Rasanya di cocoklogikan oleh teman-teman nya itu tidak enak, walaupun sempat tumbuh rasa tapi dia tidak mungkin bisa bersanding dengan Fabian yang jelas-jelas dekat dengan banyak wanita bahkan salah satunya adalah sahabat dia sendiri.
kepribadian ny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fabian - Tian
“ Malu gue Mel! Itu kakaknya si Fabian, mana gue senyam-senyum doang lagi, bego-bego-bego!" Ucap Amaya seraya memukuli kepalanya, merasa amat sangat bodoh karena diam saja saat Tian mengatakan dia pacar Fabian dengan entengnya.
" Ga papa kali May, lumayan Lo udah ketemu kakak ipar, tinggal minta restu orang tuanya." Jawab Melisa.
Dia sih enak tinggal bilang begitu, bayangkan seberapa besar rasa malu yang Amaya tanggung, bahkan dia tidak mengelak sama sekali ketika wanita bernama Gita itu memujinya cantik dan baik setelah Tian mengenalkan dia dengan embel-embel pacar Fabian.
" Mel, gue malu astaga! Gimana kalau nanti dia nanya ke si Fabian? Mampus gue." Gumamnya gelisah, Amaya terus saja mondar mandir.
Kalandra yang masih ada disana juga melihat tingkah aneh kakaknya yang terlihat seperti orang linglung. " kakak kenapa?"
" Kakak kamu gila kal, udah gini nih" ucap Melisa seraya menggosok jidatnya dengan satu jari.
Entah kenapa Amaya kini tidak bisa berfikiran positif, pikirannya tentang ucapan Tian tadi membekas bahkan berdampak besar hingga membuatnya diam seribu bahasa.
" Itu liat, ada si Fargan!"
" Mana? Mana? Mana ih!"
Melisa mencubit lengan Amaya, giliran mendengar nama Fargan seketika kembali menjadi normal," tolol! Udah sih sama si Fabian aja, Fargan mah pendiem, ga seru!"
Enak saja mengatai mas crush nya tidak seru, justru Amaya menyukai Fargan karena cowok itu pendiam, jarang sekali dia melihat cowok itu bertingkah seperti Fabian, intinya kedua orang itu berbeda dari segi manapun. Bukankah kepribadiannya sangat mirip dengan dirinya sendiri.
" Fargan ganteng tau Mel, Anak baik lagi." Puji nya.
" Yaudah Lo confess aja, gue bantuin deh." Tawar Dea.
" Enggak, kalau buat menyatakan engga dulu deh!" Balas Amaya.
Fargan adalah murid kelas sebelah nya yang dia saja baru melihat orang itu saat kelas 12, entah dimana dia bersembunyi selama ini sampai-sampai Amaya tidak kenal, dikenal pendiam dan bicara secukupnya saja, teman-temannya sempat tidak percaya jika Amaya menyukai cowok itu, sejak dahulu dia dikenal sangat tidak ramah kepada siswa laki-laki selain teman sekelasnya.
Dan Fargan adalah orang pertama yang mengisi ruang kosong di hati Amaya, kali pertama Melisa, Dea dan Winda melihat Amaya menyukai laki-laki selain pacar online nya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, yang menjadi bahan obrolan mereka terlihat keluar dari kelas samping dengan ekspresi datarnya, dengan Hoodie merah yang terpasang sempurna di tubuh tingginya.
" Mel, kayanya dia beneran jodoh gue deh."
*****
Banyak sekali pertanyaan yang dia dengar tentang apa saja yang dilakukan pria ketika dirumah, Fabian dengan gemas ingin menjawab jika dia juga manusia pada umumnya, bisa makan, bisa menonton dan beraktivitas dengan normal.
