15. Kotak Miliku & Kenyataan

89 17 2
                                    


-Gilang-

Aku meraih kotak yg bertuliskan namaku, yg ku yakini itu kotak milik ku, dengan rasa tak sabar aku pun langsung membuka nya, berharap ada sesuatu yg membuat ku senang, ada apa di kotak itu?

Disana banyak sekali barang² masa kecil ku, seperti baju, sepatu, topi, foto dan yg lain nya

"Ada foto lo juga bang?"

"Ada.."

"Mana? Eh lucu banget.. "

Namun, ada satu benda yg membuat ku sangat tertarik ingin melihat nya, apa?

"Surat?" ya.. Sebuah kertas yg berisikan tulisan dan di sebut surat

"Surat apa?"

"Ga tau"

"Coba liat"

"Iya.."

Ku buka selembar kertas itu, dan betapa terkejut nya aku saat membaca tulisan nya

Isi surat:

"Siapa pun yg membaca surat ini, saya memohon sekali.. Tolong jaga bayi ini dan rawat dia dengan baik, orang tua dari bayi ini sudah tiada, dan saya sebagai kakak nya tak bisa menjaga dia karna berbagai alasan, saya harus pergi sekarang karna ada suatu urusan..
Saya tau orang yg membaca surat ini adalah orang yg baik, jadi saya berharap kalian bisa merawat bayi ini, bayi ini bernama gilang.. Saya tidak bisa berjanji akan kembali dan menemui bayi ini, namun saya usahakan jika tidak ada yg menghalangi..

Terimakasih, saya doa kan kalian selalu di berikan kebahagian, dan di berikan rezeki yg lancar, Selamat tinggal.."

"Bruk.." kotak yg ku pegang jatuh begitu saja saat aku membaca isi surat nya, air mata pun ikut jatuh juga di saat yg bersamaan

Apa ini? Jadi aku bukan anak dari ayah dan bunda? Aku hanya anak yg di titip kan oleh seseorang? Kakak ku?

"Ngga.."

"Kenapa bang?" Fajri langsung mengambil surat yg ikut terjatuh juga tadi, dan dia membaca nya

Demi Tuhan aku tak percaya.. Pantas saja aku di kirimkan ke asrama saat itu, apa alasannya karna aku bukan anak dari ayah dan bunda? Sehingga mereka ingin menjauhkan aku dari rumah

"Banglang? jadi?"

"Gue bukan anak ayah dan bunda ji.." ucap ku walaupun masih tak percaya

"Ngga bang, ini ga mungkin, lo pasti anak ayah dan bunda"

"Gue bukan anak ayah dan bunda ji, bukan.."

Entah apa yg aku rasakan saat ini, tapi yg pasti perasaan ku campur aduk

Aku mengerti sekarang, pantas saja ayah dan bunda lebih sayang kepada farhan, shandy dan fajri, Pantas saja aku merasa perhatian farhan terhadap ku seperti orang yg kasihan, Pantas saja shandy gampang sekali membenci ku, apa itu semua karna mereka sudah tau siapa aku?

Jadi selama ini, kasih sayang yg di berikan mereka kepada ku hanya sebatas kasihan? Bukan sayang yg sesungguhnya, iya gilang.. Mana mungkin mereka menyayangi kamu yg jelas bukan siapa- siapa mereka

"Gue bukan anak ayah dan bunda.."

"Ngga², gue ga percaya ini"

"Gue bukan anak ayah dan bunda ji.."

"Ngga bang, lo mau kemana?" fajri menahan ku yg hendak pergi

"Gue ga pantes ada disini, gue harus pergi.."

"Bang.. Bang gilaaangg.."

Aku tak menghiraukan panggilan fajri, sampai akhirnya aku terhenti di depan pintu kamar ayah dan bunda saat aku bertemu seseorang

Andaikan Kau Datang || UN1TY - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang