02. rapat orang tua

255 43 2
                                    

" Kenapa Lo? Muka udah kaya kepiting asem manis, Ledok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kenapa Lo? Muka udah kaya kepiting asem manis, Ledok." Celetuk Winda ketika melihat kedatangan Amaya.

Sedangkan perempuan yang dimaksud sudah duduk dan meminum habis sisa air yang ada di botolnya, terlihat emosi dan terengah-engah.

" Ah palingan berantem sama pacarnya- bener kan may?" Dea menyenggol lengan Amaya.

" Pacar-pacar taunya Lo yang suka! Buruan, katanya mau balik." Jawab Amaya dengan perasaan masih dongkol.

Bagaimana tidak kesal, sudah cukup dia dicomblangkan tanpa izin jangan sampai bertambah parah karena sebentar lagi akan ada kerja kelompok dengan materi yang sedikit ambigu baginya.

" Tunggu, gue mau minta duit sama mama, Lo pada emang gak akan minta duit juga?" Tanya Winda langsung di acungi dua jempol dari Dea dan Melisa.

Hal yang paling mereka dambakan dimana pulang lebih awal dan main sampai sore, mungkin di rapat orang tua kali ini yang hadir adalah ibunya karena sang ayah yang biasanya datang sedang pergi ke luar kota.

" Itu Tante Rini"

Amaya menoleh menuju ke arah yang ditunjuk Melisa, dimana sang ibu dan adiknya yang berumur 5 tahun berjalan dari gerbang menuju ke dalam. Dia menghampiri dua orang itu.

" Ibu!" Panggil Amaya, " rapatnya disini, adek biar sama Amay aja." Amaya mengambil alih gandengan tangan sang adik.

Kalandra Nevan, nama anak laki-laki bertubuh cukup gemuk ini yang kini sudah berjalan bersamanya, menuju tempat dimana Dea, Melisa dan Winda menunggu.

" Kalan!! Kangen aku gak?" Melisa membuka tangan nya untuk memeluk Kalandra, namun anak itu malah brrsembunyi di balik kaki Amaya.

" Anak kecil aja takut liat muka Lo Mel, apalagi cowok." Ledek winda merasa menang ketika Kalandra masih mengenali dirinya.

" Setan! Kalan jangan mau sama Kakak ini, nanti mimpi buruk loh!" Kata Melisa mencoba mendoktrin Kalandra untuk takut kepada Winda.

" Anak kecil tau mana yang baik beneran sama yang hatinya busuk kaya Lo, ya kan kalan? Utututu adek Lo lucu banget!" Ucap Winda tanpa henti-hentinya mencubit pipi gembul bocah itu.

" Misi-misi, orang ganteng mau lewat."

" Anjing si babi! Jalan liat-liat dong, nginjek nya enak banget." Dea meringis kesakitan karena Fabian menginjak kedua kakinya.

Jika satu kali masih dia wajarkan, masalahnya setelah menginjak kaki kiri giliran kaki kanannya yang menjadi injakan Fabian.

" Dea depan anak kecil jangan ngomong kasar begitu dong, bukan kakak yang baik!" Bukan nya meminta maaf Fabian malah menceramahinya.

" Siap deh si paling sopan, kalau kaki Lo gue injek juga keluar semua itu kebon binatang." Tutur Dea tidak terima.

Dibalas lagi oleh Fabian, cowok itu tersenyum kearah Kalandra.
" Gini-gini gue bocil friendly, tos dulu dong!" Fabian menyodorkan kepalan tangannya kepada Kalandra.

Love Zone - I'm To SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang