Hallo apa kabar semuanya
Ayo sebentar lagi bukaa.Berbukalah dengan Fabian alias pacar author 😙
Sabar gais hehe.
Selamat membaca
••••Sudah lebih dari dua hari Amaya berada di Bandung, tadinya gadis itu akan pulang kemarin. Tapi karena kondisi sang ayah yang kembali memburuk justru harus dilarikan ke rumah sakit yang lebih jauh lagi.
Alhasil dia dan Rini menginap lebih lama lagi, tapi Rini merasa putrinya harus cepat kembali ke Jakarta karena sudah terlalu lama mengambil izin.
" Amaya, ibu rasa kamu pulang aja ke Jakarta. Biar ibu yang jagain ayah kamu." Ungkap sang ibu.
Amaya melihat keseriusan Rini pun mengangguk karena merasakan hal yang sama. Ditambah sang ayah yang harus berada di ICU juga hanya boleh ditemani satu orang kerabat saja.
" Ibu gak papa diem disini sendiri? Kalan gimana?" Pertanyaan Amaya jelas mengarah kepada keadaan Kalandra, jika dia tidak ada disini lantas siapa yang menjaganya.
" Kalan sama art aja, ibu udah telfon Alvan, katanya dia mau anterin kamu."
Tutur Rini lagi." Ka Alvan gak kuliah Bu? Nanti aku ganggu, udah Amaya naik bis aja."
Tolaknya sambil mencoba meyakinkan ibunya agar percaya jika dia bisa pulang sendiri." Ibu gak tau, tapi dia bilang bisa besok. Nanti dia anterin kamu malem."
Jika memang itu keinginan Alvan dia menerima saja, " ya udah, Amaya pamit dulu ya sama ayah." Ucap gadis itu sambil masuk ke dalam ruangan.
Marsel di diagnosa mengidap penyakit jantung, entah bagaimana ceritanya dia bisa terkena serangan jantung mendadak padahal tidak ada riwayat apapun yang menjadi pemicu, Rini tidak menjelaskan alasannya.
" Yah... Amaya pamit dulu ya, udah terlalu lama izin. Nanti Jumat aku kesini lagi" ujarnya sambil melihat monitor detak jantung yang terlihat stabil.
" Cepet sehat, biar kita bisa rayain ulang tahun kalan bareng-bareng."
Sebelum pergi Amaya menyisipkan note yang dia sudah tulis di bantal sang ayah, lalu mencium punggung tangan nya lalu pergi. Begitu keluar sudah ada Alvan bersama Rini disana.
" Ayo, Tante Alvan pulang ya. Kalau butuh apa-apa telfon kakak aja." Kata sepupunya itu, Alvan itu merupakan tiga bersaudara dan dia adalah anak bungsu dari kakak sang ayah.
" Iya Van, makasih ya. Maaf Tante banyak ngerepotin kamu," Rini menerima uluran tangan Alvan yang ingin mencium punggung tangan nya.
" Yang kuat ya Tante, Alvan tau Tante itu hebat."
Amaya menatap aneh orang ini, kuat dan hebat apa maksudnya? Ditambah lagi keheranan nya saat respon Rini yang terlihat mengangguk kecil, apa mereka menyembunyikan sesuatu darinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Zone - I'm To Sweet
Teen FictionRasanya di cocoklogikan oleh teman-teman nya itu tidak enak, walaupun sempat tumbuh rasa tapi dia tidak mungkin bisa bersanding dengan Fabian yang jelas-jelas dekat dengan banyak wanita bahkan salah satunya adalah sahabat dia sendiri. kepribadian ny...