08. Bandung

117 27 5
                                    

Setelah insiden kaki kemarin, Fabian tidak masuk hari ini, dia mendapatkan surat izin dari dokter untuk libur selama 3 hari kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah insiden kaki kemarin, Fabian tidak masuk hari ini, dia mendapatkan surat izin dari dokter untuk libur selama 3 hari kedepan. Alhasil kelompok IPA mereka juga mau tidak mau harus mengundur pelaksanaan pembutan video presentasi mereka hingga Fabian sembuh.

" Pulang ini Lo mau ikut nengok si Fabian?"

Amaya menghela nafas lalu menjawab pertanyaan dari Melisa, " enggak tau Mel, gue capek soalnya mau ke Bandung malem ini."

Amaya memang tinggal di Jakarta pusat, namun sang ayah lebih sering tinggal si Bandung karena pekerjaan dan bergilir menemani sang ibu dengan adik kakaknya, baru semalam Amaya mendadak mendapatkan kabar dari paman nya bahwa sang ayah jatuh sakit.

" Ga usah aja kalau gitu, lagian lusa juga dia udah sekolah lagi kan."

Gadis itu setuju dengan Melisa, bukan kah Fabian juga akan masuk dalam 3 hari kedepan. Dia rasa cukup perwakilan saja yang datang, tidak perlu sampai harus semua siswa menjenguknya dalam waktu yang bersamaan.

" Udahlah kita kabur aja, ayo! Bentar lagi bell."

Melisa segera menarik tangan Amaya agar berlari, mereka berdua keluar disaat bell pulang baru berbunyi.
Agar si Salma itu tidak dapat menemukannya. Bak mendapat rejeki nomplok di gerbang dia bertemu dengan crush nya, Fargan.

" Ini udah bel kan? Udah boleh keluar dong?"

Astaga! Dia ngomong sama gue?!
Batin Amaya.

" Iya, udah ko. Ini kita mau ke luar."
Jawaban Amaya membuat cowok itu membuka gembok pagar, dia membukakan pagar itu lebih dulu untuk Amaya dan Melisa.

" Ayo.." Fargan membuat Amaya buyar dari lamunan nya, dia segera berjalan keluar dengan sempoyongan.

Dimabuk visual+act service Fargan yang layak diberi nilai 1000/10

*****

Di rumah Fabian hanya bisa diam di kamar dan bergerak hanya kalau ingin ke kamar mandi, tidak ada siapapun di rumah kecuali Gita. Itupun baru saja datang karena bekerja shift 1.

" Kamu udah makan?" Tanya Gita sambil membuka nasi yang dia beli dijalan.

" Udah, kakak makan aja. Bian gak laper."

" Yang nendang bolanya siapa si dek? Adik kelas?"

" Iya, kelas 11."

Setelah pelaku yang menendang bola dengan kekerasan sangat tinggi itu ditemukan Fabian tidak mau berdebat, dia memaafkan adik kelasnya itu tanpa banyak berbicara, sampai orang tersebut mengirimkan parsel buah, kue dan berbagai makanan ke rumah nya karena merasa tidak enak.

" Kak, itu temen abi di depan. Boleh tolong bukain pintu?"

Gita berdiri dari duduknya dan segera berjalan ke pintu depan, lalu membukakan pintu agar teman-teman sang adik dapat masuk. Gita kenal beberapa di antara mereka yang datang, seperti Tian, Farel, dan Jefian.

Love Zone - I'm To SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang