kepada gadis gendut itu agar sedikit mengurangi rasa rindu pada putranya. Ia tahu Megumi selalu mengawasi Jeffery dari kejauhan.

Di dalam ruang tamu rumah besar, terdengar suara gelak tawa sepasang muda-mudi dan paruh baya. Papa dan Mama Jeffery, Jeffery, dan Cecilia. Mereka saling bertukar cerita dan tertawa bersama. Mereka tengah membicarakan kegiatan masing-masing selama hampir satu minggu ini.

Indra yang melihat putranya hanya dia dan sibuk sendiri dengan ponselnya dengan sengaja berceletuk...

"Jeffery gimana cil?, masih suka ngambek kalau kamu cuekin, biasanya dia bakal ngadu ke mamanya sih, hahaha" ujar Papa Jeffery menggoda dirinya.

Sambil tersenyum Cecilia menjawab,
"Ya gitu si Om biasa si Jeffery masih kayak anak TK hehe", Cecilia tersenyum sambil mengelus lengan tunangannya.

Sedangkan mama Jeffery tersenyum geli mendengar penuturan 'calon mantunya'. Ia amat bersyukur akhirnya ia bisa menyatukan Jeffery dengan Cecilia mantu idamannya. Tak hanya Cantik dan manis, Ia merasa Cecilia anak yang baik dan perhatian dan pekerja keras meraih cita-citanya sebagai seorang model profesional. Ya, Cecilia adalah salah satu anak asuhnya disekolah modeling, dan jangan lupakan prestasinya, masih belia sudah mampu wara-wiri diatas panggung catwalk fashion week dikancah internasional.

"Yang sabar ya Cecil", celetuknya sekaligus ikut tertawa melihat putranya yang bermuka masam akibat guyonan suaminya.

Saat ini Jeffery dan Cecilia telah terikat oleh pertunangan yang baru-baru ini dilaksanakan tepat di ulang tahun jeffery yang ketujuh belas.

Jeffery yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya terdistraksi oleh pembicaraan ketiga orang disana yang nampaknya lebih akrab menjadi sebuah keluarga, sedang ia disini berlakon sebagai anak angkat. Ia hanya bisa diam, terkalahkan oleh mereka bertiga.

Selain berbincang ringan mereka berencana akan liburan selepas ujian semester genap.
"Oh ya kita mau liburan kemana Om, Tante?", tanya Cecili kepada calon mertuanya. Memang setiap libur semeseter mereka akan liburan bersama-sama.

"Pengennya tante si ke Jepang udah lama gak kesana", respon Mama Jeffery sambil mengupaskan apel untuk suaminya.

Sambil melihat istrinya Papa Jeffery menyahut...
"Kalau Papa mah ngikut Mama aja, ke Jepang kemana aja, kebulan ayo ajalah, asal sama cewekku yang cantik ini hehehe", ujarnya sambil mencubit pipi istrinya.

Mama Jeffery hanya memutar bola mata malas mendengar gombalan suaminya.
Jeffery hanya mendengar saja entah kenapa ia bosan dengan pembicaraan hari ini. Sebuah mimpi dimasa lalu kembali datang, ia sudah mendapatkan seluruh ingatannya setelah acara pertunangannya. Karena sebelumya tanpa sengaja ia menemukan fotonya bersama Megumi yang mungkin diambil saat mereka kencan diletakkan disebuah kotak yang selama ini Ia simpan dilaci ranjangnya.

Namun, Jeffery memutuskan untuk tidak memberitahukan kepada siapapun kalau ingatannya sudah kembali. Ia merasa ada sesuatu yang mereka tutup-tutupi darinya.
Apa karena rasa bersalahnya, membuat ia selalu memimpikan gadis gendut itu?, entah Jeffery sendiri bingung dengan apa yang dia alami.

"Jeffery kamu ngomong dong, kasi solusi mau liburan kemana gitu" ucap sang Mama menatap sebal kearah anaknya.

"Jeffery ngikut aja deh Mah" responnya.

Mama Jeffery berdecak kesal, dasar anaknya ini memang dingin sekali persis suaminya diwaktu muda.

"Untung waktu itu Cecil nyelamatin kamu ya Jeff, kalau nggak Mama nggak tau harus gimana", Mama Jeffery berucap sambil menatap lekat putranya. Ia menatap penuh haru kearahnya.

"Mama mulai dehh" Jeffery sepertinya harus bersabar, setiap mereka ngobrol berakhir dengan percakapan memuakkan ini, ia muak karena sudah terlalu lama keluarganya menipunya, mengatakan hal-hal yang tidak tentang Megumi. Padahal kalau mereka jujur mungkin saja ia akan mengikuti kemauan mereka dengan senang hati karena sejujurnya ia juga sudah bosan dengan Gumi saat itu.

"Udah gapapa Tan, sekarang Jeffery udah disisni kumpul sama kita", ucap Cecil sambil mengelus tangan Mama Jeffery.

Sempat terjadi keheningan disana hingga akhirnya Jeffery mulai berbicara...

"Ayo yang, jadi keluar? mumpung belum panas banget ini" Jeffery bertanya pada tunangannya.

"Iya ayo nonton dulu ya, eh apa makan dulu?", tanya Cecilia kembali.

"Nonton dulu deh, nanti kita makan abis itu main ke Timezone". Saran Jeffery.

Cecilia mengangguk dan mengikuti langkah Jeffery. Tak lupa pasangan muda-mudi saling menggenggam tangan.

"Mah, Pah Jeffery jalan dulu ya"

"Iya hati-hati nyetirnya", Jawab Mamanya, sedangkan sang Papa sibuk menonton berita.

Setelah mengantar Jeffery dan Cecilia hingga kedepan pintu. Inggrid menghampiri Indra dan duduk disebelahnya.

"Mau sampai kapan kita bohongin Jeffery", tanya Indra disela kegiatan menonton acara beritanya tanpa mengalihkan pandangan dari layar besar televisi didepannya.

Inggrid yang mendapat pertanyaan hanya diam. Sebenarnya ia juga khawatir apakah ini saatnya Jeffery tahu yang sebenarnya. Kalaupun ia memberitahukan kebenarannya ia rasa Jeffery akan menerima, karena begitu terlihat kalau Jeffery sangat menyayangi Cecilia bahkan hubungan mereka juga tak sekedar bertunagan tetapi lebih dari itu.

.
.
.

Hallooo hope your always enjoy your day, Vomment please :(
Drop in here, thank you...
👇

You and I  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang