You and I, Part 15: Our Happiness

49 9 0
                                    

Hari ini semua murid yang jamkos kelas umum mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, digegerkan dengan salah satu postingan dari murid anggota basket SMA Louis sekaligus teman dekat Jeffery dan Lucas.

Dengan riuh mereka membicarakan pernikahan pentolan SMA Louis itu. Termasuk Gumi sendiri. Ia ikut melihat sendiri postingan tersebut di ponselnya. Deon, si pemilik akun nampak menghadiri acara pesta pernikahan.

Ia sempat melihat postingan Deon yang berfoto bersama Jeffery dan Cecilia, Gumi tidak kaget akan hal ini. Namun ada satu hal yang membuat Gumi sekali lagi merasa sedih karena dipermainkan. Di postingan selanjutnya ia melihat sebuah video yang menampakkan Lucas dan Cassie sedang saling berciuman diatas altar, dan diiringi sorakan meriah oleh tamu undangan disana.

Gumi hanya mampu tertawa pedih. Ternyata ia dipermainkan lagi. Sepertinya ia tak perlu membuka surat yang diberikan oleh Edo seminggu yang lalu. Ia sudah tidak butuh lagi. Kali ini Gumi tidak menangis. Ia sudah lelah menangis.

"Yaudahlah", gumamnya.

Setelah itu Gumi melanjutkan kembali aktivitas belajarnya. Ditengah kegiatan belajarnya, ia dikagetkan dengan kedatangan Edo. Kurang lebih seminggu ini mereka menjadi akrab.

"Eeee si gendut, belajar apa neng?, belajar mulu lo, ga bosen jadi orang pinter terus?, mending main yuk yuk yuk", cerocosnya.

Gumi yang merasa terganggu akan ocehan Edo lamgsung menatap bengis kepadanya. Edo yang ditatap begitupun mengekeret.

"Oke oke, sok mangga belajar terus. Aa' temenin Neng", dalihnya.

Edo mendudukkan diri disamping Megumi. Ia membuka ponselnya sesekali memperhatikan Gumi yang sedang menulis.

"Kamu dah tau ya Do?", tanya Gumi tiba-tiba.

"Tau apa?", Edo berbalik bertanya.

"Jeffery sama Lucas", Lirih Gumi.

"Oooh huum", balasnya.

"Oke", gumam Gumi.

"Lo nggak mau tau tentang mereka?", tanya Edo penasaran.

Edo heran kenapa Gumi bisa sesantai ini. Ia menantikan jawaban dari Gumi namun sepertinya yang ditanya hanya diam terlamun. Ia memandangi Gumi lamat-lamat. Kenapa dia jadi deg-deg an.

"Nggak deh, lagian buat apa? Toh kita udah milih jalan hidup masing-masing", jawab Gumi pada akhirnya.

Edo mengangguk, kembali ia memperhatikan Gumi. Ya biasa aja sih tapi bikin jantung dugun-dugun. Nah gimana tuh maksudnya, Edo juga nggak tahu.

"Jangan liat-liat nanti naksir", ucap Gumi.

Edo mengangguk-angguk kecil dan tersenyum.

"Nikah yuk, nyusul mereka", ceplosnya.

Gumi menoleh terkejut, tak lama kemudian terdengar suara tawa terbahak dari keduanya.

***
Nan jauh disana, di negeri orang, sepasang muda-mudi sedang menyaksikan kemerlap lampu yang mengelilingi menara simbol cinta, Eiffel Tower Paris, Prancis dibalkon kamar hotel.

Mereka saling berpelukan, menyalurkan rasa hangat. Tiba-tiba saja si pemuda mensejajarkan kepalanya tepat diperut si wanita. Tak lupa ia menempelkan telinganya disana untuk mendengar 'gerakan', bayinya.

You and I  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang