09. tidak sekolah

105 23 2
                                    

Pagi hari nya sekitar pukul empat subuh Amaya mendapatkan kabar dari Rini, akhirnya sang ibu memberi kabar bahwa kondisi ayahnya cukup stabil sejak malam tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari nya sekitar pukul empat subuh Amaya mendapatkan kabar dari Rini, akhirnya sang ibu memberi kabar bahwa kondisi ayahnya cukup stabil sejak malam tadi. Walaupun begitu dia bersyukur dan akhirnya bisa tidur sebentar.

Setengah jam berlalu Oma membangunkan Amaya karena beliau sudah siap untuk berangkat ke rumah sakit, supir pribadi Oma juga sudah datang untuk menyiapkan kendaraan yang akan digunakan mereka ke rumah sakit.

" Maya, bangun nak."

Oma mengetuk pintu kamar Amaya sebanyak tiga kali sampai akhirnya dibuka oleh sang cucu, dengan penampilannya khas bangun tidur nya Amaya mengucek beberapa kali matanya sampai benar-benar terbangun.

" Tunggu bentar Oma, Maya ambil jaket dulu."

Tanpa perlu mandi atau mengganti pakaiannya Amaya hanya mencuci muka lalu menyambar jaket yang kemarin dia gunakan dari Jakarta, cukup hangat untuk cuaca dingin di Bandung pada dini hari seperti ini.
Kalan dijaga oleh asisten rumah tangga di rumah ini dan yang pergi ke rumah sakit hanya Oma, Amaya dan salah satu sepupunya yang juga menetapkan tidak jauh dari sini.

" Kita siapa aja Oma? Katanya ada yang pengen ikut." Tanya Amaya saat mobil sudah melaju pelan.

" sepupu kamu yang tinggal di depan situ tuh, nanti kita jemput." Jawab Oma sambil menujuk ke arah persimpangan jalan di komplek rumah ini.

" Ouh.." Amaya mengangguk dan semakin mengeratkan jaketnya karena ternyata Bandung lebih dingin dari yang dia perkirakan, jaket ini tidak mampu membuatnya hangat.

Saat mobil dirasa kian melambat Amaya melihat ke luar dan mencari-cari keberadaan sepupunya yang dikatakan sudah menunggu di pinggir jalan, tidak lama pintu samping terbuka dan masuklah seorang bertubuh tinggi kurus itu ke dalam mobil nya, tadinya dia hendak menyapa Amaya. Tapi Oma mengira dia tertidur dan menyuruh sepupunya itu untuk tidak mengganggu dia.

Karena terlanjur harus berpura-pura Amaya memejamkan matanya walaupun masih mendengar percakapan Oma dan orang itu di kursi belakang.

"  Amaya masih sekolah Oma?"

" Masih, orang dia seumuran kamu."
Jawab oma.

Amaya dan alvan memang hanya berjarak 4 bulan saja, bedanya Amaya lahir di bulan Februari sedangkan sepupunya yang bernama Alfan itu lahir di bulan November tahun sebelumnya, tapi laki-laki itu memang masuk sekolah lebih awal. Alhasil di usianya yang ke 17 dia sudah lulus SMA dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

" Terus besok dia gak bakal sekolah?"

" Kalau om kamu sudah boleh pulang nanti malam Tante Rini bakal pulang ke Jakarta." Oma menjawab pertanyaan Alvan dengan suara kecil, hanya samar yang Amaya dapat dengar.

" Maya... Amaya, bangun. Udah mau sampe ini neng," ucap Oma sambil menepuk bahu Amaya.

Gadis itu pura-pura terbangun dan segara bersiap turun, mereka turun di lobby sementara supir memarkirkan mobilnya di basement.

Love Zone - I'm To SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang